Komitmen yang Teguh

Daniel 1:8-9, Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu.

Truet Cathy adalah pendiri dan pemilik restoran cepat saji “CHICK A FILL” di Amerika Serikat. Ia memulai bisnisnya sejak tahun 1946. Satu hal unik yang membuat namanya terkenal di seluruh dunia adalah ia memutuskan untuk menutup seluruh cabang restorannya pada hari minggu. Ketika diwawancarai, T.Cahty mengatakan bahwa ia ingin memberi kesempatan kepada para pegawainya untuk beribadah ke gereja, berkumpul bersama keluarga, serta belajar memiliki kehidupan yang seimbang. Ketika ditanya tentang kerugian yang diperolehnya dengan menutup restoran pada hari Minggu, ia dengan mantap menjawab : “Sejak puluhan tahun saya membuka restoran dengan komitmen untuk menutupnya di hari Minggu, saya tidak pernah mengalami kerugian sedikitpun. Malahan, keuntungan yang saya peroleh semakin meningkat tiap tahunnya.” Saya memegang prinsip “PEOPLE FIRST”, sedangkan “PROFIT” ditempatkan setelah kesejahteraan karyawan,” tutur cathy.

Bahkan keuntungan yang didapat dari hasil penjualan restorannya pun digunakan untuk mendirikan berbagai lembaga sosial, seperti panti asuhan, dan tempat outbond untuk para remaja.

Bapak/ibu yang dikasihi Tuhan, dalam kehidupan ini komitmen adalah hal yang terkadang kita lupakan. Karena apa kita bisa lupa? Karena komitmen seringkali diuji dengan waktu, dan kebanyakan manusia disuka untuk menunggu, apalagi jika menunggu dengan waktu yang sangat lama. Komitmen secara sederhana bisa berarti “tekad yang kuat kepada sesuatu”.  Komitmen adalah hal yang sangat penting, karena komitmen dibutuhkan dalam semua bidang kehidupan. Misalnya didalam rumah tangga, dalam pekerjaan, dalam pelayanan, dan lain sebagainya.

Didalam kitab Daniel pasal 1, disana menceritakan bahwa Daniel berserta dengan ketiga temannya, yaitu Sadrakh, Mesakh, dan Abednego berkomitmen untuk tidak memakan makanan yang biasanya dimakan oleh raja. Karena pada saat itu makanan raja telah dipersembahkan kepada berhala lebih dulu, sehingga Daniel dan teman-temannya tidak mau menajiskan diri dan melukai hati Tuhan dengan memakan sesuatu yang sudah dipersembahkan kepada berhala.

Bapak/ibu Daniel adalah manusia yang terbatas kemampuannya, dia juga memiliki kelemahan seperti kita, jika dia bisa berkomitmen dengan teguh untuk tidak melukai hati Tuhan, maka seharusnya kita juga bisa melakukannya.

Ada dua hal penting dalam komitmen :

1. Komitmen itu pada dasarnya tidak dapat digoyahkan

Hal ini berarti mengatakan bahwa di dalam komitmen terdapat unsur bayar harga. Pada dasarnya komitmen pasti berhubungan dengan serangan pencobaan dan berbagai godaan untuk melanggar komitmen yang sudah dibuat. Komitmen berarti, apapun yang terjadi, kita tidak boleh tergoyahkan.

2. Komitmen yang sesungguhnya adalah komitmen yang melimpah-limpah

Dari waktu ke waktu komitmen memiliki antusiasme dan jika dalam hal rohani, itu berarti antusiasme kita akan hal hal rohani harus semakin meningkat. Kegiatan itu memang akan dapat melelahkan secara fisik. Namun, iman yang bertumbuh, rohani yang matang jelas tidak akan sebanding dengan segala jerih lelah itu. Jadi, komitmen akan melahirkan kesungguhan dan keteguhan dalam menghadapi situasi hidup yang berubah-ubah dan pada akhirnya menentukan keberhasilan dan kesuksesan kita dalam bidang apapun.

1 Raja-raja 8:61, dan hendaklah kamu berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup menurut segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya seperti pada hari ini.”

Marilah kita mengambil langkah untuk berkomitmen kepada Tuhan, untuk tetap berpegang teguh pada ketetapan dan kebenaran Firman Tuhan. Sehingga firman itu yang membawa hidup kita untuk semakin menjadi lebih kedepannya.

TUHAN YESUS MEMBERKATI

YG