Melihat dengan Mata Iman
Melihat dengan Mata Iman
Renungan harian Youth, Kamis 16 Desember 2021
Syalom rekan-rekan semuanya, kirang berkat Tuhan melimpah didalam kehidupan kita semuanya.
Rekan-rekan semuanya 2 minggu lagi kita akan meninggalkan tahun 2021, tentunya ada begitu banyak hal yang kita jalani sepanjang tahun ini, semua rasa tentu kita alami bersama ada sukacita dan dukacita, ada Bahagia dan kesedihan, ada semangat dan kelemahan. Ada Fakta-fakta yang terjadi dalam kehidupan kita yang tidak dapat kita pahami dan selami, karena manusia itu terbatas dalam pengertiannya.
Misteri kehidupan … ya istilah ini mewakili semua situasi yang tidak dapat kita pahami mengapa hal itu terjadi dalam kehidupan kita. Ada begitu banyak kekecewaan yang muncul dalam kehidupan anak-anak Tuhan ketika tidak dapat menata hatinya dengan tepat ketika dia ada dalam lembah misteri kehidupan. Kita bisa berseru kepada Tuhan “Mengapa semuanya terjadi” … tidak salah ketika kita melupakan semua kesedihan kita kepada Tuhan, tetapi Tuhan rindu supaya kita beranjak dari gelapnya lembah misteri kehidupan kepada terang pengharapan didalam Tuhan.
Roma 11:33 O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
Dengan Iman kita percaya bahwa Rancangan Tuhan tak terselami dan kita percaya bahwa dalam segala situasi kehidupan kita, kita percaya bahwa Allah turut bekerja didalamnya untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28). Hal inilah yang harus menjadi dasar kebenaran yang kita pegang.
Ketika kita menghadapi sebuah permasalahan dalam kehidupan kita, kita diperhadapkan dengan pilihan untuk memandangnya dengan mata jasmani dengan segala realita yang terjadi atau memandangnya dengan Mata iman yang memandang setiap masalah dengan mengimajinasikan kebesaran Tuhan yang berkarya dalam kehidupan kita. Faktanya Kita cenderung menjadi panik dan stres ketika diperhadapkan pada momen-momen yang sulit sehingga lebih mudah bagi kita untuk melihatnya sebagai sebuah bencana dan bertanya “mengapa semua terjadi” dibandingkan mengijinkan mata iman kita melihat kuasa Tuhan dibalik semua yang terjadi.
Kisah Elisa dan bujangnya memberikan gambaran yang jelas perbedaan melihat dengan mata jasmani dan mata iman dalam 2 Raja-raja 6:8-17, Raja Aram yang sedang berperang melawab Israel semua strategi gagal karena Elisa yang memberitahukan semua rencana raja Aram kepada raja Israel. Nabi Elisa dan bujangnya akan segera ditangkap dan dibawa kepada raja Aram. Pasukan Aram telah mengepung kota tempat tinggal Elisa dan bujangnya. Si bujang mengira mereka tentu akan celaka, tetapi Elisa berkata, “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka” Setelah Elisa berdoa, “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. Bujangnya dimampukan untuk melihat banyaknya kekuatan supernatural yang selalu siap siaga melindungi mereka.
Memandang dengan Mata Iman adalah mengijinkan Kebenaran Firman Tuhan menguasai hati dan pikiran kita, jangan biarkan reaksi Kekhawatiran, ketakutan, dan keputusasaan terus menguasai pikiran kita.
Ketika itu mulai berkecamuk dalam hati kita berdoalah ya …. berdoalah … meminta anugerah Tuhan untuk kita dimampukan melihat dengan Mata Iman, melihat kebesaran Tuhan. Imajinasikanlah kebesaran Tuhan dalam hati dan pikiran kita.
2 Korintus 5:7 Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat
Dalam perikop ayat diatas Rasul Paulus menceritakan pengalamannya ketika dia melayani Tuhan menghadapi banyak tekanan dan tantangan, namun Rasul Paulus mengajarkan kita untuk menjalani hidup ini tidak didasarkan hanya mata jasmani tetapi memandang dengan Mata Iman
Ada sebuah kesaksian ada seseorang yang mengkredit mobil dengan memakai nama temannya sebagai penjamin. Dan tahun yang kedua, temannya meminta untuk melunasi sisa hutang mobil yang masih $11.000. Dia berfikir dari mana akan saya dapatkan uang sebesar itu? Kemudian dia berdoa, “Tuhan, Engkau tahu bagaimana menghandel situasi ini.” Sebulan kemudian sebuah fakta menyakitkan terjadi, tepatnya tanggal 7 Februari, mobilnya ditabrak lari oleh seseorang sehingga body bagian kanan belakang hancur total. Dia menghadapi situasi yang berat karena kejadian ini, namun ternyata bencana yang dia alami adalah jawaban dari doanya. Karena melalui peritiwa itu pihak asurani membayar penuh harga mobil tersebut dan akhirnya dia bisa melunasi sisa hutang di bank. Dan yang lebih luar biasa dia bisa mengkredit mobil lain yang jauh lebih baik, bunga sangat kecil dan lebih murah dibanding dengan mobil lama. Dan lebih daripada itu dia bisa mengkredit mobil tersebut tanpa perlu seseorang penjamin.
Kesaksian diatas menggambarkan bagaimana Tuhan sanggup berkarya dan menjawab doa kita, jangan batasi pekerjaan Tuhan dengan pikiran kita yang terbatas. Kita seringkali membatasi jawaban dari Tuhan dengan keinginan dan pengertian kita, mari kita belajar untuk tetap percaya dan melihat dengan mata Iman bahwa ada Tuhan yang “Tetap Berkarya dibelakang Layar kehidupan kita” untuk mendatangkan kebaikan demi kebaikan yang luar biasa.
Jangan menyerah dan tetaplah percaya bahwa Tuhan masih terus berkarya, apapun misteri yang sedang kita jalani, ijinkan terang pengharapan dari Tuhan menuntun Langkah hidup kita
Komitmenku hari ini
Aku mau tetap percaya akan pertolongan Tuhan, karena yang membuat aku tetap bisa bertahan dalam pengharapan adalah memandang semuanya dengan mata Iman bahwa selalu ada pertolongan didalam Tuhan.
YNP – RM