Penasehat yang Banyak
Renungan Harian Kamis, 04 Januari 2024
Bacaan : Amsal 24:5,6 “Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat, juga orang yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat. karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.”
Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Beberapa diantara kita pasti tahu Muhammad Ali. Dia adalah seorang petinju kelas berat era tahun 70an. Ali termasuk petinju legendaris, dia menjadi juara dunia tinju kelas berat beberapa kali. Dan yang menarik, dibalik seorang Muhammad Ali yang hebat, ada seorang pelatih hebat yang bertubuh mungil yaitu Angelo Dundee. Pelatih ini bukan hanya melatih saat sebelum bertanding tapi juga mendampingi di pinggir ring saat pertandingan, sambil terus berteriak memberikan aba-aba dan perintah, seolah-olah Muhammad Ali petinju yang baru bertinju kemarin sore. Saat jedah istirahat sambil memberi minum, Angelo Dundee menyemangati dan memberikan arahan bagaimana taktik yang harus dijalankan di ronde selanjutnya.
Mengapa ini dilakukan? Bukankah Angelo Dundee sendiri bukan apa-apa dan tak punya prestasi hebat dalam dunia petandingan tinju? Kita tahu bahwa setiap olahragawan butuh pelatih, bukan karena dia kurang hebat dibanding pelatihnya, tetapi karena setiap orang tidak pernah melihat dengan jelas semua hal. Dibutuhkan orang lain yang bisa melihat “hal yang tak bisa dilihat” oleh seseorang.
Secara umum dalam hidup, yang sering diibaratkan sebagai pertandingan, kita membutuhkan orang lain (sahabat, orang tua atau kakak rohani) yang bertindak seperti pelatih, yaitu orang-orang yang bisa menasihati kita tentang hal-hal yang adalah titik lemah kita. Bukan hanya menasihati, tetapi yang bisa menegur dan mengingatkan kita jika ada langkah kita yang salah arah.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, beberapa orang mungkin terlalu percaya diri, karena hidupnya yang berhasil dan berprestasi. Biasanya ini seorang pemimpin yang terlalu percaya diri sehingga merasa tidak perlu seorang yang bisa menasihati. Perlu diingatkan bahwa kekalahan seorang juara seringkali terjadi karena ia sombong, terlalu percaya diri sehingga meremehkan lawannya yang belum berpengalaman. Ketika ia tidak rendah hati, ia akan cenderung mengabaikan nasihat pelatihnya. Kekalahannya bukan karena ia lemah, tapi karena ia tak bisa menyadari ada celah atau titik lemah yang bisa dimanfaatkan lawan.
Kerendahan hati menerima kritikan, saran, dan teguran akan menyelamatkan kita dari arah jalan yang salah.
Keberhasilan sempurna perlu saran dan kritik dari seorang teman. Dan dibutuhkan seorang pelatih atau teman baik yang walaupun ia itu bukan seorang yang hebat, tetapi ia bisa melihat area yang menjadi titik lemah kita. Karena kita bukan manusia sempurna, maka ijinkan seseorang menolong kita melihat di area tersebut, walau ibaratnya ia hanya berprofesi juru parkir ataupun hanya seorang Asisten Rumah Tangga Anda.
Seorang yang memiliki hikmat dan pencapaian hidup yang luar biasa, yaitu Raja Salomo, dalam pencerahan dan hikmat Roh Kudus memberikan nasehatnya dalam teks pokok kita hari ini; “… kemenangan tergantung pada penasehat yang banyak.
” Tidak ada seorangpun diantara kita yang sempurna, yang tidak pernah mengalami kegagalan. Kita perlu orang lain yang bisa mengawasi dan memberi saran kepada kita agar kita mengalami kemenangan. Amin.”
Tuhan Yesus Memberkati
DS