Bahaya Zona Nyaman

May 3, 2022 0 Comments

Bacaan renungan: Amos 6:1-14

Inti ayat: Amos 6:1 (TB)  “Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel biasa datang!

Selamat pagi jemaat yang dikasihi Tuhan. Mari sebelum kita memulai aktifitas sehari-hari, kita mau merenungkan Firman TUHAN hari ini.

Kenyamanan hidup sering kali mengurangi kewaspadaan kita. Kondisi itu membuat kita terbuai, dan akhirnya dapat membangkitkan kesombongan. Mungkin kondisi seperti ini juga yang dialami oleh bangsa Israel.

Kemenangan yang diraih bangsa pilihan Tuhan ini bukannya membuat mereka makin rendah hati, melainkan sombong di hadapan Allah. Kerajaan yang terpecah tidak membuat bangsa Israel sadar akan keadaannya yang berdosa di hadapan Allah. Justru sebaliknya, mereka mulai terbuai dengan materi dan kekuasaan yang mereka miliki. Mereka menganggap bahwa tidak ada malapetaka yang akan menimpa mereka (3). Parahnya, mereka mengubah kebenaran bahwa kemenangan yang mereka raih adalah karena kekuatan mereka sendiri, bukan karena Allah (13).

Allah, melalui Nabi Amos memperingatkan bahwa akan ada hukuman atas kesombongan mereka. Dengan tegas Allah berfirman bahwa umat-Nya-yang sedang menikmati masa keemasannya itu-akan menjadi bangsa buangan. Allah akan membangkitkan bangsa lain untuk menghukum mereka. Allah mengizinkan mereka mengalami penderitaan dan penindasan. Semua itu adalah hukuman Allah atas kecongkakan dan kedegilan hati mereka.

Teguran Allah mengaum lebih keras dan kini ditujukan kepada para pemimpin umat. Mereka biasa dikenal sebagai yang terkemuka dan utama (ayat 1) dan yang beroleh kesempatan istimewa menikmati hal-hal indah dalam hidup (ayat 6; bdk. Ayat 4-5). Di tengah-tengah krisis bangsa seharusnya para pemimpin yang pertama prihatin, tetapi justru mereka larut dalam kehidupan yang sangat “nyaman” dan menganggap kekelaman dari Allah itu jauh dari mereka (ayat 3,6). Mata mereka telah dibutakan oleh kekayaan hasil rampasan dan penindasan terhadap yang lemah. Bahkan mereka masih terus menyelenggarakan pemerintahan dengan tangan besi dan memutarbalikkan keadilan (ayat 3,12). Untuk semua yang mereka lakukan, Tuhan bersumpah demi diri-Nya untuk menghukum (ayat 8) juga memusnahkan bangsa itu (ayat 9). Allah akan membangkitan suatu bangsa untuk menindas mereka (ayat 14).

Seperti bangsa Israel, terkadang kenyamanan hidup membuat kita lupa akan karya dan kuasa Allah dalam hidup kita. Kerap kali kita menjadikan Allah hanya sebagai penjamin kesuksesan hidup kita, tetapi kita tidak menjadikan-Nya Allah dalam hidup kita.

Ada anggapan di dalam diri kita bahwa Allah akan terus memberkati kita dan tidak akan mendatangkan malapetaka dalam hidup kita. Waspadalah karena bisa saja ini menjadi awal dosa kita di hadapan Allah.

Tindakan penghukuman Allah untuk bangsa Israel menjadi peringatan keras bagi kita, orang percaya di hari-hari ini. Sering kita merasa kuat dan mampu melakukan segala sesuatu tanpa Allah. Bahkan sering pula kita menutup mata terhadap berbagai krisis atau bencana yang terjadi di sekitar kita, karena kita tidak tanggap membaca tanda- tanda zaman. Kita sering bersyukur karena tidak mengalami bencana, tetapi bersikap masa bodoh terhadap orang lain yang mengalami bencana. Sikap-sikap seperti ini tidaklah patut dilakukan oleh umat Allah.

Saat kita merasa bahwa hidup kita aman-aman saja-sekalipun kita tidak taat dan Allah tidak mungkin menghukum. Pada saat itulah kita perlu waspada. Jangan sampai rasa nyaman dan tenteram kita mendatangkan hukuman dari Allah. Akui dosa dan kelemahan kita dengan rendah hati di hadapan Allah. Maka, kita akan merasakan damai sejahtera di dalam hidup kita.

JIKA KITA BERADA DALAM ZONA NYAMAN BELUM BERARTI KENYATAANNYA MEMANG NYAMAN. BISA JADI ITU HANYA SALAH SATU BENTUK KEBEBALAN

Tetap menjadi berkat bagi sesama kita

Tuhan Yesus memberkati

MEK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *