Yesus Menampakan Diri kepada Maria Magdalena

April 24, 2024 0 Comments

Renungan Harian Rabu, 24 April 2024

Bacaan: Matius 28:9; Yohanes 20:17

Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka [para perempuan yang datang ke kuburan Yesus pada Minggu pagi] dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya Matius 28:9

Kata Yesus kepadanya [Maria Magdalena]: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu” Yohanes 20:17

Sepuluh kali penampakan Tuhan kepada para murid dan orang-orang lainnya selama empat puluh hari antara kebangkitan dan kenaikan-Nya adalah peristiwa-peristiwa yang luar biasa. Yesus menggunakan penampakan-penampakan diri ini untuk membuktikan kepada para murid bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati, dan untuk mengajari mereka tentang natur dari kebangkitan-Nya dan karya yang akan Ia lakukan ketika ia naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah. Setiap penampakan diri ini diadaptasikan secara sempurna untuk tujuan dari penampakan itu sendiri. Maka Yesus menampakkan diri dalam bentuk-bentuk yang berbeda pada kesempatan-kesempatan yang berbeda (Mrk. 16:12; Yoh. 21:4). Pesan yang disampaikan Tuhan kepada mereka yang menerima penampakan diri-Nya adalah secara khusus diperuntukkan bagi mereka dan kebutuhan mereka pada saat itu. Ini juga menjelaskan mengapa para perempuan diizinkan untuk menjamah Yesus, sedangkan Maria Magdalena tidak diizinkan untuk melakukan hal yang sama.

Yesus menampakkan diri kepada para perempuan yang kembali dari kuburan itu untuk menunjukkan bahwa Ia benar-benar telah bangkit dari antara orang mati, untuk menjadikan benar-benar jelas bahwa Ia bukan setan atau hantu, dan memerintahkan kepada mereka untuk memberi tahu para murid-Nya bahwa Ia telah bangkit (Mat. 28:9-10). Maka para perempuan itu diizinkan untuk menjamah Yesus untuk membuat mereka yakin bahwa Ia memang adalah Tuhan yang sama dengan yang sebelumnya mereka kasihi dan layani.

Tetapi penampakan diri kepada Maria Magdalena memiliki tujuan yang berbeda.

Maria Magdalena dipenuhi kasih yang mendalam kepada Tuhan, karena Tuhan telah mengusir tujuh roh jahat dari dirinya (Luk. 8:2Mrk. 16:9). Ia telah menemukan panggilannya di dalam memperhatikan kebutuhan Yesus ketika Ia berkhotbah di Palestina (Mat. 27:55-56). Baginya, kematian Yesus teramat menyakitkan karena ia tidak bisa lagi melayani kebutuhan-kebutuhan Yesus, dan kematian Yesus telah membuat dia kehilangan tujuan hidupnya. Sekarang ia sangat ingin memberikan tanda kasihnya yang terakhir kepada Tuhannya dengan mempersiapkan tubuh-Nya secara semestinya untuk penguburan. Bahkan niat ini pun tidak bisa ia lakukan karena ada orang yang mencuri tubuh Yesus, sehingga ia benar-benar remuk hati.

Ketika Yesus menyatakan diri-Nya kepada Maria Magdalena, ia dipenuhi sukacita yang besar, karena ia sekarang dapat kembali melayani kebutuhan Tuhan di dunia ini. Maka Yesus harus memberitahunya bahwa pelayanan seperti itu tidak lagi dimungkinkan, karena Ia kembali ke dalam kehidupan ini bukan untuk pelayanan lain di dunia, tetapi bahwa Ia telah dibangkitkan dengan tubuh kebangkitan, yang disesuaikan untuk hidup di sorga. Dalam kenyataannya, Ia akan segera naik ke sorga di mana Ia tidak akan lagi ada bersama Maria – meskipun tinggalnya Yesus di sorga akan menjadi berkat yang lebih besar bagi Maria daripada pelayanan apa pun di dunia (Yoh. 20:17). Maka, Maria Magdalena tidak diizinkan untuk menjamah-Nya, karena motivasi Maria adalah ingin kembali melanjutkan pelayanan-pelayanannya di dunia ini.

Kita juga harus memperhatikan bahwa Maria Magdalena mengenali Tuhan bukan dengan melihat Dia, melainkan dengan mendengar suara-Nya ketika Tuhan memanggil namanya (Yoh. 20:16). Saat ini pun Yesus tetap memanggil umat kepunyaan-Nya dengan nama-nama mereka dari takhta-Nya di sorga di sebelah kanan Allah. Ia memanggil mereka melalui pemberitaan Injil dan melalui Roh di dalam hati mereka. Ia memanggil mereka bukan dengan nama-nama duniawi mereka, melainkan dengan nama-nama rohani mereka: mereka yang berjerih lelah dan berbeban berat, yang miskin dalam roh, yang lemah lembut, mereka yang lapar dan haus akan kebenaran, dll. Dan ketika Ia memanggil umat kepunyaan-Nya dengan nama-nama mereka, mereka mengenali Dia – seperti Maria mengenali Dia ketika Ia memanggil dirinya.

Maka, melalui salib dan kebangkitan-Nya, perkataan Yesus sendiri digenapi: “Tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya” (Yoh. 10:2-4).

Tuhan Yesus Memberkati.

CM

Bacaan Alkitab hari ini : Bilangan pasal 26 dan 27
https://elohim.id/baca-alkitab-rabu-24-april-2024/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *