MANUSIA BAHAGIA
Renungan Harian Jumat, 30 Agustus 2024
APAKAH SEMUA ORANG MENGINGINKAN KEBAHAGIAAN ?
Banyak orang mengakui bahwa pencarian kebahagiaan adalah salah satu tujuan utama dalam hidup ini. Kebahagiaan dapat diartikan dengan cara yang berbeda oleh setiap individu, tergantung pada nilai, keinginan, dan pengalaman masa lalu hidup mereka. Beberapa orang mungkin menemukan kebahagiaan dalam hubungan sosial, pencapaian karier, atau penyaluran hobi, sementara yang lain mungkin mencarinya dalam kedamaian batin, spiritualitas, atau kontribusi kepada orang lain.
SEBENARNYA apa makna KEBAHAGIAAN tersebut ?
Menurut KBBI kebahagiaan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan kesenangan, ketentraman hidup, keberuntungan secara lahir dan batin, Kata kebahagiaan sendiri merupakan kata turunan yang berasal dari kata dasar BAHAGIA
Persamaan kata “bahagia” diantaranya adalah sukacita, gembira, girang, riang, senang, aman, berbunga-bunga, berkenan, lapang dada, lega, makmur, meriah, nikmat, nyaman, puas, sejahtera, semarak.
NAMUN….. Ada yang MENGATAKAN bahwa KEBAHAGIAAN ITU BERSAYAP, mudah terbang dan sulit untuk didapatkan kembali
Banyak orang merasa bahwa Kebahagiaan memang bisa terasa sulit diraih. Dikarenakan Harapan dan Realitas, dimana harapan kita tentang kebahagiaan tidak sejalan dengan kenyataan. Ketika harapan tidak terpenuhi, kita bisa merasa kecewa dan tidak bahagia.
Serta adanya Tekanan Sosial, yang terjadi di masyarakat yang seringkali menekankan pencapaian dan kesuksesan, seseorang bisa merasa tertekan untuk mencapai standar tertentu, yang bisa menghalangi perasaan bahagia. Bisa juga karena Pembandingan Sosial, yang selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain, terutama di era media sosial, dapat membuat kita merasa kurang beruntung atau tidak bahagia.
SEHINGGA, memang untuk BAHAGIA itu SULIT
Karena FAKTOR DARI LUAR menjadi penghalang KEBAHAGIAAN itu sendiri
KEBAHAGIAAN Dalam KEKRISTENAN
Bagi orang percaya yang mengerti dan hidup di dalam kebenaran firman Tuhan bahwa kebahagiaan itu sangat JELAS untuk DITEMUKAN
Pemazmur secara jelas menyatakan, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan merenungkan Taurat itu siang dan malam” (Mazmur 1:1-2).
Mazmur 1:1-2 mengajarkan cara hidup yang membawa pembacanya untuk mengalami kehidupan yang terbaik, yaitu kehidupan yang berbahagia.
MEMPERHATIKAN dan MENELITI teks pada ayat pertama dikatakan, Berbahagialah,orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh.
Bentuk puisi di atas adalah paralelisme sinonim yang berarti baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga memiliki makna yang sama.
Dapat disimpulkan bahwa orang yang berbahagia menurut pemazmur adalah orang yang tidak melakukan kejahatan dan pelanggaran. Dengan kata lain bahwa orang yang berbahagia menurut pemazmur adalah orang yang hidup dalam kebenaran.
Pada ayat kedua dikatakan, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Bentuk puisi di atas adalah paralelisme sintesis yang berarti baris kedua menambah ide atau memperkuat ide baris pertama. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa orang yang berbahagia menurut pemazmur adalah orang yang hidup menurut hukum-hukum Tuhan. Jadi ayat pertama dan ayat kedua mengandung makna yang sejajar.
Untuk lebih mengetahui makna yang lebih mendalam lagi, maka kita akan memperhatikan beberapa kata yang penting di dalam teks ayat kedua.
Kata bahasa Ibrani dari “kesukaan” adalah khêphets yang berarti kesukaan dengan implikasi menginginkan karena berharga atau sangat berharga.
Ini dapat digambarkan seperti anak kecil yang mendapatkan barang yang dia sukai lalu barang itu dipeluknya dan tidak mau dilepaskan dan tidak mau diberikan kepada orang lain karena anak tersebut menilai barang tersebut sangat berharga bagi dirinya lebih dari apapun.
Demikianlah firman TUHAN. Firman TUHAN itu lebih berharga dari apapun di muka bumi ini. Pemazmur melantunkan, “Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak” (119:72).
Sementara kata bahasa Ibrani dari “merenungkan” adalah hâgâh yang mengandung implikasi melakukan.
Firman TUHAN bukan hanya sekedar direnungkan lalu lenyap tidak berbekas dari hidup orang percaya. Namun firman TUHAN yang sudah melalui proses perenungan kemudian menyatu dalam hati dan pikiran untuk seterusnya diimplementasikan di dalam kehidupan orang percaya.
Sebagai Bukti iman percaya dan kasih kepada Allah adalah dengan melakukan firman-firman-Nya. Yesus berkata, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yoh. 14:15).
Pemazmur dengan sangat jelas menyampaikan kepada para pembacanya khususnya orang percaya bahwa orang yang berbahagia adalah orang yang hidup di dalam kebenaran firman Tuhan, dan orang yang berbahagia adalah orang yang melakukan firman Tuhan.
SESUNGGUHNYA, kebahagiaan itu dapat ditemukan dan dirasakan dan dialami hanya di dalam Tuhan. Jika Tuhan ada di dalam kita dan kita ada dalam pimpinanNYA, maka ke manapun kita berada di situ Tuhan ada, dan kebahagiaan akan senantiasa dilimpahkan bagi kita.
Anda ingin berbahagia? Solusi satu-satunya adalah
“Hiduplah di dalam Tuhan Yesus Kristus, dan lakukan apa yang diperintahkanNYA”
Karena FAKTOR DARI DALAM yang menjadikan seseorang memiliki dan menikmati KEBAHAGIAAN
Pdt. Budi Wahono
Bacaan Alkitab hari ini : Kitab 2 Tawarikh pasal 32 dan 33