JANGAN PELIHARA RASA KHAWATIR
Renungan harian Youth, Selasa 10 Desember 2024
Ayat Pokok: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)
Khawatir adalah bagian dari pengalaman manusia. Kita sering memikirkan masa depan: tentang pekerjaan, studi, hubungan, dan kebutuhan sehari-hari. Namun, dalam khotbah-Nya di bukit, Yesus mengajarkan sesuatu yang berbeda. Ia tidak memandang kekhawatiran sebagai sesuatu yang produktif, melainkan sebagai penghalang bagi iman dan damai sejahtera.
Yesus mengingatkan bahwa hidup tidak hanya tentang kebutuhan jasmani seperti makanan, minuman, dan pakaian. Lebih dari itu, hidup adalah tentang hubungan kita dengan Allah. Ketika kita berfokus pada Allah dan kebenaran-Nya, kekhawatiran tentang kebutuhan jasmani akan memudar karena kita percaya bahwa Dia adalah penyedia yang setia.
Mengapa Kita Tidak Perlu Khawatir? Kita akan melihat bagian pengajaran Tuhan Yesus pada perikop ini. Alasan yang pertama adalah bahwa Allah Menyediakan Segala Sesuatu. Dalam ayat-ayat sebelum Matius 6:33, Yesus mengingatkan bahwa Allah adalah Bapa yang peduli. Ia memberi makan burung di udara dan mendandani bunga di padang dengan keindahan yang luar biasa (Matius 6:26-30).
Jika Allah memelihara ciptaan-Nya, bukankah Ia akan memelihara kita yang jauh lebih berharga?
Yang kedua Khawatir Tidak Menambah Apa Pun. Yesus berkata: “Siapakah di antara kamu yang karena kekhawatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (Matius 6:27). Kekhawatiran tidak memberikan solusi, melainkan justru menguras energi dan merampas damai di hati kita.
Dan yang Ketiga Allah tahu segala Kebutuhan kita, Sebelum kita meminta, Allah sudah tahu apa yang kita perlukan (Matius 6:32). Ketika kita percaya pada penyediaan Allah, kita dapat menghadapi hari-hari kita tanpa rasa takut akan kekurangan.
Dari pembahasan diatas mengajarkan kita Bagaimana Hidup Tanpa Khawatir?
- Fokuslah Pada Saat Ini
Yesus berkata: “Sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (Matius 6:34). Kita sering memikirkan terlalu banyak tentang hal yang belum tentu terjadi, sehingga melupakan berkat hari ini. Belajarlah untuk fokus pada apa yang ada di hadapan kita sekarang, menjalani hidup satu hari pada satu waktu. - Bergantung Pada Allah
Ketergantungan kepada Allah adalah kunci untuk hidup tanpa khawatir. Ketika kita menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dalam doa dan iman, kita melepaskan beban yang tidak perlu. Percayalah bahwa Allah adalah penyedia yang baik, yang memberikan segala sesuatu sesuai dengan waktu-Nya. - kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Pernyataan ini mencerminkan pemahaman tentang setiap hari dapat memiliki tantangan dan kesulitan sendiri. Oleh karena itu, kita tidak perlu menambah beban dengan merenungkan terlalu banyak hal yang mungkin terjadi dimasa depan. Kita harus belajar mengatasi kesusahan yang ada dihadapan kita saat ini.
Belajar bersyukur membantu kita melihat kebaikan Tuhan yang terus menyertai hidup kita. Dengan hati yang penuh syukur, kita akan lebih mudah mempercayakan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan. - Kita harus bebas dari kekhawatiran yang berlebihan.
Merenungkan ayat ini dapat membantu orang untuk melepaskan kekhawatiran berlebihan tentang masa depan dan belajar untuk hidup dengan lebih tenang. Ini adalah pesan yang mengajak kita untuk menghargai apa yang kita miliki saat ini.
Penting untuk Mengutamakan Kerajaan Allah
Ayat pokok hari ini mengajarkan prioritas hidup yang benar: mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya terlebih dahulu. Ketika kita menjadikan hubungan dengan Allah sebagai pusat kehidupan kita, segala sesuatu yang kita perlukan akan diberikan pada waktu-Nya.
Mari kita merenungkan Apakah saya lebih sering fokus pada kekhawatiran daripada mengandalkan Tuhan? Dan Bagaimana saya dapat memprioritaskan Kerajaan Allah dalam hidup saya?
Karena itu mari Belajarlah untuk menyerahkan segala kekhawatiran dalam doa setiap hari. Praktikkan hidup dengan bersyukur atas berkat hari ini, tanpa terbebani oleh kekhawatiran masa depan. Dan Tetaplah mencari kehendak Tuhan melalui doa, pembacaan firman, dan tindakan nyata yang memuliakan-Nya.
“Ketika Allah menjadi fokus utama dalam hidup kita, kekhawatiran tidak lagi memiliki tempat di hati kita.”
Kekhawatiran adalah beban yang tidak perlu kita tanggung karena Allah telah menjanjikan penyediaan dan pemeliharaan-Nya.
Sebagai orang percaya, kita diajak untuk memprioritaskan hubungan dengan Allah, mencari Kerajaan-Nya, dan menjalani hidup dengan iman. Ketika kita menyerahkan masa depan kita kepada Allah, hati kita akan dipenuhi dengan damai sejahtera.
Tuhan Yesus memberkati
AH – DOT
Haleluya, Tuhan Yesus memberkati 🙏