Kendalikan Marahmu
Renungan Harian Youth, 08 November 2021
Syalooom… selamat pagi rekan-rekan Youth. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan. Salam sehat dan semangat selalu bagi kita semua!
Rekan-rekan youth, siapa disini yang tidak pernah MARAH? Entah apapun pemicu dan alasannya, hal sepele ataupun hal penting, semua pernah marah dan dimarahi. Bahkan mungkin ada diantara teman-teman yang sedang marhan dengan orang-orang yang dekat dengan kalian. Dalam hal ini kita memang sedang berhadapan dengan realitas kehidupan yang berproses menjadi lebih baik. Namun semua itu tergantung bagaimana kita merseponi situasi yang muncul dari rasa Marah tersebut.
Marah adalah emosi yang dirasakan ketika sesuatu atau seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai keinginan Anda. Marah bisa dirasakan siapa saja dan merupakan reaksi normal seseorang terhadap suatu kejadian. Marah merupakan salah satu bentuk ekspresi emosi manusia. Semua orang bisa merasa marah, termasuk anak kecil yang belum mampu mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata.
Sebagai orang Kristen, salahkah bila timbul kemarahan dalam hati kita? Jawabannya tergantung pada apa penyebab kemarahan itu dan bagaimana cara kita mengatasinya !
Firman Tuhan dengan sangat jelas tentang sikap manusia dalam meresponi hal-hal terkait sifat-sifat manusia. Dan sebenarnya kita diberikan tuntunan untuk bersikap benar sekalipun suasana hati kita sedang menyimpan kemarahan.
Mazmur 4:4, Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. Sela
Alkitab pun memberikan contoh yang sangat dalam terkait suatu perasaan marah yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Kain menjadi manusia pertama yang tidak dapat mengenalikan marahnya, dan melakukan tindakan brutal kepada adiknya sendiri.
Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan…….; Habel juga mempersembahkan korban persembahan…….; maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu HATI KAIN MENJADI SANGAT PANAS, dan mukanya muram. Firman Tuhan kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, DOSA SUDAH MENGINTIP DI DEPAN PINTU; ia sangat menggoda engkau, tetapi ENGKAU HARUS BERKUASA ATASNYA.” (Kejadian 4:3-7)
Pada detik Kain marah, Tuhan tidak berkata bahwa pada saat itu Kain telah berbuat dosa, tetapi Tuhan memperingatkan bahwa DOSA SUDAH MENGINTIP DI DEPAN PINTU dan Kain HARUS BERKUASA ATASNYA. Sayangnya Kain tidak menaati Tuhan. Ia membiarkan kemarahan memanipulasi dan mengendalikan dirinya. Kemudian terjadilah peristiwa pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia: Kakak membunuh adiknya! Semua itu diawali oleh kemarahan!
APABILA KAMU MENJADI MARAH, JANGANLAH KAMU BERBUAT DOSA: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan JANGANLAH BERI KESEMPATAN KEPADA IBLIS. (Efesus 4:26-27)
Kemarahan yang tidak diatasi dapat menjadi jerat bagi diri sendiri.
Mungkin kita tidak membunuh orang lain secara fisik, tapi kemarahan bisa membunuh jiwa dan kerohanian kita sendiri, dan juga menghancurkan hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. Melampiaskan kemarahan dengan membabi buta tidak akan menyelesaikan masalah, justru membuat situasi dan komunikasi semakin memburuk.
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan MARAH, itu hanya MEMBAWA KEPADA KEJAHATAN. (Mazmur 37:8)
Lalu sampai batasan mana kita diperkenankan untuk marah? Jawabannya kembali pada apa motivasi kemarahan kita, dan apakah kemarahan kita membawa pada kehancuran ataukah menghasilkan kebaikan dan pemulihan.
Komitmen kita:
Aku mau terus hidup dalam arahan Firman Tuhan dalam menmgambil segala keputusan yang berkaitan dengan perasaan dan sikap yang aku alami dalam praktik hidupku sehari-hari, khususnya jika aku mempunyai rasa marah kepada siapapun.
Amin
Tuhan Yesus Memberkati
ER 06112021-LP