Menjamah Jumbai Jubah Yesus

June 12, 2024 3 Comments

Renungan Harian Rabu, 12 Juni 2024

Bacaan: Markus 5:25-34

Dalam pembacaan Firman Tuhan kita pada hari ini, kita akan merenungkan tentang iman yang teguh dan pengharapan yang tak tergoyahkan melalui kisah mujizat yang dialami seorang perempuan yang mengalami kesembuhan dengan menjamah jumbai jubah Yesus. Kisah ini terdapat dalam ketiga Injil, yaitu dalam Matius 9:20-22, Markus 5:25-34, dan Lukas 8:43-48.

Kondisi dan iman Perempuan ini

Perempuan ini telah menderita pendarahan selama dua belas tahun, tentu bukan waktu yang singkat. Pasti perempuan tersebut sangat mengharapkan kesembuhan. Dia telah mencoba berbagai cara untuk sembuh, tetapi tidak ada yang berhasil. Tentu sudah banyak biaya yang dikeluarkan untuk berobat, perawatan dan upaya untuk memperoleh kesembuhan. Kondisi kesehatannya bukan hanya menguras fisik dan finansialnya, tetapi juga sosial dan spiritualnya, karena dianggap najis menurut hukum Yahudi (Imamat 15:25-27).

            Perempuan ini memiliki iman yang besar akan Firman Tuhan. Meskipun dia tidak bisa secara langsung meminta Yesus untuk menyembuhkannya, dia percaya bahwa hanya dengan menjamah jumbai jubah-Nya saja dia akan sembuh. Dalam Bilangan 15:37-41 leluhur Israel diperintahkan untuk membuat “jumbai-jumbai pada punca baju mereka” sebagai simbol untuk mengingat perintah-perintah Tuhan agar dilaksanakan, sebagaimana dikatakan, “TUHAN berfirman kepada Musa: Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan. Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN “

Jumbai ini bagi orang Yahudi melambangkan: Pengharapan mereka akan Mesias, Ketaatan mereka pada hukum Tuhan, dan Penghormatan mereka akan kekudusan Tuhan. Ketika orang Yahudi berdoa, mereka akan memegang jumbai ini dan meletakkannya di kepala mereka.

         Menjamah jumbai jubah Yesus juga menunjukkan bahwa iman tidak harus ditunjukkan melalui tindakan besar; bahkan tindakan simpel dengan keyakinan penuh dapat membawa mukjizat. Perempuan ini mengambil langkah iman yang simpel yaitu hanya memegang jumbai jubah Yesus tanpa mengganggu perjalanan Yesus.

Respons Yesus

Yesus merasakan bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya saat perempuan tersebut memegang jumbai jubah-Nya. Ini menunjukkan bahwa Dia selalu sadar akan orang-orang yang datang kepada-Nya dengan iman yang kuat dan usaha yang sungguh-sungguh sekalipun itu usaha yang simple atau kecil.

         Yesus mencari siapa yang menjamah-Nya bukan untuk menghukum, tetapi untuk menegaskan iman perempuan itu dan memberinya damai sejahtera. Saat itu tentu Yesus sedang berjalan berdesak-desakan dengan banya orang, dan pastinya banyak yang menyentuhnya atau bersenggolan dengan-Nya. Namun apa yang dilakukan perempuan ini sangat berbeda dari kebanyakan orang yang menyentuh Yesus, Iman perempuan ini yang berbeda dari yang lain. Dan didepan banyak orang Yesus menyatakan tentang besarnya iman Perempuan ini sehingga kesembuhan yang telah dinanti dua belas tahun itupun terjadi.

         – Hadapi Masalah dengan Iman

Seperti perempuan ini, kita sering menghadapi masalah yang tampaknya tak terpecahkan. Namun, iman kita kepada Yesus dapat memberikan kita pengharapan dan kekuatan.

         – Cari Yesus di Tengah Kerumunan

Dalam kehidupan yang sibuk, kita harus tetap mencari Yesus dan menjamah-Nya melalui doa dan membaca Firman-Nya.

         – Terima kesembuhan dan Damai Sejahtera

Yesus tidak hanya ingin menyembuhkan secara fisik, tetapi juga memberikan damai sejahtera kepada jiwa kita.

         Kisah perempuan yang menjamah jumbai jubah Yesus mengajarkan kita tentang iman yang sejati dan pengharapan yang tak tergoyahkan kepada Tuhan. Marilah kita selalu datang kepada Yesus dengan iman, percaya bahwa Dia berkuasa untuk menyembuhkan dan memberikan damai sejahtera dalam setiap aspek kehidupan kita.

Tuhan Yesus Memberkati

CM

Bacaan Alkitab hari ini : 1 Samuel Pasal 5 dan 6 

https://elohim.id/bacaan-alkitab-rabu-12-juni-2024

3 thoughts on “Menjamah Jumbai Jubah Yesus”

  1. Saya membaca di semua terjemahan, dimanakah ditemukan bahwa Perempuan ini menjamah ‘jumbai’ mubah Yesus bukan menjamah jubahnya?

  2. Saya membaca di semua terjemahan, dimanakah ditemukan bahwa Perempuan ini menjamah ‘jumbai jubah’ Yesus bukan menjamah ‘jubah’ Nya?

    1. Peristiwa di mana seorang perempuan yang mengalami pendarahan selama dua belas tahun menjamah “jumbai jubah” Yesus ditemukan dalam beberapa bagian Alkitab, yaitu:

      Matius 9:20

      “Pada waktu itu, seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.” (AYT)

      Markus 5:27-28

      “Perempuan itu sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Jadi, dia datang di antara kerumunan orang dari belakang dan menjamah jubah-Nya karena dia berpikir, ‘Jika aku hanya menjamah jubah-Nya saja, aku akan sembuh.'” (AYT)

      Lukas 8:44

      “Perempuan itu mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga pendarahannya berhenti.” (AYT)

      Dalam teks Yunani, kata yang digunakan untuk “jumbai jubah” adalah κράσπεδον (kráspĕdon), yang mengacu pada jumbai atau rumbai di ujung jubah, sesuai dengan perintah dalam Bilangan 15:38-39, di mana orang Israel diperintahkan untuk mengenakan rumbai di ujung jubah mereka sebagai pengingat akan hukum Tuhan.

      Jadi, berdasarkan teks asli dan terjemahan yang lebih spesifik, perempuan itu tidak sekadar menjamah jubah Yesus, tetapi “jumbai jubah-Nya” (κράσπεδον), yang memiliki makna penting secara teologis dan kultural dalam tradisi Yahudi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *