BIJAKSANA DALAM MENILAI

July 30, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Selasa 30 Juli 2024

Syalom rekan-rekan Youth semuanya, semoga rekan-rekan semuanya dalam keadaan baik dan sehat semuanya.

Rekan-rekan, Pernahkah kalian merasa mudah menilai orang lain? Terkadang, kita cenderung cepat menghakimi orang lain tanpa mengetahui keseluruhan situasi atau maksud sebenarnya di balik tindakan mereka. Disadari atau tidak, kita seringkali bertindak seperti orang yang paling tahu atas masalah orang lain. Kita cepat sekali memberi penilaian negatif terhadap orang lain.

1 Korintus 4:5, Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.

Dalam 1 Korintus 4:1-5, Rasul Paulus mengajarkan kita untuk tidak menghakimi sebelum waktunya, karena Tuhanlah yang akan menghakimi dengan adil. Hanya Tuhan yang benar-benar mengetahui hati dan maksud seseorang. Oleh karena itu,

Matius 7:3-4 juga mengajarkan kita untuk melihat diri sendiri terlebih dahulu sebelum menilai orang lain. Kadang-kadang kita bisa begitu fokus pada kesalahan kecil orang lain, sementara kita mengabaikan kesalahan besar yang ada pada diri kita sendiri. Ini mengingatkan kita untuk selalu introspeksi dan memperbaiki diri sebelum mengkritik orang lain. Firman Tuhan menuliskan bahwa lebih mudah bagi kita untuk melihat selumbar di mata sesama kita, daripada balok di dalam mata kita. Maka yang perlu direnungkan adalah jika kita sendiri saja sulit untuk dengan benar menilai diri sendiri, bukankah kita harus lebih berhati-hati untuk menilai orang lain? Tidak ada satu pun manusia yang dapat menilai secara sempurna kecuali Tuhan.

Kita bisa belajar dari masalah yang terjadi di antara orang-orang Kristen di Korintus.

Paulus menasihati agar mereka tidak menghakimi sebelum waktunya. Masalahnya adalah mereka menilai secara sepihak terhadap para hamba Tuhan, memperdebatkan siapa yang lebih benar di antara Paulus, Apolos, atau Petrus sebagai pemimpin (1 Korintus 1:11-12; 3:3-4). Ketiga tokoh ini tentu memiliki kepribadian, gaya mengajar, gaya berbicara, penekanan teologis, dan penerapan karunia rohani yang berbeda-beda. Mungkin karena faktor-faktor ini, terjadi perbedaan pandangan di antara jemaat.

Mengapa Kita Sering Menilai Orang Lain? Yang pertama karena Kurangnya pemahaman, Kita seringkali menilai orang lain berdasarkan pandangan kita sendiri, tanpa mencoba memahami sudut pandang mereka. Yang kedua karena kita sering membandingkan diri kita dengan orang lain, dan merasa kurang jika dibandingkan karena seringkali kita terlalu fokus pada kekurangan orang lain daripada kelebihannya.

Hati-hatilah dalam menilai orang lain, mengingat kita semua tidak sempurna. Ijinkan Tuhan yang akan menerangi segala sesuatu yang tersembunyi dan memperlihatkan sikap motivasi yang ada dalam hati kita.

Ada beberapa hal supaya kita bisa menjadi Bijaksana dalam Menilai

1. Memahami Situasi dan Latar Belakang, Sebelum menilai, cobalah untuk memahami situasi dan latar belakang orang tersebut. Mungkin ada alasan tertentu mengapa mereka bertindak demikian yang tidak kita ketahui.

2. Berempati dan Berpikir dari Sudut Pandang Orang Lain, Cobalah untuk membayangkan diri berada di posisi mereka. Bagaimana perasaan kita jika berada di situasi yang sama? Ini akan membantu kita lebih berempati dan tidak terburu-buru menilai.

3. Berkomunikasi dengan Terbuka, Jika kita merasa ada sesuatu yang perlu dibicarakan, lakukan dengan cara yang baik dan terbuka. Komunikasi yang baik dapat membantu mengatasi kesalahpahaman.

4. Belajar dan bercermin kepada Kesalahan Sendiri, Sebelum menilai orang lain, kita perlu memeriksa diri sendiri. Apakah ada kesalahan atau kekurangan yang perlu kita perbaiki? Fokuslah pada pertumbuhan pribadi.

Menjadi bijaksana dalam menilai adalah sebuah proses. Kita perlu terus belajar dan berlatih untuk menjadi lebih baik. Dengan saling memahami dan menghargai, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar kita.

Rekan-rekan Youth, mari kita renungkan apakah kita sudah bijaksana dalam menilai orang lain. Yuk, kita belajar untuk lebih memahami, berempati, dan bersabar. Ingatlah,

Tuhan memberkati kita semua!

YNP – DOT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *