“Mengenal Jehovah Jireh”
Renungan Harian Senin, 11 November 2024
Bacaan Alkitab: Kejadian 22
Ayat Utama: Kejadian 22:14 “Dan Abraham menamai tempat itu: ‘TUHAN menyediakan’; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: ‘Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.’”
Makna YHWH-YIR’EH
Nama “Jehovah Jireh” atau “YHWH-YIR’EH” berasal dari bahasa Ibrani yang artinya “TUHAN menyediakan.” Makna ini tidak hanya menggambarkan Tuhan sebagai sosok yang memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga menunjukkan bahwa Tuhan melihat dan memahami segala sesuatu dalam kehidupan kita. “YHWH-YIR’EH” mengandung makna mendalam bahwa Tuhan mengetahui keadaan kita, pergumulan kita, dan hati kita yang mungkin tersembunyi dari manusia lain. Ia bukan hanya Tuhan yang menyediakan, tetapi Tuhan yang “melihat” jauh ke dalam hati dan kehidupan kita.
Sebutan “Jehova Jireh” pertama kali muncul ketika Abraham melihat bahwa Tuhan telah menyediakan domba untuk pengorbanan sebagai pengganti Ishak. Ini bukan sekadar pemenuhan kebutuhan, tetapi menunjukkan bahwa Tuhan melihat iman dan ketulusan hati Abraham yang rela taat.
Kebenaran yang Bisa Dipelajari dari Kisah Abraham
1. Seruan “Jehovah Jireh” Lahir dari Hati yang Percaya
Ketika Abraham menaati perintah Tuhan untuk mempersembahkan Ishak, dia melakukannya bukan karena kebutuhan atau keinginan untuk mendapatkan sesuatu dari Tuhan, melainkan karena kepercayaannya yang penuh bahwa Tuhan “melihat” dan mengetahui segalanya. Seruan “Jehovah Jireh” lahir dari iman Abraham yang tulus bahwa Tuhan tidak hanya akan menyediakan apa yang diperlukan, tetapi juga melihat ketulusan dan ketaatan hatinya. Abraham mengajarkan bahwa kepercayaan kepada Tuhan adalah dasar dari penyediaan-Nya, bukan sekadar berkat-berkat yang bersifat duniawi.
2. Keyakinan Abraham Menjadi Motivasi untuk Taat dan Takut akan Allah
Abraham tidak hanya percaya bahwa Tuhan akan memenuhi kebutuhannya, tetapi lebih dari itu, ia yakin bahwa Tuhan melihat dan memperhitungkan hatinya yang taat dan takut akan Allah. Dalam Kejadian 22:12-13, Tuhan melihat ketulusan hati Abraham yang rela menaati-Nya hingga mengorbankan anak yang sangat dikasihinya.
Ada empat kemungkinan cara Tuhan menyediakan domba tersebut:
- Domba muncul saat Abraham sudah di Gunung Moria.
- Domba sudah berada di sana, tetapi Abraham tidak melihat karena hatinya penuh dengan pergumulan.
- Domba sudah ada, namun Abraham memilih untuk tetap taat hingga Tuhan menyuruhnya berhenti.
- Domba memang disediakan tepat pada saat yang diperlukan, menunjukkan bahwa Tuhan bekerja melalui cara-cara yang sering terlihat alami.
Abraham tetap memilih untu Taat dan percaya. Keyakinan ini yang menjadi kekuatan bagi Abraham untuk menjalani perintah Tuhan dengan kesetiaan dan ketaatan. Bagi kita, keyakinan ini juga menjadi dorongan untuk menjaga hati kita tetap lurus dan taat, meskipun dalam keadaan sulit.
3. Ujian Iman yang Sesungguhnya: Taat Meski Tidak Melakukan Hal yang Kita Inginkan
Abraham menunjukkan bahwa ujian iman yang sejati adalah ketika kita sanggup melakukan sesuatu tetapi memilih untuk taat kepada Tuhan yang meminta kita untuk tidak melakukannya. Saat Abraham berpotensi melaksanakan perintah Tuhan dengan mengorbankan Ishak, Tuhan menahan tangannya. Inilah wujud dari ketaatan Abraham: meskipun ia mampu dan mungkin ingin melakukannya, ia tetap mendengarkan suara Tuhan yang menyuruhnya berhenti. Hal ini mengajarkan kita bahwa ketaatan pada Tuhan kadang kala berarti melepaskan keinginan kita dan memilih untuk mengikuti kehendak Tuhan.
Jehovah Jireh – Tuhan yang Menyediakan dan Melihat Segala Sesuatu
Nama “Jehovah Jireh” tidak hanya berarti Tuhan yang menyediakan, tetapi Tuhan yang melihat, mengetahui, dan memahami kebutuhan terdalam hati kita. Dalam setiap tantangan dan pergumulan hidup, kita diundang untuk percaya bahwa Tuhan sudah mengetahui apa yang kita perlukan dan akan menyediakan pada waktunya. Tugas kita adalah menjaga hati tetap percaya, taat, dan berserah kepada-Nya, meskipun jalannya tidak selalu seperti yang kita harapkan.
Mari kita menjalani hidup dengan keyakinan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia melihat segala sesuatu dan akan menyediakan dengan cara-Nya yang sempurna, pada waktu yang tepat. “Jehovah Jireh” adalah seruan iman yang lahir dari kepercayaan bahwa Tuhan memahami dan peduli pada setiap aspek hidup kita. Jangan hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan jasmani; percayalah bahwa Tuhan melihat hati kita. Tuhan menginginkan hati yang setia dan rela taat kepada-Nya, bahkan ketika diperhadapkan pada ujian hidup.
Selamat menikmati penyertaan dan penyediaan Allah yang dahsyat atas kehidupan kita
Rangkuman Khotbah
Pdt. Benoni D. Kurniawan