“Keteladanan Timotius dan Epafroditus”
Renungan harian Rabu, 02 Oktober 2024
Bacaan: Filipi 2:19-30
Bacaan kita hari ini berisi penjelasan Paulus tentang dua rekan pelayanannya, Timotius dan Epafroditus. Melalui kisah ini kita bisa menyoroti pengajaran Paulus tentang karakter pelayanan sejati melalui kedua tokoh ini. Mari kita belajar keteladanan Timotius dan Epafroditus dalam Filipi 2:19-30, kedua tokoh ini yang mencerminkan sikap pelayanan sejati dan pengorbanan. Berikut beberapa poin yang bisa diangkat:
Karakter Timotius (Filipi 2:19-24)
Peduli terhadap kesejahteraan jemaat (ayat 20):
Timotius digambarkan sebagai seseorang yang benar-benar peduli terhadap keadaan jemaat di Filipi. Ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin atau pelayan Tuhan harus memiliki hati yang tulus dalam melayani orang lain, bukan demi keuntungan pribadi.
Berorientasi pada Kristus (ayat 21):
Tidak seperti banyak orang yang mementingkan dirinya sendiri, Timotius mengutamakan pekerjaan Kristus. Ini mengingatkan kita bahwa dalam pelayanan, fokus utama harus selalu pada kehendak dan rencana Tuhan, bukan pada ambisi pribadi.
Kredibilitas dan integritas (ayat 22):
Timotius telah terbukti sebagai rekan kerja Paulus dalam mengabarkan Injil. Integritasnya dalam pelayanan membuatnya dipercaya dan dihormati. Ini adalah teladan bagi para pelayan Tuhan untuk menjaga reputasi yang baik dan melayani dengan sepenuh hati.
Karakter Epafroditus (Filipi 2:25-30)
Pengorbanan yang tanpa pamrih (ayat 25-26):
Epafroditus disebutkan hampir mati dalam upayanya melayani Paulus dan jemaat Filipi. Pengorbanannya menunjukkan dedikasi total dalam pelayanan, bahkan hingga risiko kehilangan nyawa. Ini adalah teladan bagi kita untuk melayani dengan totalitas, meskipun harus berkorban.
Kesetiaan dan keberanian (ayat 30):
Epafroditus tidak ragu-ragu dalam memenuhi tugasnya, meskipun penuh risiko. Kesetiaan dan keberanian ini adalah contoh bagi kita untuk tetap setia pada panggilan Tuhan meskipun menghadapi tantangan.
Penghargaan terhadap pelayan yang setia (ayat 29):
Paulus meminta jemaat untuk menerima Epafroditus dengan penuh hormat dan menghargai mereka yang bekerja keras dalam pelayanan. Ini menunjukkan pentingnya mengapresiasi orang-orang yang melayani Tuhan dengan setia, sebagai dorongan bagi mereka untuk terus melayani.
Dari karakter Timotius dan Epafroditus kita dapat belajar:
1. Teladan Pelayanan: Timotius dan Epafroditus menunjukkan kepada kita dua karakter utama dalam pelayanan, yaitu kepedulian yang tulus terhadap sesama dan pengorbanan yang total bagi Kristus. Mereka adalah contoh nyata bagaimana seharusnya seorang pelayan Tuhan bersikap.
2. Kesetiaan dalam Pelayanan: Pelayanan memerlukan kesetiaan, baik kepada pemimpin rohani (seperti relasi Timotius dengan Paulus) maupun kepada jemaat (seperti relasi Epafroditus dengan jemaat Filipi). Kesetiaan ini harus diutamakan daripada kepentingan pribadi.
3. Menghargai Pelayan Tuhan: Paulus menekankan pentingnya menghargai mereka yang telah berkorban dalam pelayanan. Jemaat perlu menghormati mereka yang melayani dengan sungguh-sungguh, baik melalui doa, dukungan moral, maupun penghargaan praktis.
4. Risiko dan Pengorbanan dalam Pelayanan: Pelayanan kepada Tuhan kadang-kadang membawa risiko besar, seperti yang dialami Epafroditus. Ini menegaskan bahwa pelayanan adalah panggilan yang tidak selalu nyaman, dan ada harga yang harus dibayar demi ketaatan kepada Kristus.
Filipi 2:19-30 memperlihatkan dua contoh pelayan Tuhan yang sangat luar biasa, yaitu Timotius dan Epafroditus. Timotius adalah teladan kepedulian yang tulus dan integritas dalam pelayanan, sedangkan Epafroditus adalah contoh pengorbanan yang besar demi Injil. Dari kedua tokoh ini, kita belajar bahwa pelayanan yang sejati adalah pelayanan yang berpusat pada Kristus, penuh pengorbanan, dan dilakukan dengan hati yang tulus serta kesetiaan.
Tuhan Yesus memberkati.
CM