Merdeka dari Penyembahan Berhala

Renungan Harian Senin 28 Agustus 2023
Melalui 10 Perintah Allah menyatakan bahwa Allah tahu benar siapa kita, itu sebabnya saat Allah memberikan perintah tersebut tujuan bukan untuk kebaikan Allah tapi untuk kebaikan kita. Karena Tuhan tahu siapa kita dan Ia tahu di area mana dalam hidup kita yang lemah supaya bisa hidup dengan Sejahtera aman dan damai didalam Tuhan.
KEL 20:4-6 “Jangan membuat berhala apa pun. Jangan membuat patung atau gambar yang menyerupai apa pun yang ada di langit, di bumi, atau di dalam air. Jangan menyembah atau beribadah kepadanya karena Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, sampai keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Namun, Aku akan menunjukkan kasih yang teguh kepada ribuan orang yang mengasihi Aku dan memelihara perintah-Ku.”
Mari pahami apa itu PENYEMBAHAN BERHALA. Banyak kali kita berpikir bahwa penyembahan berhala itu soal patung, sesajen dan aroma-aroma yang mistis. Padahal Penyembahan berhala itu memiliki cakupan yang lebih luas dan lebih dalam dari yang dipikirkan. Menurut St. Agustinus
- Menyembah apa yang seharusnya dimanfaatkan
- memanfaatkan apa yang seharusnya disembah
Cara untuk menguji apakah kita sudah jatuh dalam penyembahan Berhala dengan melihat dalam kehidupan kita utamanya dalam hubungan-hubungan kita. Jika ada yang salah maka kita minta dan izinkan Roh kudus menolong untuk luruskan Kembali apa yang salah didalam kehidupan kita. Mari lihat hubungan-hubungan itu apa saja:
- Aku dan sepatuku
“Aku sangat sayang dengan sepatuku atau I love my shoes” bolehkah hal ini diperkatakan? tentu saja boleh. Tapi ketika sepatu itu dipakai agak lama dan ada jahitan yang mulai lepas serta modelnya out of date, sol nya mulai habis dan jadi licin, apakah boleh saya katakan “sekarang sudah saatnya waktu ganti sepatu?” Jawabannya Boleh sekali. Sebab hubungan saya dan sepatu bukan I-You (Manusia dan manusia) tapi I – It (Manusia dan Benda) yang mana barang atau benda apa saja yang ada harusnya dimanfaatkan. Hal ini tidak hanya terikat pada sepatu saja. Kita manusia mempunyai hati yang merupakan gudang penyembahan berhala. Apa yang seharusnya dimanfaatkan namun dipuja-puji, disembah dan dikejar karena kita merasa itu adalah hal yang paling penting didalam kehidupan kita. Ketika itu terjadi maka kita sudah jatuh kepada penyembahan berhala. Sikap kita harus seperti apa untuk barang, benda dan fasilitas yang dimiliki? Harus bagaimana? Semua barang, benda dan fasilitas itu datang nya dari Tuhan, berkat Tuhan buat saya maka pertama menerima dan mensyukuri serta menikmati, menjaga baik-baik dan memeliharanya sebagai penata layan. Harusnya dipakai untuk melayani Dia dan tidak lebih dari itu. Posisikan diri kita sebagai user atau pengguna dan tidak lebih dari itu. Memanfaatkan apa yang Tuhan kasih buat saya dengan penuh tanggung jawab dengan baik dan setia.
- Aku dan anjingku
Kita tidak bisa menyamakan anjing dan sepatu karena ada unsur makhluk hidup dan loyalitasnya. Anjing satu-satunya Binatang yang bisa membaca mood dan raut wajah manusia. Pertanyaannya adalah untuk maksud apa anjing diberikan Tuhan kepada manusia? Anjing itu hewan yang sangat setia kepada tuannya. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya riset yang dilakukan. Ketika anjing diperlakukan dengan baik maka anjing akan setia.
- Aku dan pasanganku
Hal ini tentu berbeda dengan aku dan sepatuku serta aku dan anjingku. Allah mendesain dan merancang pernikahan antara laki-laki dan Perempuan secara permanen. Sekali dan untuk seterusnya. Tidak bisa diganti seperti sepatu. Makanya harus dipertimbangkan baik-baik. Poin ini masuk ke dalam bagian Partner yang sejajar. Dimana kedua belah pihak harus mengasihi dan melayani adalah sejajar dan merupakan ciptaan dan gambaran Allah. Dan hal ini tidak hanya berlaku untuk pasangan tapi siapa saja.
- Aku dan Allahku
Bentuk hubungan yang tertinggi. Hubungan yang menuntut ketundukkan, menuntut penyembahan dan menuntut pelayanan. Tetapi pertanyaannya kenapa Tuhan memberikan perintah yang ke dua “jangan buat patung dan menyembah kepadanya”. Kenapa? Karena hal ini selalu menjadi isu disepanjang kehidupan kita. Kita akan selalu bermasalah dalam menempatkan Allah sebagai Allah dihidup kita.
Tidak heran Rasul Paulus menulis dalam kitab Roma 1:23 “dan menukar kemuliaan Allah yang tak bernoda dengan gambaran-gambaran manusia yang fana, burung-burung, binatang berkaki empat, atau binatang-binatang melata.” Kita cenderung menyembah allah versi kita sendiri. Bisakah kita hidup sebebasnya dan pada saat yang sama menyembah kepada Allah alkitab? Jawabannya tentu tidak. Yang ada kita menciptakan allah sendiri. Kalau kita berhubungan dengan Allah kita, maka kita datang sebagai Worshipper atau penyembah yang tunduk dan mau menyembah serta mengasihi dan melayani Dia sepenuh hati. Sebab kita sadar bahwa kita adalah ciptaan dan Dia adalah pencipta. Tapi persoalannya adalah Menyembah apa yang seharusnya dimanfaatkan serta memanfaatkan apa yang seharusnya disembah. Ini adalah pencobaan yang besar didalam kehidupan kita. Betapa sering kita datang kepada Allah bukan dengan sikap sebagai worshipper tapi memanfaatkan Allah untuk tujuan-tujuan kita. Kita datang kepada Tuhan untuk apa? Tanyakan hal ini didalam diri sendiri. Janganlah ada Upaya untuk memanipulasi Tuhan.
Dia adalah satu-satunya Allah. Dan itu sebabnya Dia tidak bisa diduakan. Karena itu kita harus datang menyembah kepadaNYA. Kita tidak diijinkan oleh untuk menyembah sesuatu yang lain. Penyembahan berhala adalah bahaya yang luar biasa dan merupakan sesuatu yang merusak. Allah tahu akan hal itu. Allah kita adalah Allah yang cemburu. Jika kita menyembah kepada sesuatu yang lain.
Tidak ada yg lebih menyakitkan bagi Allah selain penyembahan berhala, karena di sana manusia memberikan penghormatan tertinggi yang sesungguhnya hanya SANG PENCIPTA saja yang layak menerimanya – Blaise Pascal
Ketika kita mengistimewakan sesuatu yang lain dan bukan Allah yang harus nya dimanfaatkan betapa hancurnya hati Allah. Karena sesungguhnya itu adalah berkat dari Allah, tapi kita hanya menyembah berkatnya bukan yang memberi berkat. Allah pilu dan sakit akan hatiNya. Kenapa kita harus menyembah kepada Tuhan? Karena Tuhan ingin melindungi kita. Manfaatnya bukan untuk Tuhan tapi untuk kita manusia. Sebab Dia tidak ingin kita hancur oleh penyembahan berhala.
KELUARAN 20:6 “Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.”
Hal inilah yang harus dipegang, beribu-ribu bukan soal jumlah tapi kasih setia Tuhan tidak lekang oleh waktu. Seperti kata Pemazmur “bahwasannya untuk selamanya kasih setiaNya”. Sembah Tuhan hanya DIA saja dan kita tidak akan pernah menyesal dalam kehidupan dimuka bumi ini.
Rangkuman Khotbah
Pdt. Soerono
7 thoughts on “Merdeka dari Penyembahan Berhala”