MENANTI DENGAN TAAT

Renungan Harian Youth, Senin 18 Desember 2023
Bahan Bacaan: KELUARAN 32 : 1-6
Beberapa waktu lalu kita sudah sama-sama belajar tentang sebuah penantian, menanti dengan cinta, dan hari ini kita mau belajar untuk menanti dengan taat. Kita akan belajar dari bangsa Israel, dalam keluaran 32: 1-6, yang dalam kisahnya waktu itu ketika Musa naik ke atas gunung Sinai, perasaan bangsa Israel mulai khawatir karena Musa tidak segera turun. Mereka takut sesuatu terjadi kepada Musa, dan pada akhirnya orang Israel datang kepada Harun untuk membuatkan allah lain. Harun pun setuju dan melebur perhiasan yang dikumpulkan oleh bangsa Israel sehingga menjadikannya patung anak lembu kemudian membangun mezbah dan berpesta pora di situ.
Penantian yang dialami bangsa Israel tidak mereka lakukan dengan taat, tidak ada kesabaran dan ketaatan kepada perintah Tuhan, ada rasa khawatir, takut, ragu dsb sehingga mereka menghendaki allah lain untuk memimpin mereka menuju Kanaan.
Mereka lupa akan penyertaan Tuhan dalam hidup mereka, mereka lupa akan kasih Tuhan dalam kehidupan mereka, mereka lupa akan kedahsyatan Tuhan dalam memimpin mereka keluar dari Mesir, mereka lupa akan penyertaan Tuhan. Hingga akhirnya bangsa Israel melakukan hal yang tidak benar dengan membuat allah lain dan berbuat hal yang tidak benar, upah dari ketidaktaatan adalah kehancuran. Dalam kehidupan ini tentunya kita pernah diperhadapkan pada penantian, penantian akan janji Tuhan, penantian akan harapan yang kita inginkan, masa depan, penantian akan situasi hidup yang lebih baik dan sebagainya. Namun apakah kita menanti jawaban Tuhan dengan taat atau justru seperti bangsa Israel, melakukan hal2 berdasarkan dengan asumsi dan keinginan pribadi??
Apa sih taat itu?
Kata TAAT dalam KBBI adalah tunduk, patuh, dan setia. Dalam bahasa Yunani “Ketaatan” mengandung pengertian mendengar, menyimpan, merenungkan, serta siap melaksanakan. Jadi sebenernya taat bukan hanya melakukan tapi ada proses dimana kita mendengarkan dengan hati hingga siap untuk melaksanakan.
Belajar untuk menanti dengan TAAT itu gampang atau susah? gak bisa dipungkuri pasti agak susah, karena nunggu aja udah membosankan apalagi udah disuruh nunggu masih disuruh taat pula. Ketaatan pada awalnya memang merupakan suatu tantangan karena harus menaklukan diri pada otoritas yang kita yakini lebih tinggi. Sekaligus dibalik taat tersimpan berkat, sebagai buah nikmat dari ketaatan. Sebaliknya ketidaktaatan berarti membawa pada keegoisan dan menjadikan ke”akuan” sebagai tuan dan raja, pengen maunya sendiri, yang penting aku bahagia tapi dengan cara atau konsep yang salah, maka demi kesombongan semua aturan dilanggar begitu saja.
Terus gimana caranya supaya kita mampu belajar menanti dengan taat?
- Yohanes 14:23 – 24 Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.”
Kita perlu sadar bahwa ketaatan merupakan buah yang lahir dari Kasih yang Tuhan berikan kepada kita sehingga kita bisa mengasihi Tuhan, kasih kepada sesama bahkan kepada diri sendiri. Contoh ketika kalian punya pacar, kalian sayang dan mengasihi dia, maka apa yang diminta pasti kamu lakuin walau mungkin itu sesuatu yang kamu gak suka, tapi kamu tetap mengupayakannya, tetap taat mengerjakannya yang penting hati pasanganmu senang, karena senyum, tawa dan bahagianya pacarmu bisa membuat hatimu pun damai dan itu semua kamu lakukan karena kamu sayang dan mengasihi pasanganmu. contoh: menanti masa depan cerah mau dengan tetap taat mengerjakan bagian kita untuk belajar mempersiapkan mau kuliah dan kerja dimana atau udahlah ikut arus aja tanpa ada proses yang dijalani.
- Percaya kepada Waktu Tuhan
Pengkhotbah 3 : 1 dan 11 (1) Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. (11) Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
mungkin sekarang kita masih dalam masa penantian yang kita rasa kok gak nyampe-nyampe ya Tuhan? kok lama gak kejawab ya? kok situasi ku gini-gini aja, gak kunjung membaik? tapi percayalah bahwa janji Tuhan ya dan amin, mungkin bukan sekarang tapi percayalah dengan tetap taat mengerjakan apa yang baik sesuai dengan Firman Tuhan maka kita akan ketemu dengan waktunya Tuhan menggenapi setiap janji-Nya.
Yesaya 55:11 (TB) demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Kita harus sabar dan setia menantikan waktu Tuhan yang akan membawa kita kepada penggenapan-Nya.
Miliki iman tanpa kondisi! Sekalipun kita belum melihat dan mengalami, namun tetap percaya. Tuhan selalu membuat segala sesuatu indah dan tepat waktu!
- Diam dalam hadirat Tuhan
Berdiam dalam hadirat Tuhan bisa dalam bentuk doa, saat teduh, penyembahan, pujian, tetap menjaga hidup dalam kebenaran Firman Tuhan dan ketekunan melakukan hal-hal itu.
Dalam Lukas 18 : 1- 8 TUHAN menyampaikan sebuah perumpamaan yang mengingatkan kita untuk selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu atau putus asa. Bahkan dalam FAYH menjelaskan bahwa harus tekun berdoa sampai ada jawabannya.
Doa bukan hanya seperti “perangkat telpon” ke Surga, tetapi doa adalah hubungan dengan Bapa di Surga. Doa adalah “saluran” dimana kuasa Tuhan dari Surga mengalir dalam hidup kita. Kita akan mengalami Tuhan dan kehadiran-Nya setiap kali kita berdoa.
Kolose 4 : 2 Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.
saat kita berdoa akan ada pemulihan respon hati yang Tuhan berikan kepada kita, bukan bersungut-sungut dan menggerutu, memaksa untuk segera Tuhan jawab doa dan harapan tapi Tuhan gantikan dengan hikmat, sukacita dan damai sejahtera.
Sikap dalam penantian kita dengan Tidak mengambil jalan pintas, dan selalu sabar dalam sengsara
Diam dalam Hadirat Tuhan juga bisa dengan memiliki komunitas rohani yang saling membangun dan menguatkan.
- Tetap menghasikan buah, Hidup dalam Ketaatan
Menghasilkan buah yang dapat dinikmati baik oleh diri sendiri maupun orang lain.
Masa penantian adalah masa produktif! Tetap taat melakukan bagian kita maka kita akan menghasilkan buah.
Dalam Filipi 1 : 22a, Paulus berkata, “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.” Ayat ini mengingatkan kita, selama Tuhan masih menganugerahkan kehidupan bagi kita, maka selama itu pula kita menyerahkan hidup kita untuk dipakai Tuhan menjadi alat-Nya. Kita dipanggil untuk menjalani kehidupan yang berdampak bagi orang lain serta menghasilkan buah.
Buah yang dihasilkan bukan sekadar buah biasa tapi buah yang manis yang dapat menjadi berkat bagi sesama serta memuliakan Tuhan.
tetap taat dalam masa-masa penantian, menunggu dengan taat mengerjakan kebenaran Firman Tuhan.
Kolose 1:10, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah
Dalam menantikan janji Tuhan, yang paling penting adalah sikap kita. Pengharapan kita di dalam Tuhan tidaklah mengecewakan.
Menanti dengan taat, seperti menanam tumbuhan, menunggu untuk tumbuh dan berbuah. Perlu untuk di siram dan di pupuk. Kita pun juga perlu begitu, ketika kita menunggu janji Tuhan, tetap perlu menyiram dan memupuk kehidupan kita dengan taat dalam kebenaran Firman Tuhan.
Marilah kita belajar untuk tetap taat dalam penantian kita, menyerahkan semua rencana kita dan menerima kehendak Allah yang terjadi di dalam hidup kita.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
EYC 16122023-YDK
Syalom.. Puji Tuhan Renungan sangat memberkati terimakasih atas Firman Tuhan. Tuhan memberkati🙏 👼👏
Terima kasih Firman Tuhan ini sangat menginfirasi bagi saya. Semoga saya bisa taat melakukan FirmanNya. Amin. Tuhan memberkati. 😇🙏