Doa dan Kerendahan Hati

December 7, 2023 0 Comments

Renungan Harian Kamis, 07 Desember 2023

Ayat Pokok : Mazmur 10:17, “Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu.”

Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.

                Teks pokok kita dalam terjemahan Bahasa Indonesia Masa Kini ditulis demikian; “TUHAN, Engkau mendengar doa orang hina dan menguatkan hati mereka.” Dalam kekristenan, Doa adalah panggilan jiwa yang menghubungkan kita dengan Bapa kita di surga. Ada dinamika yang unik antara kita sebagai anak-anak dengan Bapa yang Mahabesar. Hubungan kita dengan Allah dapat beragam. Sebagai seorang anak, kita datang kepada Bapa dengan kerinduan sebagaimana seorang anak datang kepada ayahnya.

Sebagai anak, kita diberi keleluasaan untuk mengungkapkan kebutuhan dan kerinduan kita kepada-Nya. Di sini doa menjadi kesempatan bagi kita untuk berbicara dengan bebas, tanpa rasa cemas, dan merasakan kebebasan yang mengalir dari kasih Bapa.

                Namun, hubungan kita dengan Bapa juga bisa sebagai hamba dan pelayan yang tunduk serta penuh rasa hormat. Bukankah kita semua adalah hamba-hamba kebenaran? Seperti hamba yang tahu diri, kita menghadap Bapa dengan hati yang penuh ketaatan dan ketakutan akan keagungan-Nya.

Bapak, ibu dan saudara terkasih. Dalam perjanjian baru, kita diberikan hak istimewa sebagai anak-anak Allah, yang memungkinkan kita untuk menghadap Bapa dengan keberanian dan keintiman (Ibrani 4:16). Namun, ada sikap hati yang benar yang perlu dijaga, yaitu kerendahan hati. Sikap ini membuat kita menyadari akan keterbatasan kita sebagai manusia yang rentan dan membutuhkan kasih karunia Bapa untuk menopang hidup kita.

                Doa adalah komunikasi kita dengan Tuhan. Melalui doa, kita dapat mengungkapkan rasa syukur, permohonan, dan penyerahan diri kepada Tuhan. Doa juga merupakan sarana bagi kita untuk membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Kerendahan hati adalah sikap yang mengakui keterbatasan dan ketidaksempurnaan diri. Kerendahan hati adalah sikap yang tidak menganggap diri lebih baik dari orang lain. Kerendahan hati dan doa merupakan dua hal yang saling terkait. Doa yang dilakukan dengan kerendahan hati akan lebih berkenan kepada Tuhan. Sebaliknya, kerendahan hati yang tidak didasarkan pada doa akan menjadi keangkuhan.

                Seorang anak yang memiliki kerendahan hati akan selalu rindu untuk datang menyembah Bapa yang Agung dan Mulia. Kerendahan hati bukanlah rendah diri alias minder, tetapi sikap hormat dan mengakui keagungan Bapa dalam segala hal. Bapa Surgawi mencari anak-anak yang memiliki hati yang rendah dan tunduk, siap membangun hubungan yang intim dengan-Nya. Anugerah dan kasih karunia-Nya tidak hanya membebaskan kita dari belenggu dosa, tetapi juga mengajarkan kita tentang cara menjaga hubungan dengan Dia.  Doa yang dilakukan dengan kerendahan hati akan membuat kita menyadari betapa kita membutuhkan Tuhan. Hal ini akan membuat kita lebih dekat dengan Tuhan dan semakin bergantung kepada-Nya.

                Jadi, bapak, ibu dan saudara terkasih, apakah kita datang kepada Bapa sebagai anak yang penuh keberanian atau sebagai hamba yang tunduk, kerendahan hati tetap menjadi kunci. Menghormati Bapa dan mengakui ketergantungan kita adalah cara kita berdoa dengan benar.

Berdoalah dengan menyadari bahwa kita adalah manusia yang tidak sempurna. Kita membutuhkan pertolongan Tuhan dalam segala hal. Jangan menganggap diri lebih baik dari orang lain. Berdoalah dengan mengakui bahwa semua orang adalah sama di hadapan Tuhan dan Percayalah bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa kita.

Tuhan memberkati.

DS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *