KECEWA GAK ADA UNTUNGNYA

September 26, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, 26 September 2022

Kecewa adalah ungkapan rasa tidak puas akibat harapan/keinginan tidak sama dengan kenyataan.
Banyak masalah anak usia remaja, seringkali kuat sekali kaitannya dengan kondisi di internal keluarganya. Konflik masalah di rumahnya ternyata menjadi beban berat, melebihi beratnya masalah yang terjadi di luar baik itu dengan teman, pelajaran, atau pun masalah lainnya. Bahkan banyak anak remaja dan pemuda yang merasa pahit karena keadaa dan perlakuan orang tua yang tidak sesuai harapan. Hubungan secara social yang tidak berjalan dengan baik, dan harapan-harapan lain yang tidak terpenuhi … AKIBATNYA munculah sebuah rasa kecewa terhadap orang-orang disekitarnya, keadaan bahkan kecewa terhadap diri sendiri

Namun hal ini perlu kita waspadai karena Kekecewaan, kemarahan dan ketidakterimaan atas kondisi yang ada, membuka celah bagi setan untuk mengintervensi dan memprovokasi diri kita untuk meresponi keadaan ini dengan cara yang salah. Dan melampiaskannya dengan tindakan yang dosa dan merugikan diri juga orang lain. Namun apakah pelampiasan tersebut dapat mengobati kekecewaan? yang sebenarnya terjadi, ia bukannya puas dan bebas, tetapi sebaliknya malah tambah menderita dan merusak dirinya sendiri.

Bentuk dan pola kekecewaan itu bermacam-macam, antara lain:

  • Kecewa setiap kali harapan atau keinginan kecil tidak terwujud (tidak jadi berlibur bersama, tak dapat bonus dari kantor, menu makanan yang ingin dipesan sudah habis). Penyebabnya tampak sepele dan durasinya singkat.
  • Kecewa sesaat karena kehilangan seseorang atau sesuatu yang berharga (teman baik menjauh, kehilangan pekerjaan). Sifatnya sementara, karena setelah mendapatkan penggantinya, kekecewaan itu terobati.
  • Kekecewaan mendalam karena sebuah kehilangan atau perubahan besar dalam hidup (kematian orang yang dicintai, perceraian, jatuh miskin, penyakit kronis). Sifatnya mendalam, durasinya lama, bahkan bisa permanen.

Dari ketiganya, tipe terakhirlah yang sering membuat hidup kita menderita. Apakah Anda sedang bergumul dengan rasa kecewa yang sudah lama mengganggu, yang terus menusuk-nusuk batin, sekalipun Anda berusaha melupakannya?

KITA PERLU CARA YANG BENAR DALAM MENGATASI KEKECEWAAN

SADAR DAN DATANG PADA TUHAN

Tidak ad acara lain yang lebih manjur selain kita datang terlebih dahulu kepada Tuhan. Kesadaran akan keberadaan diri dan perlunya akan pribadi Tuhan menjadi “Turning Point” atau titik balik yang sangat penting. Coba kita ingat kisah tentang Anak yang terhilang, dalam mengatasi kekecewaan yang terjadi dalam hidupnya …diawali dari

“KESADARAN KEADAANNYA DAN MENGINGAT BAPANYA”

Lukas 15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.

Ayo rekan-rekan, Tuhan tidak pernah menolak kita. Datanglah kepada nya dengan segala beban dan kesakitan hati kita karena didalam Tuhanlah akan ada kelegaan yang sejati. Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Tidak ada orang yang “Anti kecewa”, setiap kita miliki potensi yang sama untuk menjadi orang yang kecewa, karena itu penting bagi kita untuk bagaimana memiliki respon dan mengelola dengan tepat dan benar akan suatu keadaan.

MERUBAH CARA PANDANG KITA

Ketika kita datang kepada Tuhan, akan ada kelegaan yang sejati karena kasih Tuhan sanggup untuk membebat hati yang terluka dan kecewa. Namun ada hal yang harus juga ada dalam kehidupan kita adalah merubah cara pandang kita, karena faktanya keadaan yang membuat kita kecewa mungkin belum berubah. Yang harus berubah adalah merubah cara pikir kita tentang hal tersebut.

Belajar dari kehidupan Ayub, yang mengalami sebuah situasi yang berat dan kelam, mungkin dia kecewa dengan keadaan yang dialami, keluarganya, sahabatnya dan mungkin kecewa kepada Tuhan. Namun dalam proses yang ada Ayub menyadari tentang karya Tuhan dalam kehidupannya, melalui semua situasi yang ada Ayub mengalami perubahan hidup dan semakin mengenal Allah.

Ratapan 3:24, “TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.

Kadang-kadang kita tidak dapat mengubah keadaan. Ketika itu terjadi, Anda harus belajar menerimanya dan tetap percaya pada penyertaan Tuhan. Hanya dengan cara itulah, Anda dapat memiliki hidup berkelimpahan dalam segala situasi.

Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Ayo, kalahkan rasa kecewa itu dan bersiaplah mendapatkan hal terbaik dari Tuhan! Kita bisa menanggung setiap permasalahan yang ada karena ada Tuhan yang memberikan kekuatan kepada kita. Ketika Tuhan mengijinkan itu ada, pasti ada hal yang Tuhan ingin kerjakan, mungkin Tuhan tidak merubah keadaan disekitar kita, tetapi Tuhan mau mengubah hati dan respon kita sehingga kita menjadi pribadi yang bertambah dewasa didalam Tuhan.

Tetaplah melangkah dan percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja karena kita punya pengharapan didalam Tuhan. Percaya pada cara dan waktunya Tuhan.

Ketika waktu pemulihan itu tiba, engkau akan bersyukur buat apa yang Tuhan kerjakan, bahkan hal-hal yang membuat kita kecewa dapat dipakai oleh Tuhan sebagai batu loncatan untuk kita semakin bertumbuh dan dewasa. Jangan biarkan kekecewaan menjadi batu yang mengantam dirimu tetapi pakailah itu sebagai batu tempat kamu berpijak kepada level yang lebih tinggi dalam hidupmu.

Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Ketika aku berjumpa dengan situasi yang mengecewakan, teruslah belajar memiliki respon yang tepat sehingga melalui situasi yang ada membuat kita akan semakin dewasa dan bertumbuh.

EYC240922 – LP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *