“Mahakarya Sang Pencipta”

Renungan Harian Youth, Selasa 01 Juni 2021
Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Rekan-rekan youth, pernah gak melihat mobil mewah bernama Rolls Royce? Siapa pun tidak dapat menyangkal bahwa Rolls Royce adalah sebuah nama yang menggambarkan kemewahan, kenyamanan dan maha karya dalam otomotif dunia. Pabrikan mobil asal Inggris ini hanya memproduksi mobil-mobil kelas atas dengan kualitas tanpa kompromi. Setiap komponennya dibuat dari bahan terbaik dengan tingkat presisi dan perhatian pada detil yang luar biasa. Setiap jahitan pada jok kulit Rolls Royce dilakukan secara handmade. Ornamen-ornamen interiornya kaya dengan material kelas atas dan karya seni yang tinggi. Bahkan ada yang terbuat dari emas 24 karat atau frosted crystal yang sangat mahal. Konon tidak ada satu pun mobil Rolls Royce yang identik atau sama persis satu dengan yang lain sekalipun memiliki tipe dan tahun produksi yang sama. Ini tidak mengherankan, sebab pembuatannya bukan hanya melibatkan mekanik-mekanik terbaik, tetapi juga seniman-seniman terbaik. Mobil ini adalah sebuah mahakarya dari tangan-tangan ahli terbaik.

Rekan-rekan youth, tahu gak kalau kita (manusia — kamu dan saya –) adalah sebuah mahakarya. Dan pernyataan ini sudah tercatat di dalam Firman Tuhan yang kita baca hari ini, dalam Efesus 2:10, yang mengatakan bahwa kita adalah workmanship atau masterpiece (maha karya) dari Sang Pencipta, Allah kita.
Kalau kita membayangkan mobil Rolls Royce begitu luar biasa, sesungguhnya itu masih belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan keberadaan diri kita. Setiap kita diciptakan dan dibentuk oleh tangan Allah sendiri. Bermiliar-miliar manusia di dunia ini, tidak ada satu pun manusia yang identik dengan manusia lainnya secara 100%! (Orang kembar pun masih ada pembedanya). Pembuat mobil Rolls Royce begitu memperhatikan setiap detil dari mobil yang dibuatnya, tentu dengan sebuah tujuan, yaitu agar pemiliknya nyaman dan dapat menikmatinya.
Rekan-rekan youth, perhatikanlah ayat ini sebagai sebuah konfirmasi bahwa kita adalah mahakarya ciptaan Tuhan Allah kita,
Yesaya 43:4, Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
Hal yang perlu kita responi adalah betapa di dalam pemandangan Allah, kita tidak dipandang sebagai makhluk yang hina. Allah tetap memandang kita sebagai sebuah mahakarya dan tetap memiliki tujuan Allah di dalam dunia ini. Ada begitu banyak godaan bagi manusia untuk merusak tubuhnya, namun seburuk dan separah apapun kondisi kita, Tuhan tetap memandang hidup kita dengan sempurna.
Begitu pula dengan kita, Allah menciptakan kita begitu luar biasa dengan sebuah tujuan, yaitu untuk melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Pada saat Allah membentuk manusia, pada hari-hari penciptaan, Allah terlebih dahulu mempersiapkan segala sesuatu yang manusia butuhkan terlebih dahulu, mulai dari makanan dan tempat tinggal untuk manusia. Karena manusia merupakan ciptaan yang serupa dan segambar dengan Allah, dan juga sangat berharga di hadapan Allah.
Oleh karena itu, apa pun yang sedang kita kerjakan saat ini, tetaplah fokus pada tujuan Tuhan dalam hidup kita. Bahwa kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik dan Dia mau supaya kita hidup di dalam Dia. Rasul Paulus di dalam pasal 2 mengatakan bahwa segala sesuatu adalah karena anugerah, sebab semua keuntungan rohani yang kita peroleh berasal dari Allah.
Maksud Paulus yaitu, bahwa kita bukan hanya sebagai manusia biasa, tetapi sebagai orang kudus. Manusia yang selalu sadar bahwa dirinya adalah ciptaan yang baru, dan Allah adalah Penciptanya dan ada tujuan Tuhan di dalamnya.
Setelah karya Salib yang dikerjakan Tuhan Yesus Kristus, kehidupan kita adalah sebuah kelahiran yang baru, dan kita dilahirkan atau diperanakkan oleh karena kehendak-Nya. Dalam Kristus Yesus, maksudnya, melalui apa yang telah dilakukan dan diderita oleh-Nya, dan melalui pengaruh dan pekerjaan Roh-Nya yang mulia. Kita dimampukan Untuk melakukan pekerjaan baik dan memuliakan Allah.
Setelah sebelumnya Paulus menyatakan bahwa perubahan ini disebabkan oleh anugerah ilahi, dan bukan karena perbuatan kita, maka supaya ia tidak dikira menganggap bahwa orang tidak perlu berbuat baik, maka di sini ia menyatakan bahwa sekalipun perubahan itu bukan disebabkan oleh perbuatan (karena kita ini buatan Allah), namun di dalam ciptaan-Nya yang baru, Allah telah merancang dan mempersiapkan kita untuk melakukan berbagai pekerjaan baik.
Diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik, dengan tujuan supaya kita berbuah di dalamnya.
Bilamana Allah menanamkan aturan-aturan dasar yang baik oleh kasih karunia-Nya, aturan-aturan itu dimaksudkan untuk pekerjaan baik. Yang dipersiapkan Allah sebelumnya, maksudnya, yang ditetapkan dan ditunjuk. Atau, perkataan tersebut bisa dibaca sebagai, yang disiapkan Allah sebelumnya bagi kita, yaitu dengan cara memberkati kita dengan pengetahuan akan kehendak-Nya, dan dengan pertolongan Roh Kudus-Nya. Dan dengan mengadakan perubahan semacam itu di dalam diri kita. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya, atau memuliakan Allah dengan perilaku yang dapat diteladani dan dengan ketekunan kita untuk terus ada di dalam kekudusan.
Komitmen kita:
Aku mau untuk terus menyadari bahwa hidupku berharga dan ada tujuan Tuhan yang berlaku dalam hidupku.
Amin … Tuhan Yesus Memberkati
RM – SCW