Bacaan Alkitab Sabtu, 26 April 2025

Kitab Nahum pasal 2-3
Nahum 2 – Kejatuhan Niniwe dinubuatkan
Pasal ini menggambarkan secara dramatis kehancuran kota Niniwe, ibu kota kerajaan Asyur. Niniwe yang dahulu kuat dan megah, kini akan diserbu musuh. Pasukan pertahanan tak berdaya, kota akan dijarah, dan segala kekayaan mereka akan dirampas. Ini merupakan penghakiman dari Tuhan atas kesombongan dan kekerasan Niniwe.
Kesimpulan:
Tidak ada kekuatan manusia yang bisa menahan murka Tuhan. Niniwe yang megah dan tak terkalahkan menurut pandangan manusia, runtuh oleh penghakiman ilahi karena kejahatannya.
Nahum 3 – Alasan kehancuran dan nasib akhir Niniwe
Pasal ini menjelaskan alasan kejatuhan Niniwe: mereka adalah “kota penumpah darah”, penuh kebohongan, kekejaman, dan sihir. Niniwe telah menipu dan menindas bangsa-bangsa lain, seperti seorang pelacur yang memikat dan membinasakan. Tuhan menyatakan bahwa aib Niniwe akan ditelanjangi, dan tak seorang pun akan meratapi kehancurannya karena kejahatannya yang luas. Semua bangsa justru bersukacita atas kejatuhannya.

Kesimpulan:
Tuhan tidak membiarkan kejahatan terus berlangsung tanpa akhir. Kejatuhan Niniwe adalah contoh bahwa penghakiman Tuhan atas bangsa-bangsa yang jahat pasti terjadi, dan keadilan-Nya ditegakkan bagi semua yang pernah tertindas.
Nahum 2–3 menunjukkan bahwa Tuhan adalah Hakim yang adil dan berkuasa. Ia memberi waktu, tetapi ketika batas kesabaran-Nya dilampaui, penghukuman-Nya tidak dapat dihindari. Namun, bagi mereka yang tertindas, ini adalah kabar baik: Tuhan membela dan membebaskan mereka dari kekuasaan jahat.