SIMON PETRUS

Renungan Harian Youth, Kamis 21 Maret 2024
Tuhan menebus seluruh aspek kehidupan kita, keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita adalah utuh dan sempurna. Salib Kristus telah menebus kita sepenuhnya bahkan segala masa lalu kita, segala trauma, sakit hati Tuhan mengerjakan pemulihan dan pengampunan.
Kasih Allah menerima kita apa adanya namun kasih Allah tidak akan membuat diri kita apa adanya saja namun Allah akan membentuk kita menjadi bejana yang indah sesuai dengan kehendak Bapa yang terbaik dalam kehidupan ini.
Hari ini kita akan belajar dari penggalan kisah dalam pra Paskah ketika Tuhan Yesus makan bersama dengan murid-murid Nya. Dalam Lukas 22:24-37 tentang percakapan Yesus dan Murid-muridNya dan Secara khusus kita akan melihat Kasih Bapa untuk membentuk Kehidupan Petrus.
Awalnya terjadi pertengkaran … Siapakah yang terbesar diantara mereka – bukan tentang yang terbesar namun teladan Kristus untuk melayani. Kemudian dalam ayat 28-30 ada Anugerah besar yang Tuhan sediakan bagi murid-muridNya adalah penghargaan karena KESETIAAN MEREKA akan mendapatkan HAK SETAHTA DALAM KERAJAAN SORGA
Namun dalam ayat ke 31 tiba-tiba ada perubahan pembicaraan Tuhan Yesus berkata :
(31-34) Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” Jawab Petrus: “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!” Tetapi Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.”
Kalau kita terus membaca ayat – ayat alkitab ini maka sungguh terjadi seperti yang Yesus katakan. Entah apakah Petrus yang memulai pertengkaran diantar Murid-Murid Tuhan Yesus sehingga Tuhan Yesus memberikan sebuah NASEHAT yang penting bagi Simon Petrus. Tidak banyak orang di Alkitab yang namanya diganti oleh Tuhan. Satu diantaranya adalah Simon. Tuhan berkata “Engkau bukan lagi Simon tetapi engkau Petrus, artinya batu karang” Yohanes 1:42
Jika kita membaca Injil Lukas lebih mendetail sejak Pasal yang ke 6 Lukas mencatat Nama Simon yang diberi-Nya nama Petrus dan sepanjang pasal setelah tidak disebutkan lagi nama Simon tetapi Petrus.
Petrus artinya batu karang, sedangkan Simon artinya buluh. Buluh adalah tanaman liar yang tinggi. Buluh itu mudah terombang ambingkan, terbakar, tidak ada buahnya bahkan nyaris tidak ada gunanya. Kemudian Tuhan ganti namanya menjadi Petrus, dari buluh yang lemah menjadi batu karang. Petrus “si Batu Karang” yang menggambarkan kekuatan tiba-tiba mendapatkan pernyataan dari Tuhan yang mengejutkan … Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum.
Tetapi pernyataan ini membongkar akan apa yang masih tersembunyi di dalam diri Petrus. Tiba-tiba Tuhan berkata “Simon simon, lihat, iblis telah menuntut menampi engkau seperti gandum.” Panggilan ini seolah-olah mengingtkan Petrus dalam dirinya ada simon yang harus sungguh berubah-ada manusia lama yang mau Tuhan Proses supaya sungguh-sungguh menjadi seperti apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Namun Fakta yang ada simon dengan lantang menjawab Tuhan, aku rela masuk penjara, dan mati bersama Engkau.” “aku kuat Tuhan, aku ga mungkin akan jatuh” – Tuhan mengingatkan Petrus, untuk senantiasa menjaga hatinya, dengan kerendahan hati untuk senantiasa menyadari bahwa segala hal yang ada dalam kehidupannya adalah anugerah Tuhan.
Tetapi bersyukur Tuhan Yesus telah mendoakannya. Akhirnya ia kembali ke Tuhan, dan tetap sebagai orang yang Tuhan percayai pelayanan Sang Petrus. Kita Belajar bahwa … Dalam proses pertumbuhan Rohani Tuhan mau senantiasa memulihkan kehidupan kita seutuhnya, mungkin masih ada “simon-simon rohani atau gambaran masa lalu yang harus kita selesaian dan bereskan dihadapan Tuhan.
Kesadaran ini harus terus senantiasa kita ingat, ijinkan kasih Allah untuk memulihkan kehidupan kita seutuhnya, milikilah kerendahan hati dan hati yang semakin sadar tentang keberadaan kita dihadapan Allah.
Kita melihat Kesadaran akan kasih karunia Allah terus bertumbuh dalam kehidupan Rasul Paulus – semakin menyadari keagungan kasih karunia Allah.
Dalam timeline urutan surat yang Paulus tulis dalam suratnya
- 1 korintus 15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Surat tersebut ditulis oleh rasul Paulus sekitar tahun 56 M, Paulus menempatkan dirinya dalam golongan rasul, dan dari golongan rasul dia berkata “Aku yang paling hina.” - Efesus 3:8 Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,
Tahun 60 – 61 M, berarti 4 atau 5 tahun kemudian, dia tulis surat kepada jemaat di Efesus - 1 Timotius 1:15, Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
menjelang dia meninggal,di tahun 62 atau 63 M, berarti 1 – 3 tahun kemudian, Paulus menulis surat kepada Timotius.
Bagi Rasul Paulus kebanggaannya yang sejati hanyalah kasih karunia dan anugerah Allah bukan tentang dirinya namun kasih karunia yang bekerja didalam dirinya.
Kita PERCAYA bahwa PENEBUSAN Tuhan atas kehidupan kita adalah UTUH dan SEMPURNA, Tuhan yang menebus dosa kita untuk menerima pengharapan yang kekal, namun Allah juga mau memerdekakan kita dari “Simon” masa lalu kita, entah itu trauma, sakit hati, kekecewaan, kemarahan…
Tuhan sudah menebus kehidupan kita seutuhnya menjadi ciptaan yang baru didalam Kristus.
Dalam masa Pra Paskah ini mari kita kembali mau diingatkan untuk kita mau semakin menyadari kebesaran kasih Kristus bagi kehidupan kita, kita menyadari sepenuhnya akan karya kasih karunia Allah yang telah mengubahkan kehidupan kita. Kuasa Darah Yesus yang mengubahkan dan menebus hidup kita sepenuhnya – “Semua karena kasih karunia Allah”
Tuhan Yesus memberkati
YNP – SCW