Penyesalan

October 23, 2023 0 Comments

Renungan Harian Senin, 23 Oktober 2023

Kita semua adalah pribadi yang tidak sempurna, maka banyak kali kita melakukan kesalahan. Pada waktu kita melakukan kesalahan biasanya membuat kita menyesal.

Ada level penyesalan dalam kehidupan kita

  • Level Kecil – karena kesalahan kita karena melewatkan kesempatan tetapi tidak berpengaruh besar dalam diri kita
  • Level sedang – karena pola hidup yang salah menyebabkan kita sakit, atau mengalami kegagalan
  • Level Besar – karena kita memilih untuk tidak taat kepada perintah dan kehendak Tuhan. Akan membawa penyesalan yang Panjang.

Kisah kehidupan Yunus menggambarkan seseorang yang salah langkah dan tidak taat kepada kehendak Tuhan

Yunus 2:1-2 Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, katanya: “Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.

Akibat orang yang tidak taat

  1. Hidup dalam kesusahan. Orang yang lari dari kehendak Tuhan awalnya mungkin kelihatannya nyaman namun ujungnya akan susah dan tidak Bahagia. Tidak ada kepuasan yang sejati ketika kita berpaling dari kehendak-Nya
  2. Serasa di dunia orang Mati, tidak ada sukacita dan pengharapan.
    Yunus 2:4 Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?

Perasaan terpisah dari Allah adalah tidak ada kehidupan yang sesungguhnya.

  • Tertipu dengan Tipuan Iblis, pada akhirnya kita menjadi tertipu dengan apa yang Iblis kerjakan sehingga tidak lagi memandang kepada Tuhan.

Tipuan iblis ini membuat orang tidak mau menyesali kesalahannya, namun sebaliknya mengambil pilihan untuk berpaling dari Tuhan dan tidak bertobat. Hidupnya akan menjadi semakin rusak dan melihat dirinya tidak layak diampuni oleh Tuhan

Namun bagaimana Tuhan memandangnya, mari kita belajar untuk MOVE ON – dalam penyesalan dan pertobatan kita.

  1. LUPAKAN MASA LALU

Efesus 3:13b tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,

Pengalaman kehidupan Rasul Paulus yang dulunya adalah pribadi yang menganiaya pengikut Kristus. Rasul Paulus menerima hidup baru dan memutuskan untuk menerima pengampunan Tuhan, dia melupakan apa yang dibelakangnya.

Bagaimana kita melupakan masa lalu? Dengan berpegang kepada Karakter dan Kasih Karunia Allah

Mazmur 103:8-13 TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.

Tuhan tidak membuang kita dan mempermalukan kita ketika kita bersalah, dalam penyesalan dan pertobatan kita, Bapa kita adalah pengasih dan penyayang yang sanggup memulihkan Kehidupan kita.

PENTING : Memandang diri kita sebagai CIPTAAN YANG BARU

2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Setiap kita adalah ciptaan yang baru didalam Kristus, kasih dan pengampunannya  Sempurna untuk memulihkan diri kita dan hal yang baru dan penuh dengan pengharapan. Iblis tidak punya hak atas kehidupan kita.

  • Memulai Hidup baru sesuai dengan Firman Tuhan

Dalam penyesalan kita, hal yang terpenting adalah mau untuk MEMULAI KEHIDUPAN YANG BARU sesuai dengan FIRMAN TUHAN.

Amsal 3:6 Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Firman Tuhan akan menuntun kehidupan kita sesuai dengan kehendak Allah dan kebenaranNya. Maka kita akan menikmati dan menjalani kehidupan yang baru.

Hidup kita bukan menjadi orang yang bukan tidak bisa gagal, namun tuntunan Tuhan akan terus untuk meluruskan kehidupan kita sesuai dengan kehendak Tuhan.

Pdt. Ester Budiono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *