” TUHAN YESUS MENGASIHIMU “
Renungan harian Anak, Rabu 06 Juli 2022
Lukas 15:8-10, “Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Halo adik adik Elohim kids… gimana hari ini kabar kalian semuanya? Sehat dan baik-baik saja kan? Hari ini kakak mau mengajak kalian semua untuk kembali mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan. Pada mau semua kan? Ayo… semua nya fokus mendengarkan renungan Firman Tuhan hari ini ya…
Suatu kali Dea mempunyai seekor anjing yang sangat lucu, pico namanya. Anjing itu sudah dipelihara oleh papa mama dea sejak anjing itu masih sangat kecil. Dea sangat menyayangi anjingnya itu, dan setiap hari, Dea pasti akan selalu bermain dengan anjing kesayangannya itu. Selain lucu, pico juga sangat lincah, ceria, dan setia. Ia merawat pico dengan kasih sayang. Tapi suatu hari anjing itu mengalami sakit, dan akhirnya anjingnya Dea pun mati. Dea sangat sedih dan dia menangis sejadi-jadinya. Dea tidak rela kehilangan anjing yang sangat dia sayangi itu.
Adik-adik, kakak mau nanyak, kalian dirumah memelihara hewan gak? Entah anjing, kucing, kelinci. Pasti adik adik yang dirumah sangat merawat hewan peliharaan itu dengan baik kan? Seandainya jika kalian kehilangan peliharaan kesayangan kalian, sedih gak? Sudah pasti sedih. Kenapa bisa sedih? Karena pastinya hewan tersebut udah dirawat sejak masih kecil, sama seperti Dea yang merawat anjing kesayangannya sejak masih kecil. Bukan hanya hewan peliharaan saja, kita juga bisa sedih jika kehilangan barang-barang berharga yang kita miliki.
Didalam Alkitab, suatu kali ada seorang wanita kehilangan barangnya yang sangat berharga. Dia kehilangan dirhamnya adik-adik. Ada yang tau nggak dirham itu apa? Dirham itu adalah uang adik, bentuk bulat dan terbuat dari logam, dan pada saat itu dirham atau uang logam yang dimiliki oleh wanita itu sangat berharga, dan semua orang yang memilikinya pasti menjaga dirhamnya dengan baik dan hati-hati. Namun suatu kali, wanita begitu sangat sedih, karena satu-satunya dirham yang dia miliki telah hilang adik-adik. Tapi dia terus mencarinya, kesudut rumah, bawah tempat tidur, dibawah sofa, dan disemua tempat dia cari. Dan pada akhirnya dia pun menemukan dirhamnya yang hilang adik-adik, dan dia kembali bersukacita, karena dirhamnya sudah kembali.
Adik adik, dalam cerita perumpamaan ini, Tuhan Yesus mengajarkan bahwa Dia sangat mengasihi kita, Tuhan Yesus adalah gambaran dari wanita itu, dan kita adalah gambaran dari dirham itu. Tuhan Yesus sangat sedih kalau kita hilang dan menjauh dari diriNya adik-adik, untuk itu Tuhan Yesus akan terus mencari kita, kemanapun kita pergi. Sebab kita sangat berharga dimataNya.
Matius 10:30-31 Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
Bahkan sangkin berharganya hidup kita, rambut dikepala kita yang sangat banyak ini, Tuhan tahu jumlahnya adik-adik. Jadi, kakak mau mengingatkan kalian semua, bahwa selalu ada Tuhan Yesus yang akan mengasihi hidup kita, disaat kita sedih, susah, senang, Tuhan Yesus akan selalu mengasihi kita.
Dan lewat firman Tuhan hari ini, yuk kita sama sama juga untuk mengasihi orang-orang disekitar kita, seperti Tuhan juga mengasihi kehidupan kita.
Ayat hafalan
Yeremia 31:3, Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.
KOMITMENKU:
Tuhan Yesus terimakasih karena Engkau selalu mengasihi hidupku, Tuhan akupun mau belajar untuk mengasihi orang-orang disekitarku, kiranya Engkau mampukan aku supaya aku memiliki kasih seperti kasihMu
YG – GCT
TUHAN YESUS MEMBERKATI