HIDUP HARUS BERLANJUT
Renungan Harian Youth, Senin 05 Desember 2022
II Samuel 12:23, Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku.”
Hallo rekan-rekan youth,salam sehat selalu, Gimana kabarnya? Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan kuasa Tuhan Yesus Kristus! Karena bagaimanapun, Tuhan menciptakan kita dengan sebuah tujuan, dan kita harus terus memiliki semangat untuk berkarya dan memuliakan Tuhan dalam hal apapun yang kita kerjakan saat ini.
Siapa di sini yang sangat suka gowes atau bersepeda? Teman-teman pasti mengerti kan filosofi bersepeda, yaitu Menjaga keseimbangan dilakukan agar laju sepeda bisa stabil dan tidak goyah hingga terjatuh. Dari filosofi sepeda inilah yang bisa melambangkan kehidupan manusia. Hidup bisa terus berjalan dengan baik jika dapat menjaga keseimbangan dalam hidup. Dan diatas semuanya itu, kita perlu memahami tujuan Tuhan dalam hidup kita, karna ada titik kehidupan yang perlu kita lewati di mana di sana kita berjumpa dengan yang namanya “kegagalan.” Di mana, dari situasi inilah kita dapat menemukan apakah kuat untuk melanjutkan kehidupan ataukah sampai di sana saja kita merasa cukup.
Hidup harus terus berlanjut, karena Tuhan memiliki tujuan yang perlu kita selesaikan di dalam dunia ini.
Jika kita melihat kehidupan dari Daud, ia sadar betul bahwa Tuhan sangat mengasihinya dan punya tujuan yang sangat besar dalam hidupnya. Satu hal yang Tuhan pulihkan dalam hidup Daud adalah ketika ia menyadari kesalahan dan penghukuman yang Tuhan tetapkan dalam hidup Daud. Dan hal itu telah menjadi suatu batu loncatan bagi Daud untuk mengerjakan tujuan Tuhan dalam hidupnya.
II Samuel 12:20-23, Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan. Berkatalah pegawai-pegawainya kepadanya: “Apakah artinya hal yang kauperbuat ini? Oleh karena anak yang masih hidup itu, engkau berpuasa dan menangis, tetapi sesudah anak itu mati, engkau bangun dan makan!” Jawabnya: “Selagi anak itu hidup, aku berpuasa dan menangis, karena pikirku: siapa tahu TUHAN mengasihani aku, sehingga anak itu tetap hidup. Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku.
Jika tidak ada kejadian ini, ataupun Daud tidak merendahkan diri dihadapan Tuhan, mana mungkin di dalam Kisah Para Rasul 13:22, “ Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala perintahku.” Daud tidak tinggal diam dalam penyesalannya terhadap skandal yang membuat dia berdosa, namun ketika dia tahu Allah mengampuninya, dia kembali kepada tujuan Tuhan dalam hidupnya, dan melanjutkan kehidupan sesuai dengan yang Tuhan tetapkan dalam hidupnya.
Kisah-kisah bahagia maupun kisah buruk dalam hidup harus menjadi sebuah batu loncatan untuk kehidupan yang lebih bermakna. Jangan berhenti di titik yang bukan tujuan Tuhan dalam hidupmu.
Life must go on itu harus, tapi dengan cara yang tepat dan tidak asal melangkah (2 Samuel 12:16-17 dan 20-23). Hidup berjalan dengan luka itu menyakitkan, ada yang perlu dibereskan terlebih dahulu. Hati yang iklas dan menerima membantu kita untuk menjalani kehidupan dengan lebih sejahtera. Kehidupan Daud menjadi sebuah contohnya, dia sudah berdoa dan berpuasa semaksimal mungkin. Dia juga sudah berusaha untuk melembutkan hati Tuhan. Dan Daud berserah pada kehendak Tuhan yang terbaik. Hati yang ikhlas untuk menerima segala keputusan Tuhan dalam hidup-Nya.
Lanjutkan Hidup Untuk Melihat Pengalaman-pengalaman yang lebih Indah bersama dengan Tuhan.
Daud kehilangan anaknya yang lahir dari Betsyeba. Sebelum itu terjadi, ia berusaha keras melunakkan hati Allah, ia berpuasa, ia berdoa, agar tulah itu tidak menimpa sang anak. Namun ketetapan Allah tak berubah. Saat anak itu mati, Daun bisa saja tetap mengurung diri, berkabung selamanya, berduka tanpa batas waktu, melupakan peranannya, mengabaikan tugasnya sebagai raja. Tapi hal itu tidak dilakukannya. Ia menguatkan hati dan melanjutkan hidup. Daud lalu menghampiri sang istri, kemudian lahirlah Salomo. Jika ia terus berada dalam kubangan kesedihan, barangkali Salomo, raja yang penuh hikmat itu tak akan pernah ada di dunia ini.
Apa yang belakangan ini berusaha menahan kaki kalian untuk melanjutkan hidup? Tak peduli apa yang menimpa kita di hari-hari ini, kuatkanlah hati. Tatalah hidup kembali. Bila kita mengerjakannya, percayalah hal-hal besar, akan lahir dari hidup kita nantinya.
II Tawarikh 15:7, Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!
Life Must Go On,
Tuhan Yesus Memberkati
EYC 04122022-LP