Belajar dari Masa Lalu
Renungan Harian Selasa, 24 Oktober 2023
Bacaan : Kisah Para Rasul 15:36-41
Nats :2Timotius 4:11, Jemputlah Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya penting bagiku
Syalom Bapak Ibu Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . . .
Kita semua pasti pernah menyesali masa lalu dan mencoba melupakan segala dosa dan kesalahan kita di masa lalu. Perasaan kita sangat mirip dengan karakter komik Peanuts yaitu Linus, yang berkata, “Mungkin kita seharusnya berpikir tentang hari ini saja.” Charlie Brown, karakter Peanuts lainnya, membantahnya, “Tidak, itu namanya menyerah. Aku masih berharap hari kemarin akan memberi sesuatu yang lebih baik.”
Kita memang tak dapat mengubah masa lalu. Namun, kita dapat belajar dari kesalahan dan dosa masa lalu. Dan dengan pertolongan Allah, kita dapat menggunakan pengalaman itu untuk membuat masa depan kita lebih baik.
Itulah yang dilakukan Yohanes Markus. Ia telah memulai perjalanan misi bersama Paulus dan Barnabas, tetapi saat memasuki Asia Kecil, ia meninggalkan mereka dan pulang ke tempat asalnya (Kisah Para Rasul 13:13; 15:38). Tidak ada penjelasan tentang alasan kepergiannya, tetapi Rasul Paulus menganggap itu sebagai pembelotan yang memalukan.
Selanjutnya, Markus menjadi kawan sekerja Barnabas (15:39). Kita tidak mengetahui detailnya, yang pasti Markus berubah dan berbaikan dengan Paulus (Kolose 4:10,11). Ketika Paulus berada di penjara menunggu pelaksanaan hukuman mati, ia meminta Timotius untuk datang dengan mengajak Markus. Ia menganggap pelayanan Markus “penting baginya” (2 Timotius 4:11).
Kita tidak dapat menghapus masa lalu, tetapi kita dapat belajar dari masa lalu.
Saat kita membawa segala dosa dan kesalahan kita kepada Tuhan dan mencari pertolongan-Nya, kita dapat menjadi orang yang lebih baik di hari ini dan esok –Herb Vander Lugt
KEGAGALAN BUKANLAH AKHIR DARI SEGALANYA
JIKA ANDA MEMULAI LAGI BERSAMA ALLAH
Tuhan Yesus Memberkati . . . .
TC