Garis Akhir adalah Koentji (Part 2)

May 5, 2021 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 05 Mei 2021

MANFAAT MENGETAHUI AKHIR LEBIH BAIK DARI AWAL

2 Timotius 4:7  Saya sudah mencapai garis terakhir dalam perlombaan rohani ini. Saya sudah menjadi pemenang dalam perjuangan ini! Saya sudah berdiri kuat dalam apa yang saya percayai sampai hari terakhir. (Terjemahan Sederhana Indonesia)

Rekan-rekan youth, Sebagai peserta dari perlombaan kehidupan, masing-masing kita telah diberikan tanggung jawab utama, yaitu mengakhiri dengan baik. Menyelesaikan pertandingan bukanlah sebuah hal yang menguntungkan dari “Penyelenggara Perlombaan,” namun ketahanan dari setiap kitalah yang menjadi nilai yang akan menentukan apakah kita menyelesaikan perlombaan dengan baik.

Rasul Paulus merefleksikan kehidupannya dengan sebuah perlombaan.  Ia mungkin memulai karir keyahudiannya dengan brilian dan berpotensi tinggi menjadi orang terpandang di kalangan Yahudi, ia bahkan dengan berani menganiaya pengikut Kristus agar dipandang sebagai orang Yahudi sejati.  Namun, perjumpaan dengan Yesus Kristus merubah jalur prestasi yang dimulai sebagai orang Yahudi berprestasi, beralih menjadi pengikut Kristus yang militan.  Dan hasilnya adalah, Paulus menjadi seorang Rasul yang dipakai Tuhan dan mempersembahkan diriNya menjadi pelayan Injil dalam segala keadaan. Sehingga dengan penuh keyakinan, Paulus berkata bahwa “aku telah memelihara iman.”

Perjumpaan dengan Kristus membuat Paulus dengan yakin memandang garis akhir kehidupan bersama-sama dengan Tuhan.  Dan bagi kita anak-anak muda, penting bagi kita untuk tetap berdiri kuat dalam apa yang kita yakini sampai garis akhir kehidupan.

Dan tentunya, ada manfaat atau keuntungan yang akan kita rasakan, ketika mengetahui pentingnya mencapai garis akhir dalam hidup ini.

1. Menolong kita keluar dari perasaan menyesal

Penyesalan adalah ibarat sengat yang menyakitkan. Orang sering dihantui akan kegagalan atau keburukan di masa lalu, sehingga tidak bisa maju dan tenggelam dalam penyesalan.

Banyak orang di akhir ajal nya atau saat ditimpa penyakit yang parah, menyesal: tidak menghabiskan waktu bersama dengan keluarganya, atau tidak melayani Tuhan saat bisa.

Menyesal karena masa lalu baik kalau kita mau berubah dan bertobat.

1 Yohanes 1:9 – Allah setia dan adil, mengampuni dosa kita saat kita sungguh-sungguh mau berubah.

2. Dapat menenangkan kita dari rasa kuatir akan masa depan

Kalau kita tahu ada yang lebih baik di akhir, kita akan tenang dan tidak merasa kuatir akan masa depan. Kekuatiran adalah sesuatu yang menghambat sebuah kemajuan. Bahkan di tengah penganiayaan/hinaan yang kita terima, kita bisa melihat bahwa pada akhir nya, kita akan bisa bertemu dengan Tuhan dalam kemuliaan di akhir hidup kita. Tuhan selalu menjanjikan pengharapan di tengah penderitaan kita (Yeremia 29:11).

3. Memberi dorongan bagi iman kita

Iman kita akan memberikan kekuatan bagi kita untuk menyelesaikan proses yang kita sedang alami. Alkitab selalu mengajak kita untuk memandang masa depan – contoh: Abraham [berjalan terus biarpun dia meninggalkan tanah asalnya, tidak pernah mengeluh ingin kembali], Paulus dalam 2 Timotius 4:6-7 [ia melihat akhir hidupnya adalah sesuatu yang mulia, bersama dengan Tuhan].

Juga Wahyu menceritakan masa depan yang mulia dan selamanya – tidak ada lagi penderitaan, kesusahan, ada langit dan bumi yang baru, dan hidup bersama-sama dengan Tuhan!

4. Kita bisa belajar dari ciptaan Tuhan

Contoh: kupu-kupu yang keluar dari kepompong – sangat indah)

Yakobus mengingatkan kita untuk berbahagia saat kita dicobai; Paulus menasihatkan kita untuk melupakan yang di belakang dan mengarahkan pandangan kita ke depan (Filipi 3:13).

Jaman ini kita mau apa pun serba instan, mau nya “quick fix”! Menyedihkan kalau sebagai anak Tuhan kita mau apa pun dibereskan sekarang juga, kita seperti anak anak yang mau dipenuhi apa pun yang dia maui.  Jangan sampai kita kehilangan proses kehidupan yang membuat kita tahu bagaimana Tuhan bekerja di dalam kita

Pandang akhir, bukan pada saat kita di proses.

Kalau kita sedang dalam sebuah pergumulan yang berat, bertahanlah! Paulus melihat kemuliaan yang jauh lebih besar di akhir hidup kita, bahwa kita akan hidup bersama dengan Kristus.

Matius 24:13 (FAYH)  Tetapi mereka yang bertahan sampai akhir akan diselamatkan.

Komitmen Kita:

Aku mau mencapai garis akhir kehidupan dengan berproses bersama dengan Tuhan dan teguh dalam keyakinan bahwa Tuhan bekerja sempurna di dalam hidupku.

RM – YDK

El Rei hadir di Spotify

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *