“Tekun Belajar”

Renungan Harian Anak, Selasa 15 November 2022
Halo adik-adik ELOHIM kids. Bagaiman kabarnya hari ini? Semoga hari adik-adik penuh sukacita dan semangat yang baru karena Tuhan selalu beserta dengan kita. Tak lupa juga, Tuhan selalu ada untuk kita baik kemarin, hari ini, besok bahkan sampai selama-lamanya. Yuk hai ini sama-sama kita mau belajar firman Tuhan lewat renungan hari ini.
Adik-adik ada yanng pernah yang nonton sirkus? Baik itu secara langsung atau menonton di TV atau Youtube. Biasanya di sirkus itu ada berbagai macam binatang yang terlatih dan sangat jago dan bisa menghibur kita yang menontonnya. Misalnya gajah yang disuruh berdiri, atau harimau yang harus melompati rintangan berapi dan masih banyak lagi atraksi yang bisa kita lihat dari sirkus.
Sirkus sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya pertunjukan akrobat atau hiburan di arena yang berbentuk lingkaran. Sirkus sudah ada sejak zaman Romawi Kuno. Di stadion yang berbetuk lingkaran, penonton dihibur dengan pertunjukkan ketangkasan atau kelincahan binatang. Seiring perkembangan zaman, sirkus dimeriahkan oleh berbagai macam binatang seperti singa, gajah, anjing, lumba-lumba, monyet dan brung.
Apa rahasia dari para anggota seperti badut, pawang hewan, sampai hewan bisa menguasai berbagai keterampilan yang membuat kita kagum dan bertepuk tangan dan mengkagumi pertunjukkan tersebut? Tekun belajar adalah jawabannya! Siapapun itu, baik manusai maupun hewan, kalau mau tekun belajar pasti bisa.
Daniel 1:20 Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.
Daniel, Misael (Mesakh), Hananya (Sadarakh), dan Azarya (Abednego) berhasil menjalani pendidikan selama tiga tahun di Babel. Saat raja lagi mengobrol dengan mereka, raja mendapati bahwa mereka 10 kali jauh lebih cerdas daripada semua orang berilmu dan semua ahli mantra yang ada di kerajaan Babel. Ini bisa terjadi karena mereka hidup dalam takut akan Tuhan. Saat mereka diberika kesempatan oleh Tuhan untuk belajar melalui pendidikan yang raja berikan, mereka beljar dengan sungguh-sungguh tanpa mengotori atau menajiskan diri denggan santapan raja yang suah dipersembahkan untuk dewa orang Babel. Mereka juga memakai waktu yang ada sebaik mungkin untuk belajara supaya setiap ilmu yang mereka pelajari benar-benar mereka kuasai.

Adik-adik, ketekunana adalah salah satu karakter yang harus kita miliki jika kita mau menguasai sebuah kemampuan. Makin tidak mudah kemampuan itu, kita harus makin tekun utnuk melatihnya. Jika hewan yang tidak memiliki akal budi saja bisa menguasai berbagai kemampuan yang diajari oleh pelatihnya, kita sebagai manusia pasti jauh lebih bisa melakukannya. Satu hal yang perlu kita lakukan, tinggal kita mau bertekun atau tidak.
Ayat hapalan
Roma 5:4 “dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.”
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar menjadi anak yang TEKUN dalam Belajar, sehingga aku bisa menggembangkan diriku dengan baik.
MEK – KCP