Belajar Menjadi Bijaksana

Renungan Harian Rabu, 09 Agustus 2023
Bacaan: Mazmur 90:12, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”
Suatu hari, seorang pemburu pergi ke hutan. Dia membawa busur dan tombak sebagai alat untuk memburu binatang buruannya. Dia menunggu sasarannya sambil berkhayal membawa seekor rusa ketika pulang nanti. Tidak lama menunggu, seekor kelelawar besar yang kesiangan hinggap di sebuah pohon, tepat di depannya, tetapi ia mengabaikannya. Tidak lama kemudian, seekor babi lewat dan berhenti di sampingnya. Pemburu itu pun menggerutu berharap babi itu segera pergi.
Setelah agak lama pemburu menunggu, tiba-tiba terdengar langkah kaki binatang. Ia pun mulai siaga. Ternyata hanya seekor kijang lewat di dekatnya. Ia pun membiarkan kijang tersebut lewat begitu saja. Setelah sore, rusa yang ditunggu pun lewat. Rusa itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi sang pemburu sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget. Spontan, ia berteriak, “Rusa!” Akibatnya, rusa pun kaget dan lari sebelum ia menombaknya. Alhasil, ia pulang tanpa membawa apa-apa.
Banyak orang mempunyai idealisme terlalu besar atau tinggi untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewatkan begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu berharga. Tidak jarang orang-orang seperti itu akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.
Hidup ini adalah pilihan. Kita harus belajar berpikir bijak sebelum mengambil keputusan atas sebuah pilihan hidup. Orang bijak mampu melihat sesuatu yang berharga dalam setiap kesempatan yang ada. Ya, kebijaksanaan mampu membawa seseorang pada level yang lebih tinggi dalam kehidupan ini, tetapi tidak banyak orang yang memiliki hati untuk mengejar dan mendapatkan kebijaksanaan. Banyak orang lebih mengejar keberhasilan, kedudukan yang tinggi, pintar, terkenal, kaya raya, dan pencapaian-pencapaian duniawi lainnya yang menurut dirinya dan banyak orang hal itu adalah “wow”.
Namun, coba perhatikan peringatan firman Tuhan ini, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Mat. 16:26). Tuhan menghendaki setiap kita memiliki hati yang bijaksana, menjadi pribadi-pribadi yang bijaksana. Kebijaksanaan tidak selalu berkaitan dengan kecerdasan atau kepintaran seseorang. Banyak orang yang cerdas dan memiliki IQ tinggi hidup secara tidak bijaksana.
Bagaimana untuk dapat memiliki kebijaksanaan?
Takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan
Firman Tuhan memperingatkan kita semua, “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;” (Ams. 3:7). Takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan adalah cara untuk kita bisa memiliki kebijaksanaan. Takut berarti kita mengagungi, menaruh penghargaan, pujian dan mengakui kedaulatan ALAH. Orang akan semakin bijak jika terus bergaul dengan orang bijak dan baik. Menghindari dan menjauhi kejahatan adalah pilihan terbaik bagi orang bijak.
Mencintai firman Tuhan dan merenungkannya siang dan malam.
Untuk bisa menjadi orang yang bijaksana, tiada jalan lain selain harus melekat kepada Tuhan, menyediakan banyak waktu untuk bersekutu dengan-Nya dan merenungkan firman-Nya. Semakin kita menyukai Taurat Tuhan semakin kita dibentuk menjadi pribadi yang bijaksana. Inilah yang dirasakan Daud sehingga ia pun berseru,
“Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.” (Mzm. 119:97-100).
Karena itu, Musa pun berdoa, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”
Membaca banyak buku ilmu pengetahuan apa pun sangat bagus karena membuat wawasan kita bertambah. Namun, jangan pernah lupa membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari. Langkah awal menjadi orang Kristen yang bijak adalah mencintai firman Tuhan dan merenungkan itu siang dan malam. Marilah kita mencitai Taurat Tuhan, membaca firman-Nya setiap hari, sehingga kita memiliki kebijksanaan. Kebijaksanaan akan membawa hidup kita naik pada level kehidupan yang lebih tinggi.
Tuhan memberkati.
CM