KASIH SETIA TUHAN

September 23, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, jumat 23 September 2022

Mazmur 103:11, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia.

Apa sifat Tuhan yang paling penting? Kemungkinan besar jawaban kita adalah kasih. Ya, tetapi tahukah Anda bahwa sifat Tuhan yang paling sering ditekankan di Perjanjian Lama adalah chesed (yang dalam LAI diterjemahkan, “kasih setia”)? Kata ini diulang 250 kali sepanjang Perjanjian Lama, bahkan Mazmur 136 didedikasikan untuk memuji sifat Tuhan yang satu ini.

Rekan-rekan youth, Mengapa atribut yang satu ini begitu penting, setidaknya menurut orang-orang Israel? Karena mereka tahu mereka adalah umat yang ingkar janji. Tuhan telah mengikat perjanjian dengan mereka. Namun, sementara Tuhan masih menepati janji tersebut, mereka malah melanggarnya. Perjanjian itu seharusnya batal tetapi tidak demikian halnya dengan Tuhan. Dia tetap dengan kasih setia-Nya menepatinya.

Pemazmur dalam hal ini menyerukan identitas dan sifat Tuhan sebagai Tuhan penuh cinta yaitu penyayang, pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Identitas-Nya ini terbukti karena ia tidak menuntut dan tidak mendendam. Sudah sepatutnya dan selayaknya kita mendapat hukuman maupun amarah Tuhan atas dosa dan pelanggaran kita. Tetapi, ia tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita dan tidak membalas sesuai dengan kesalahan kita karena ia memang Tuhan yang penyayang, pengasih.

Seandainya dia memperlakukan kita setimpal dengan dosa dan pelanggaran kita siapakah yang akan selamat?

Hebatnya lagi cinta-Nya kepada kita yang penuh dosa dan pelanggaran tidak terukur dan tidak terbatas dan oleh pemazmur cinta-Nya dibandingkan dengan setinggi langit di atas bumi. Orang takut akan dia adalah orang yang menjalankan perintah-Nya dan mengenali dan merasakan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang penuh cinta.  Ia pun melindungi dan menjauhkan kita -orang yang takut akan TUhan- dari segala pelanggaran. Pemazmur dengan indah membandingkan kenyataan ini yaitu sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.  Jarak antara timur dan barat tak pernah bertemu dan ada bentangan yang luas yang tak mungkin disatukan. Maka indahnya adalah kasih setia-nya menjaga kita dari pelanggaran kita. Bagaimana ia menjauhkan kita dari pelanggaran kita? Dengan menunjukkan perintah-perintah-Nya kepada Musa dan menunjukkan perbuatan-perbuatan kepada Israel.  

Perintah-Nya adalah jalan kekudusan dan perbuatan-perbuatan-Nya adalah bukti cinta dan perlindungan cinta-Nya

Di dalam Kitab Amos, kita belajar mengenai bagaimana orang-orang Israel melanggar perjanjian dengan Tuhan. Tuhan pun memutuskan untuk menghukum mereka dengan berat. Namun, apakah ini akhir ceritanya? Tidak! Tuhan memberikan janji pemulihan. Sesudah penghukuman yang begitu berat, kini hanya tersisa pondok Daud dari kerajaan Daud. Dari situlah Tuhan akan membangun kembali Israel yang baru (ay. 11) yang kekuasaannya kini tersebar sampai ke seluruh bangsa (ay. 12). Pada saat itulah mereka akan hidup berlimpah sampai-sampai baru saja tanah dibajak, kini harus segera dituai (ay. 13). Tuhan juga akan memberikan keamanan kepada mereka dari serangan musuh (ay. 14-15). Kita tahu kapan dan bagaimana janji ini digenapi. Tuhan Yesus datang sebagai keturunan Daud dan menyelamatkan, tidak hanya orang-orang Israel yang mau bertobat, tetapi juga seluruh bangsa (menggenapi ay. 11-12).

Janji mengenai kelimpahan dan keamanan digenapi secara progresif dan akan mencapai klimaksnya dalam kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.

Allah memang tegas terhadap dosa. Itu sebabnya Ia tidak dapat berkompromi dengan dosa dan menghukum setiap orang yang berbuat dosa. Namun Allah juga penuh kasih. Ia memberikan janji-janji pemulihan bagi rencana-Nya selanjutnya. Janji Allah di sini mencakup tiga hal. Pertama, Allah akan memulihkan kerajaan Israel (11-12). Ia akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh. Israel akan kembali menguasai Edom seperti yang terjadi pada masa Daud. Pemulihan Israel ini kelak dilambangkan oleh pemulihan rumah Tuhan pada masa Nehemia dan Ezra. Kedua, Allah akan menjadikan tanah-tanah Israel menjadi tanah berkat (13), apa yang ditanam akan menghasilkan panen yang banyak. Keadaan musim tanam dan panen susul menyusul membuat mereka kebanjiran berkat. Mereka tidak pernah akan kekurangan lagi. Ketiga, Allah akan memulihkan umat (14-15). Mereka akan pulang untuk membangun kota, menanami dan membangun kebun. Mereka akan hidup di tanah yang telah Tuhan janjikan. Janji ini pun telah terjadi yaitu setelah tujuh puluh tahun mereka tinggal di pengasingan Babel, mereka dipanggil pulang kembali ke Yerusalem.

Allah telah menyatakan diri dalam hukuman dan janji. Janji yang diucapkan kelak akan terjadi tepat sesuai yang Dia ucapkan. Dan Allah dapat dipercaya karena apa yang Dia ucapkan pasti terlaksana. Firman-Nya penuh kuasa dan tak pernah pudar oleh waktu. Kuasa pekerjaan-Nya pun dapat dipercaya karena Ia membuktikan kuasa-Nya.

Terhadap umat-Nya yang dikasihi-Nya, tidak pernah hukuman Tuhan semata-mata untuk membalas atau membuat kapok, melainkan untuk tujuan pertobatan. 

Allah adalah adil. Setelah menerima penghukuman karena dosa, Israel beroleh pengampunan. Demikian juga dengan kita, setelah Kristus menanggung hukuman dosa kita, kita beroleh pengampunan dan pemulihan. Lalu kita hidup dalam anugerah-Nya, yang membuat kita dapat berkarya sesuai anugerah yang kita terima. Kita tidak akan pernah kekurangan dalam hidup ini.

Rekan-rekan youth, Janji pemulihan-Nya cukup untuk membuat kita dapat menguraikan benang kusut kehidupan karena dosa yang pernah kita perbuat. Juga cukup untuk membangun kembali hidup yang telah hancur. 

Milikilah keyakinan untuk terus hidup dalam kasih setia Allah yang kita nikmati setiap hari.

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

RM-TVP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *