PENGALAMAN TIDAK TERLUPAKAN
Renungan Harian Youth, Kamis 06 April 2023
Syalom rekan-rekan Youth semuanya, semoga hari kita dipenuhi dengan sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan
Sebagai manusia tentunya kita pasti pernah mengalami kesedihan. Kesedihan dapat disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya, karena kita ditinggal oleh teman, diejek, mengalami sakit penyakit, atau menyesal karena pernah menyakiti orang lain, dan sebagainya. Rupanya kesedihan tidak hanya dialami oleh manusia, Tuhan pun mengalaminya. Tuhan sedih ketika la melihat kita sebagai anak-anak-Nya tidak menjadi pengikut yang setia.
Padahal Tuhan ingin agar kita setia menjadi saksi-Nya dalam segala situasi, baik dalam suka maupun dalam duka.
Dalam perikop kita hari ini, Lukas 22:54-62 menceritakan kepada kita penyebab Tuhan mengalami kesedihan dan ini adalah pengalaman yang tidak terlupakan bagi Petrus. Pada malam sebelum Yesus disalibkan, Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Nama “Petrus” dalam Alkitab tentu sudah tidak asing lagi. Petrus adalah salah satu murid Yesus. Petrus selalu ada bersama Yesus dengan murid- murid Yesus yang lain juga. Setiap orang yang telah menjadi murid Yesus adalah mereka yang telah mengenal dekat dan menjadi teman Yesus dalam melakukan pelayanan. Hal ini dibuktikan oleh Petrus, ketika Yesus melakukan tugas-Nya untuk memberitakan Injil, Petrus selalu setia menemani-Nya. Namun kesetiaan Petrus untuk menemani Yesus tidak selamanya. Petrus hanya setia menemani Yesus ketika dirinya tidak terancam dan tidak mengganggu kenyamanannya. Akibatnya, ketika Yesus ditangkap, Petrus memilih untuk menyangkal Yesus.
Malam itu Petrus tahu bahwa ia juga dicurigai, ia merasa terancam dan kenyamanannya mulai terganggu. Petrus pun takut dan gelisah. Petrus tidak siap bila harus menghadapi penangkapan seperti yang dilalami Yesus. Akibatnya, Petrus berusaha meyakinkan orang-orang bahwa dia tidak mengenal dan tidak pernah bersama dengan Yesus. Sikap Petrus seperti inilah yang disebut dengan penyangkalan terhadap Yesus. Penyangkalan ini dilakukan oleh Petrus sebanyak tiga kali (bdk. Luk. 22: 57-60).
Keempat Injil menyampaikan dengan Jujur mengenai pengalaman Petrus … Ketika Injil ditulis siapakah Petrus? Dia adalah salah satu pemimpin dari Rasul-Rasul dan Pemimpin Gereja, tetapi kisah kegagalan ini masih tetap tercatat tentunya menjadi sebuah pelajaran Penting yang harus dipelajari dan mengingatkan orang percaya sepanjang Jaman.
Rasul Petrus menggambarkan seseorang yang penuh dengan semangat dan keyakinan kepada Tuhan.
Sebelumnya Petrus dengan yakin berkata, “Sekalipun yang lain meninggalkan Engkau, sekalipun aku harus mati, aku tidak akan meninggalkan Engkau” Matius 26:34-35
Namun melalui kisah penyangkalan yang “Tidak Terlupakan” ini menghancurkan segala bentuk kesombongan Petrus. Injil Lukas merekam sebuah adegan yang penting ini. Setelah Petrus menyangkali Yesus.
Lukas 22:61 … “lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus”
Rekan-rekan kita bisa membayangkan pada saat itu Yesus tidak sedang dalam keadaan yang santai, tetapi Yesus sedang didera, dikutuki oleh banyak orang, dia sedang teraniaya … tetapi saat itu “Yesus berpaling kepada Petrus”. ditengah-tengah begitu banyak orang, ditengah-tengah keadaanNya yang teraniaya, Yesus menyatakan kasihNya kepada Petrus. Tatapan yang penuh kasih, tatapan yang langsung menghujam dan menghancurkan kesombongan hati Petrus. Pandangan yang Penuh Kasih, yang menembus kedalam hati Petrus, dan itulah Pandangan Yesus bagi setiap kita anak-anakNya, Tuhan Yesus selalu memandang setiap kita, dalam segala keadaan kita, keterbatasan kita, bahkan keberdosaan kita yang menyakiti hatinya … Yesus memandang setiap kita, tatapan yang penuh dengan kasih yang menyatakan “Aku mengasihi engkau, kembalilah kepada kasihKu yang berlimpah kepadamu”
Kisah Penyangkalan Petrus memberikan pelajaran dan penghiburan, Kejatuhan Petrus merupakan menggambarkan dengan tepat kelemahan hati manusia serta betapa mudahnya kita jatuh kedalam dosa dan kegagalan. Inilah kepiluan dosa yaitu penolakan dan penyangkalan terhadap pribadi dan kehendak Allah, namun dibalik kisah itu … ada Pandangan Tuhan Yesus yang menyatakan “KEBESARAN KASIH dan PENGAMPUNANNYA”
Jadikanlan Pengalaman Petrus sebagai Pelajaran yang tidak terlupakan, Jangan membangun Iman kita diatas kesombongan Iman, tetapi bangunlah Iman kita diatas kesadaran akan Kasih Karunia Allah. Salib Yesus menyatakan kasih-Nya yang bersar dalam kehidupan kita.
Mari kita menyambut Jumat Agung, dengan menghayati kebesaran kasih dan pengorbananNya bagi kita, untuk menebus dosa dan segala kelemahan didalam kehidupan kita
Tuhan Yesus memberkati
YNP – SCW