Jiwa yang Dahaga

Bacaan : Yohanes 4:5-26
Nats : Yohanes 4:13-14, “ Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal “
Syalom saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . .
Seorang tour guide di Israel sedang bersiap memimpin tur ke padang gurun. Permintaannya kepada kelompok itu sangat sederhana dan jelas, “Jika Anda tidak memenuhi kedua syarat ini, saya tidak mengizinkan Anda bergabung dalam tur. Anda harus membawa topi lebar dan sebotol penuh air. Semua itu akan melindungi Anda dari sengatan matahari dan kehausan yang disebabkan oleh angin dan kekeringan.” Air sangat diperlukan untuk bertahan hidup.
Dalam perjalanan misi Nya ke Yudea dan Galilea, Yesus harus melewati daerah Samaria. Orang Yahudi biasanya menghindar atau tidak berhenti beristirahat di daerah ini dengan alasan menghindari orang Samaria yang mereka tidak sukai. Menariknya, Yesus malah beristirahat dan bertemu serta bercakap cakap dengan seorang perempuan Samaria di sumur Yakub. Yesus membangun jembatan dialog dengan perempuan Samaria yang dianggap golongan masyarakat kelas dua. Tidak hanya itu, ia juga memiliki sejumlah daftar hitam kehidupan atau dengan kata lain, ia bukan perempuan baik baik.
Kehidupan perempuan Samaria ini begitu berantakan. Ia hidup gonta ganti suami. Kekosongan, kehampaan, dan ketidakpuasan mewarnai kehidupannya. Yesus lalu menawarkan air hidup yang dapat memuaskan dahaga jiwa perempuan tersebut. Perempuan Samaria bisa saja menutup diri untuk menghindari orang mengenali siapa dirinya sebenarnya. Itulah sebabnya ia mengambil air di sumur pada siang bolong, pada saat perempuan perempuan lain mengambil di pagi hari.
Yesus tahu bahwa perempuan ini tidak bisa berpura pura tidak memiliki masalah dengan kehidupannya. Ia harus menghadapi masalahnya, melihat dosanya dengan jelas, dan mengakuinya. Tuhan Yesus tidak berfokus pada kesalahan perempuan Samaria. Yesus tidak datang untuk menghakimi atau mempermalukannya. Yesus justru memberikan perhatian kepada kekosongan batin dan jiwanya.
Perempuan Samaria sesungguhnya sedang mencari air, yakni air hidup. Ia sedang menantikan Mesias dan ingin bertemu secara langsung dengan Sang Mesias yang memuaskan dahaganya. Perempuan ini tidak menyangka bahwa percakapannya dengan Yesus memberikan pencerahan akan apa yang seharusnya ia lakukan dan bukan menimbulkan rasa takut terhakimi. Perempuan ini akhirnya menerima anugerah Allah, kasih sayang, kelembutan, kebaikan dan jalan keluar dari kegagalan hidupnya.
Renungan kita hari ini, Tuhan Yesus menegaskan supaya siapapun yang merasa haus, ia harus datang kepada Yesus dan minum air hidup sejati dan rohani. Air hidup rohani ini tidak ada di tempat lain. Air hidup sejati dan rohani tidak dapat disediakan oleh manusia. Hanya Yesus yang sanggup memuaskan dahaga manusia secara rohani. Yohanes 4: 14a “tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.”
Kita harus sadar bahwa kita butuh air kehidupan dalam kita menjalani kehidupan yang penuh dengan perjuangan ini. Hanya Yesus yang bisa memberikan Sumber air Kehidupan. Hanya Tuhan yang bisa menjadi sumber air hidup. Dan Bersama Tuhan Yesus semua kekeringan, semua kegersangan akan dialiri mata air, yang selalu memancarkan terus-menerus mata air, yang memancarkan air kehidupan.
Mari datanglah kepada SUMBER AIR HIDUP SEJATI yang selalu bersedia memberikan kelegaan dan kepuasan di dalam hidup ini.
YESUS ADALAH SATU-SATUNYA MATA AIR YANG DAPAT MEMUASKAN JIWA YANG DAHAGA
TUHAN YESUS MEMBERKATI
TC
Bacaan Alkitab hari ini : Ulangan pasal 22 dan 23
Baca Alkitab Selasa, 14 Mei 2024