“TAK BOLEH KIKIR”
Renungan harian Anak, Rabu 10 Agustus 2022
Selamat pagi adik-adik Elohim Kids. Bagaimana kabarnya hari ini? Pasti luar biasa kan? Nah pagi ini kita akan belajar Firman Tuhan bersama-sama ya….
Adik-adik pernah ga kalian punya teman disekolah yang tidak suka berbagi alias pelit banget … hmmm tentunya ga enak ya kalo berteman dengan anak yang kikir pasti ga mau peduli sama orang lain yang membutuhkan. Orang kikir itu Sukanya hitung-hitungan dan ga pernah mau rugi untuk nolong temannya yang lain. Nah hari ini kita mau belajar untuk jadi anak yang murah hati dan salah satu bentuk kemurahan hati adalah tidak menjadi anak yang kikir atau pelit.
Di dalam Lukas 16:19-31 diceritakan ada seorang pria yang kaya raya. Setiap hari ia makan makanan yang enak. la juga sering melakukan perjalanan jauh untuk bersenang-senang. la menghabiskan banyak waktu untuk berpesta. Di depan rumahnya ada seorang pengemis yang sakit parah. Tiap hari ia hanya memakan sisa-sisa makanan dari orang kaya itu. Tapi orang kaya itu sangat kikir, ia tak pernah peduli kepada pengemis itu. Saat keduanya mati, mereka berada di tempat yang berbeda. Orang kaya itu menderita di neraka, sedangkan si pengemis menikmati sukacita di surga. Orang kaya itu sungguh menyesal tapi tak bisa berbuat apa-apa.
Orang kikir tidak mendapat tempat di surga. Kikir artinya pelit, tidak mau berbagi dan hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya. Mari adik-adik, kita mau belajar agar jangan jadi anak yang kikir. Ingat apa yang kita tabur akan kita tuai nantinya, artinya semakin banyak adik-adik memberi maka semakin besar berkat yang akan adik-adik terima nantinya. Walaupun kita murah hati tujuannya bukan supaya dapat balasan, tetapi kebenarannya Tuhan pasti memberkati orang yang memiliki kemurahan hati.
Adik-adik jangan samakan kikir dengan berhemat. Berhemat itu tindakan untuk tidak mengeluarkan sesuatu untuk hal yang tidak perlu dan mendesak. Mungkin saja ada orang lain yang lebih membutuhkan dan punya kebutuhan mendesak, bantulah dia dengan MEMBERIKAN sesuatu yang kita punyai. Orang yang kikir sama saja dengan orang yang tidak mau bertumbuh didalam kasih kepada sesamanya, karena sifat kikir sangat bertolakbelakang atau berbeda dengan sifat dari kasih itu sendiri. Buah utama dari kasih adalah mau untuk memberi dan rela berkorban bagi orang lain.
Tuhan Yesus mengajarkan kita supaya menjadi anak-anak yang tidak kikir, yang murah hati dan mau membantu sesama yang membutuhkan pertolongan. Siapa yang pelit harus siap-siap terpisah dari Tuhan Yesus seperti orang kaya yang kikir tadi. Jadi jangan pelit ya adik-adik, mari menjadi berkat dengan apa yang kita miliki karena semua berkat yang kita terima berasal dari Tuhan.
Ayat Hafalan
Lukas 6:36, Hendaklah kamu murah hati, sama seprti Bapamu adalah murah hati
Komitmenku hari ini
Bapa yang baik, aku mau menjadi anak yang murah hati dan tidak kikir kepada semua orang sehingga aku menyenangkan Mu.
EPR – GCT