MENEMUKAN KETULUSAN HATI

Renungan harian Youth, Jumat 31 Mei 2024
Syalom rekan-rekan Youth semuanya, bagaimana kabarnya hari in. Semaga kita semua ada dalam perlindungan Tuhan Yesus
Orang Yang Tulus akan dibela Tuhan.
Kadang-kadang, kita merasa takut untuk hidup dengan tulus di tengah dunia yang penuh dengan ketidakadilan dan kejahatan. Namun, Firman Tuhan hari ini menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan peduli dan membela mereka yang hidup dengan ketulusan, Ketulusan hati kita ternyata dapat menarik perhatian dan tangan Tuhan untuk membela serta mewujudkan keinginan-keinginan kita yang dilakukan dengan tulus.
Sering banget kita merasa ragu atau takut untuk hidup dengan tulus di tengah dunia yang penuh dengan ketidakadilan dan kejahatan. Mungkin kita berpikir, “Kalau aku jujur dan tulus, apa aku nggak bakal dimanfaatin atau disakiti?” Tapi, hari ini kita bisa belajar dari kisah Boas dan Rut dalam Firman Tuhan.
Tuhan menunjukkan bahwa Dia selalu peduli dan membela orang-orang yang hidup dengan ketulusan.
Boas dan Rut adalah contoh nyata bagaimana ketulusan hati mereka membuat Tuhan turun tangan dan memberikan pertolongan. Mereka nggak mencari keuntungan pribadi atau berpura-pura baik, tapi justru hidup dengan hati yang murni dan penuh kasih.
Dalam Kitab Rut, terutama pasal 4, kita melihat bagaimana Boas bertindak dengan tulus hati dalam menyelamatkan Rut dan Naomi. Ketulusan Boas terlihat dalam beberapa hal berikut:
1. Kejujuran dalam Menyelesaikan Tugas.
Alkitab menceritakan ketulusan dari Boas ketika berjumpa dengan kerabatnya. Boas tahu bahwa ada kerabat yang lebih dekat daripada dia yang memiliki hak untuk menebus Rut dan tanah Naomi. Dia dengan jujur menghadapi situasi ini dengan kesungguhan hati dan memanggil kerabatnya tersebut di depan para tua-tua kota untuk memutuskan hak tebusan.
Boas memakai cara yang legal untuk mengesahkan apa yang ia inginkan yaitu menolong Rut dan Naomi, bukan dengan cara yang curang / jahat. Boas memiliki dan hidup dalam ketulusan, jujur, fair, apa adanya. Boas juga mempersiapkan segala sesuatunya dengan memanggil saksi.
2. Kasih yang Tulus
Boas tidak hanya melakukan Tugasnya bukan hanya karena kewajiban, tetapi juga karena kasih dan ketulusan hatinya terhadap Rut. Dia tidak mengambil keuntungan dari situasi, tetapi benar-benar ingin memastikan masa depan Rut dan Naomi terjamin.
Orang tulus adalah juga orang yang pintar, cerdik & punya dasar kuat sehingga tidak bisa / mudah dibodohi. Ketulusannya menjaga motivasi hati bukan untuk kepentingan diri sendiri tetapi kebaikan orang lain
3. Tidak mengabaikan Aturan yang berlaku
Boas mematuhi hukum dan tradisi Israel dengan tulus. Dia tidak mencoba mencari jalan pintas atau mengabaikan aturan demi keuntungan pribadi. Dia menghormati proses dan melakukannya dengan hati yang tulus.
Boas adalah orang tulus, sehingga tidak merebut tanahnya Naomi dengan cara curang, tapi dengan cara yang baik. Yang penting baginya adalah baik dihadapan Tuhan. Boas mengambil resiko akan kehilangan tanah & juga Rut kalau orang yang lebih berhak dari keluarga Naomi mau membeli tanah tersebut.
Ketulusan sejati tidak akan muncul dari hikmat manusia, tetapi muncul dari kasih karunia Allah. Oleh karena kita telah merasakan kasih yang Tuhan berikan kepada kita penuh dengan ketulusan, hal itu menjadi modal bagi kita untuk dapat melakukan hal yang tulus kepada orang lain. Manusia cenderung egosentris dan memikirkan “apa keuntungannya” ketika melakukan sesuatu. Maka dari itu, kita memerlukan kasih Tuhan agar kita dapat melakukan sesuatu dengan tulus.
Amsal 11:3 “Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.”
Orang yang jujur adalah mereka yang hidup dengan integritas dan ketulusan hati. Ketulusan mereka adalah kompas yang memandu mereka dalam mengambil keputusan dan bertindak. Ketulusan ini membuat mereka dapat dipercaya dan konsisten dalam tindakan mereka. Hidup dengan ketulusan membawa stabilitas dan arah yang jelas dalam kehidupan mereka.
Ketulusan hati selalu memberikan buah yang manis, bagi yang melakukan dan juga bagi yang menerimanya.
Orang yang melakukan ketulusan hati tentunya akan menjaga hatinya dari kesombongan dan keegoisan. Sedangkan seseorang yang menerima ketulusan hati mendapatkan berkat kebaikan yang sangat menopang.
Marilah kita melakukan segala tindakan kita dengan ketulusan hati
Tuhan Yesus memberkati
YNP – TVP