Bacaan Alkitab Senin, 28 April 2025

Kitab Habakuk pasal 3 dan Zefanya pasal 1

Habakuk 3 – Doa dan pujian Habakuk kepada Tuhan

Habakuk menutup kitabnya dengan sebuah doa dalam bentuk pujian. Ia mengingat karya besar Tuhan di masa lalu — bagaimana Tuhan membebaskan umat-Nya dengan kuasa yang luar biasa. Walaupun Habakuk sadar bahwa masa sulit akan datang, ia memilih untuk tetap bersukacita dalam Tuhan. Ia percaya bahwa Tuhan adalah kekuatannya yang akan memampukannya bertahan melewati kesulitan.

Kesimpulan:

Iman sejati bersukacita di dalam Tuhan, bukan di dalam keadaan. Bahkan saat semua harapan duniawi hancur, Tuhan tetap menjadi sumber kekuatan dan sukacita bagi orang percaya.

Zefanya 1 – Peringatan tentang Hari Tuhan yang mengerikan

Zefanya membuka kitabnya dengan pesan serius: Tuhan akan mengadakan penghukuman atas seluruh bumi karena dosa dan penyembahan berhala. Secara khusus, Yehuda dan Yerusalem akan dihukum karena mereka menyembah berhala, berpaling dari Tuhan, dan hidup dalam ketidakpedulian rohani. “Hari Tuhan” digambarkan sebagai hari murka, kegelapan, dan kehancuran — sangat mengerikan bagi mereka yang tidak bertobat.

Kesimpulan:

Hari Tuhan membawa penghukuman yang adil atas dosa dan ketidaksetiaan. Tidak ada tempat untuk bersembunyi dari murka-Nya, kecuali kembali kepada-Nya dengan pertobatan yang sungguh-sungguh.

Habakuk 3 dan Zefanya 1 mengajarkan bahwa dalam menghadapi penghakiman dan kesulitan, hanya iman kepada Tuhan yang menjadi sumber kekuatan. Sementara dunia mungkin gemetar di hadapan Hari Tuhan, orang yang percaya dan bertobat akan menemukan pengharapan di dalam-Nya.