Jangan Takut dan Jangan Bimbang

Renungan Harian Rabu, 21 Februari 2024
Bacaan: Yesaya 41:10, “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau, aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
Yesaya 41 merupakan pesan penghiburan dari Tuhan kepada umat di tengah pembuangan di Babel. Bangsa Israel sedang mengalami pengasingan. Hidup mereka di Babel penuh tekanan, guncangan, dan ketidakpastian akan masa depan mereka. Melalui perikop ini, Tuhan yang penuh anugerah dan berbelas kasihan akan membawa umat-Nya kembali ke Yerusalem yang penuh kepastian.
Ketakutan kerap kali membayangi hati kita pada saat menghadapi masa depan yang tak pasti. Pada dasarnya, semua rasa yang bisa kita rasakan, baik secara fisik maupun emosionil adalah pemberian Tuhan, termasuk rasa takut. Jika kita tidak memiliki rasa takut sama sekali, itu akan membahayakan diri kita. Tuhan memberikan rasa takut itu kepada kita, agar rasa takut itu memberikan perlindungan bagi setiap dari kita. Dan yang harus diingat adalah Tuhan tidak pernah merancang kita untuk berada dalam posisi ketakutan.
Hal ini terlihat jelas dalam Yesaya 41 : 10 pada dua kata yaitu:
“janganlah takut”
Takut di situ berasal dari bahasa Ibrani yang disebut “yare”, artinya adalah jangan memposisikan diri dikuasai oleh ketakutan sampai kita gemetar oleh ketakutan. Jika takut menguasai kita, itu baik. Namun, saat ketakutan menguasai kita, sampai kita merasa gemetar, dan kita tetap memposisikan diri untuk tetap berada dalam posisi itu, kita salah. Intimidasi dari rasa takut tersebut akan membuat kita menjadi lemah, menjadikan kita tidak berani menghadapi apa saja.
“jangan bimbang”
Bimbang di situ berasal dari bahasa Ibrani menggunakan kata “sa’a”, yang artinya jangan gampang kecewa pada Tuhan. Selain itu, “sa’a” juga berarti menjadi redup dalam keyakinan.
Jadi saat Tuhan berkata “jangan takut” atau “janganlah bimbang”, itu memiliki arti bahwa Dia bukan hanya asal bicara ngomong tanpa memberikan persiapan kepada kita dengan memberikan sesuatu yang akan menolong kita untuk bisa bebas dari ketakutan dan dari rasa bimbang. Tuhan memberikan jaminan kepada kita atas hidup kita yang tidak pasti.
“Aku menyertai engkau”
Tuhan selalu hadir menyertai kita. Janji kehadiran Tuhan membantu kita mengatasi ketakutan. Ketika para murid takut, Yesus berjanji bahwa Roh-Nya akan tinggal bersama mereka (Mat. 28:20).
- “Aku ini Allahmu”
Allah berkeinginan untuk berelasi dengan kita. Tuhan mengenal persis setiap kita secara pribadi. Dia tidak hanya beserta kita tetapi juga selalu ada untuk kita. Paulus berkata, “Jika Allah di pihak kita siapa yang akan melawan kita”? (Rm. 8:31).
- “Aku akan meneguhkanmu”
Kuasa Tuhan selalu bersama kita. Allah memberi kita jaminan kekuatan, pertolongan, dan kemenangan atas musuh-musuh kita, baik itu Iblis, dosa, dan kematian (Yes. 40:18-26).
Allah mengingatkan kita untuk tidak perlu takut, apalagi bimbang. Allah itu Imanuel, Ia ada menyertai dan mendampingi setiap langkah hidup kita. Keperkasaan Allah yang penuh kasih siap meneguhkan hati yang lemah dan memberi pertolongan dalam kesulitan.
Rasa takut sebagai manusia yang tak tau masa depan akan di-cover oleh janji Allah Bapa yang ya dan amin. Tangan-Nya yang penuh kasih akan meyokong dan memimpin kita menuju jalan kemenangan-Nya. Percayalah bahwa dalam Tuhan kita menemukan kekuatan sejati yang tak terbatas untuk menghadapi setiap ketakutan hidup.
Tuhan Yesus Memberkati.
CM