Tidak Sembarangan

Renungan Harian Kamis, 28 September 2023
Bacaan : 1 Korintus 9
Ayat pokok : 1 Korintus 9:26-27, “Oleh karena itu, aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang asal memukul saja. Akan tetapi, aku melatih tubuhku dan menguasainya sepenuhnya, supaya setelah memberitakan Injil kepada orang lain, aku sendiri tidak ditolak.”
Shalom… Selamat Pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.
Dalam kehidupan ini kita berhadapan dengan berbagai macam tantangan dan pergumulan. Ini disebabkan karena dalam hidup selalu ada tujuan. Diperlukan strategi dan metode yang tepat agar tujuan tersebut tercapai.
Rasul Paulus sebagai seorang rasul dan pemberita Injil menggambarkan dirinya seperti seorang petinju. Yang menjadi tujuan dari petinju itu adalah kemenangan dan untuk mencapai itu, dia harus terus berlatih agar setiap pukulannya tidak sembarangan dan tepat mengenai sasaran. Seorang petinju harus terus berlatih dan selalu fokus setiap saat. Dia juga harus menyadari bahwa dirinya dapat terkecoh oleh “pukulan lawan” jika dia lengah sedikit saja. Oleh karena itu, dia melatih tubuhnya dan menguasainya sepenuhnya agar pukulannya selalu tepat sasaran. Karena jika terlalu banyak memukul angin atau memukul sembarangan, dia akan kehilangan tenaga secara sia-sia. Dia tidak ingin kalah karena kecerobohan dan kurang fokus.
Gambaran Paulus ini jelas bahwa dalam hal memberitakan Injil, fokus dan stategi harus berjalan beriringan. Dia juga mengingatkan bahwa jangan sampai seorang pemberita Injil karena aktifitasnya dia menjadi lupa dengan pribadi yang dia beritakan dimana hal tersebut dapat berakibat fatal.
Ungkapan “supaya setelah memberitakan Injil kepada orang lain, aku sendiri tidak ditolak” adalah ungkapan kekhawatiran Rasul Paulus. Jika kehidupannya sembarangan atau sembrono, dia akan berakhir seperti petinju sembrono yang kalah. Mari kita renungkan dengan baik. Jika Rasul Paulus yang memiliki pengalaman rohani dan dedikasi untuk Injil merasa khawatir akan ditolak, bagaimana seharusnya kita menyikapi kehidupan iman kita? Bukankah kita seharusnya memiliki sikap yang sama dengan Rasul Paulus? Kita belajar bahwa Rasul Paulus menggunakan gambaran lari dan tinju untuk menggambarkan perjalanan iman.
Dia mengatakan bahwa kita tidak boleh hidup tanpa tujuan atau menjalani kehidupan yang sembarangan. Sebaliknya, kita harus memiliki fokus yang jelas dalam iman dan menjaga kehidupan kita dalam ketaatan.
Ada beberapa nasehat sederhana yang bisa kita ambil dari teladan Rasul Paulus supaya kehidupan kita tidak sembarangan
1. Mempunyai Tujuan yang Jelas, Seperti atlet yang berlari untuk mencapai garis finish, kita juga harus memiliki tujuan yang jelas dalam iman kita. Tujuan tersebut adalah untuk menjadi seperti Kristus dan menyampaikan Injil kepada orang lain.
2. Disiplin Pribadi, Seperti seorang petinju yang berlatih keras, kita perlu memiliki disiplin pribadi dalam beribadah, membaca Firman Tuhan, dan berdoa. Kita perlu melatih manusia Rohani kita dengan kedisiplinan, karena tanpa komitmen untuk disiplin maka kita seringkali mengabaikannya karena kesibukan kita.
3. Menjaga Kualitas Hidup Rohani, Ketika kita menjalani kehidupan yang tidak sembarangan, kita memastikan bahwa hidup rohani kita terus berbuah dan berkembang. Sehingga kehidupan kita akan menjadi berkat bagi sesama.
Jadi bapak, ibu dan saudara yang terkasih, jangan menjalani kehidupan yang sembarangan. Kita harus selalu fokus pada Tuhan dan kehendak–NYA selain itu kita juga harus terus melatih tubuh kita agar kita dapat menguasainya sepenuhnya, sehingga apa yang menjadi tujuan Tuhan atas kehidupan kita tercapai. Jangan lengah, memberitakan Injil seharusnya tak seperti seorang calo bus yang mencari penumpang, berharap orang naik bus tetapi dirinya sendiri tertinggal.
Tuhan memberkati.
DS
Trimakasi, sangat memberkati. Ijin share