Nazar Seorang Raja
Bacaan: Mazmur 101 : 1 – 8
Nats: Mazmur 101:1-2, Mazmur Daud. Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya TUHAN. 101:2 Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: Bilakah Engkau datang kepadaku? Aku hendak hidup y dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku
Syalom saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan, kita sudah terbiasa mendengar janji-janji dari para calon kepala pemerintahan, baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Para calon ini demi terpilih berjanji akan pro rakyat, memperjuangkan kepentingan mereka. Akan tetapi setelah mereka terpilih saat setelah mengucapkan sumpah jabatan, siapa yang tahu apakah mereka masih mengingat janji-janji mereka . Kenyataannya banyak pemimpin melupakan janji mereka dan sibuk aji mumpung dengan jabatan mereka.
Tetapi dalam Mazmur 101 yang sudah kita baca hari ini menegaskan raja bertekat untuk memenuhi janji yang yang sudah mereka sampaikan kepada rakyat. Janji apakah itu ?….
Doa Daud yang diberi judul “Nazar seorang raja” menjadi sebuah perenungan buat kita. Pada awal doanya, Daud memuji dan bermazmur akan kasih setia Tuhan. Tidak berhenti hanya memuji dan bermazmur, Daud memanjatkan sebuah doa sebagai perwujudan janji dan setianya sebagai raja yang ditunjuk Tuhan. Bila Tuhan sudah begitu mengasihi dan setia dalam hidupnya, apa yang ingin dilakukannya?
Daud ingin menjaga hidupnya tidak bercela dengan kesadaran akan pertanggunganjawab dirinya kepada Allah. Untuk itu Daud memperhatikan beberapa hal. Pertama, dia menjaga hatinya untuk tulus di hadapan Allah. Tingkah laku tidak bercela yang rindu dihidupi Daud, dimulainya dari hati bagi Tuhan (dari dalam keluar). Kedua adalah Daud menjaga dirinya dari tingkah laku dursila dan perbuatan murtad, bahkan Daud membenci kedua hal jahat tersebut. Selain itu, Daud akan menjaga hati dan hidupnya untuk tidak bermain-main dengan yang jahat. Ketiga adalah Daud menjaga akan dirinya dari orang-orang yang jahat, yaitu mereka yang suka mengumpat temannya secara sembunyi-sembunyi dan mereka yang sombong. Biarlah mereka yang suka hidup dengan cara tak bercela dan setia, yang bersama dia untuk melayani pemerintahannya. Sebaliknya mereka yang jahat akan dihukum dan disingkirkan.
Demikianlah yang diingatkan Mazmur ini dalam hidup kita. Bagaimana kita mensyukuri kasih setia Tuhan dalam hidup kita, bahkan ketika Tuhan mempercayakan hal-hal yang besar dalam hidup kita?
Kita menjaga hati kita dari yang jahat karena dari sanalah akan terpancar kehidupan kita. Kita diingatkan untuk menjauhi dan tidak bermain-main dengan tingkah laku dursila dan murtad. Kita juga menjaga diri dari pengaruh orang-orang jahat. Seperti yang dinyatakan dalam Mazmur 1, yaitu orang benar tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Sebaliknya, mereka menyukai Taurat Tuhan dan merenungkannya untuk dapat melakukannya. Kiranya Tuhan menolong kita.
Marilah kita mendoakan untuk para pemimpin terpilih supaya memiliki komitmen, seperti itu.
Agar hikmat dan keberanian dari Tuhan mereka menjalankan roda pemerintahan dengan baik dan bijaksana , doakan juga agar mereka tegar dalam menghadapi godaan, ancaman, bahkan uoaya-upaya jahat yang mau mencelakakan mereka.
Tuhan Memberkati
EW