Kerjamu, Ibadahmu
Renungan Harian Senin, 03 Juni 2024
Ada 2 Fakta yang menarik tentang pekerjaan. Pertama, 70-80 % tidak puas dengan perkerjaan yang dilakukannya dengan berbagai macam alasan. Pekerjaan dipandang hanya sebagai kewajiban saja dan tidak menemukan tujuannya. 1/3 dari kehidupan manusia dipakai untuk bekerja maka jika tidak puas maka hidupnya tidak berbahagia. Ada banyak pekerja Kristen yang tidak melakukan Firman Tuhan dalam pekerjaannya. Sehingga banyak pekerja Kristen yang tidak menjadi berkat ditempat kerjanya.
Bekerja tidak terkotaki dengan pekerjaan formal yang dilakukan, namun juga mengarah kepada semua aktifitas kita seperti ibu rumah tangga, para lansia .. semua tanggung jawab yang kita ambil adalah bentuk pekerjaan kita.
Cara Anda bekerja seharusnya menunjukkan jika Allah sedang bekerja dalam hidup anda.
Saat kita bekerja dan semua aktivitas kita bisa menghadirkan Allah melalui kehidupan kita, ada Prinsip yang harus dimiliki tentang pekerjaan.
1. Pekerja, layanilah Tuhan!
EFESUS 6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus (6) jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, (7) dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.
Yang penting Bukjan pekerjaan itu apa namun buat siapa kita bekerja … semua orang yang bekerja bukan hanya melayani tuan atau pimpinan mereka namun pekerjaan kita juga kita lakukan kepada Tuhan sehingga harus mempengaruhi tentang cara dan kualitas pekerjaan kita
3 Dimensi dari ketaatan
a. “Taatilah” – Bekerja dengan SERIUS (kesungguhan)
Ayat 5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar … sama seperti kamu taat kepada Kristus.
Taat adalah bentuk penghormatan kita kepada Tuhan, ketaatan akan menuntun kita kepada kesungguhan yang diarahkan kepada Tuhan. Kesungguhan hati yang dalam bekerja adalah tindakan yang memuliakan Tuhan. Seorang bekerja yang takut akan Tuhan akan melakukan pekerjaan dengan kesungguhan hati dan keseriusan.
b. “Taatilah” – Bekerja dengan TULUS HATI
Ayat 5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus
Makna dari Tulus hati digambarkan Tanpa lipatan, seperti kain yang terbentang. Ketulusan itu tanpa ada motivasi yang tersembunyi. Penuh dengan kesungguhan dan ketulusan. Tidak ada agenda lain selain bekerja dengan yang terbaik.
c. “Taatilah” – Bekerja dengan SEMANGAT
(7) And work with a smile on your face, always keeping in mind that no matter who happens to be giving the orders, you’re really serving God. (The Message)
Ayat 7, Dan bekerjalah dengan senyum di wajahmu, ingatlah selalu tak peduli siapa pun yang memberi perintah, kamu sesungguhnya sedang melayani Allah.
Bekerjalah dengan senyum dan sukacita, ada semangat didalamnya. Kita bekerja bukan karena ada bos atau pimpinan. Namun ada atau tidak ada kita harus bekerja dengan sungguh karena Tuan kita yang sesungguhnya adalah Tuhan Yesus sendiri.
Ketika seorang Kristen bekerja seperti ia melayani Tuhan, maka ia akan mengubah sesuatu yang kecil atau rutin menjadi kudus.
Kita tidak boleh memisahkan antara kehidupan rohani dan jasmani karena keduanya berjalan bersama-sama.
2. Tuan, jadilah teladan dan berlakulah adil!
EFESUS 6:9 Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.
Umumnya seorang yang bekerja tujuan utamanya adalah hanya keuntungan saja, Tuan yang takut akan Tuhan akan menjadi teladan dan rela menjadi model buat bawahannya. Ini adalah tugas yang dimiliki seorang pimpinan.
Tuhan membalas … Ayat 8 Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.
Emma Daniel Gray, seorang wanita yang lahir di South Carolina pada tahun 1928, bekerja sebagai petugas kebersihan di Gedung Putih selama lebih dari dua puluh tahun. Karirnya dimulai pada tahun 1955 ketika Dwight D. Eisenhower menjabat sebagai presiden dan berakhir pada tahun 1979, saat Jimmy Carter berada di Gedung Putih. Selama periode tersebut, ia melayani enam presiden AS yang berbeda: Dwight D. Eisenhower, John F. Kennedy, Lyndon B. Johnson, Richard Nixon, Gerald Ford, dan Jimmy Carter. Tugas Emma sangat sederhana namun sangat penting. Ia bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan berbagai ruangan di Gedung Putih, termasuk Kantor Oval. Namun, yang membuat Emma berbeda adalah caranya bekerja dan keyakinannya yang kuat. Emma adalah seorang wanita yang sangat religius dan memiliki keyakinan yang mendalam kepada Tuhan. Setiap kali dia membersihkan Kantor Oval, dia tidak hanya sekadar membersihkan ruangan tersebut, tetapi dia juga berdoa untuk presiden yang sedang menjabat.
Emma akan menyentuh kursi presiden dengan penuh kasih dan berdoa, memohon kepada Tuhan agar memberikan kebijaksanaan dan kekuatan kepada pemimpin negara. Dia percaya bahwa doanya bisa membawa dampak positif pada kepemimpinan presiden dan pada bangsa secara keseluruhan. Tindakan kecil namun penuh makna ini mencerminkan betapa dalamnya ketulusan dan dedikasi Emma dalam pekerjaannya.
Meski pekerjaannya mungkin terlihat sederhana dan sering kali dianggap sepele oleh banyak orang, Emma memandangnya sebagai pelayanan yang sangat berarti. Dia menjalankan tugasnya dengan penuh penghormatan dan keikhlasan, meyakini bahwa setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan cinta dan doa memiliki kekuatan untuk mengubah dunia.
Keberadaan Emma di Gedung Putih selama lebih dari dua dekade adalah bukti ketekunan dan kerja kerasnya. Dia adalah contoh nyata bagaimana seseorang bisa membuat perbedaan besar melalui tindakan-tindakan kecil namun tulus. Emma Daniel Gray meninggal pada tahun 2009, tetapi warisan ketulusan dan doanya tetap hidup dan menginspirasi banyak orang hingga hari ini.
Rangkuman Khotbah
Pdt. Soerono
Bacaan Alkitab hari ini : Kitab Hakim-Hakim Pasal 12 dan 13
Bacaan Alkitab Senin, 03 Juni 2024