Pesan dari Garis Akhir

March 25, 2024 0 Comments

Renungan Harian Senin, 25 Maret 2024

Sifan Hassan (Belanda), sang  juara dunia, memenangi persaingan final 10.000 m, Hassan tak pernah memimpin lomba yang diikuti 29 pelari ini hingga jarak tersisa 150 meter. Usai mengalami insiden terjatuh pada babak pertama lari 1.500 meter putri Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Olimpiade Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021) pukul 07.47 WIB, pelari putri Belanda Sifan Hassan seolah memiliki kekuatan ekstra untuk menjalani final 5.000 meter putri di arena yang sama, Senin pukul 19.40 WIB. Pelari berusia 28 tahun itu merebut emas dengan waktu 14 menit 36,79 detik. Hasan mengarahkan pandangannya kepada garis finish yang harus diselesaikannya.

Seperti Sifan Hasan, Rasul Palus juga digambarkan seperti pertandingan lari, masing-masing berlari menuju garis akhir kehidupannya. Namun Paulus memberikan kesaksian

2 Timotius 4:7-8 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Ayat diatas adalah pernyataan yang Paulus tuliskan ketika dia akan dieksekusi mati di Roma. Paulus memiliki sebuah keyakinan dan kekuatan walaupun hukuman mati menunggu dia, keyakinan Paulus begitu tegas bahwa akan ada mahkota yang sudah disediakan Allah kepadanya.

… Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik

Yang menarik adalah “Aku mengakhiri” – teleo (Yun) yang artinya adalah menyelesaikan, mengakhiri dengan tujuan yang tepat. Pencapaikan terakhir bisa diselesaikan dengan baik karena Paulus tahu tujuan hidupnya. Sebelum mengenal Yesus, Paulus memiliki tujuan kehidupan hanya untuk mengejar para pengikut Kristus, namun perjumpaannya dengan Kristus membawa dia untuk mengarahkan tujuannya yaitu kemenangan Imannya dan mengarahkan kepada Mahkota kehidupan dan kekekalan.

Ada banyak manusia yang tidak tahu dengan tujuan hidupnya, bahkan tidak pernah memikirkan. Mengapa orang salah dalam memahami tujuan hidupnya? Karena dimulai dari titik yang salah yaitu dirinya sendiri, tujuannya adalah kesenangan diri sendiri dan kemauan sendiri serta kepuasannya. Ada orang yang menjadikan kekayaan, ketenaran sebagai tujuan hidupnya namun pada akhirnya faktanya adalah kesia-siaan.

Namun berbeda dengan Rasul Paulus, Fokusnya kepada Tuhan yaitu Garis Akhir kehidupan yaitu kemenangan Iman. Cari tujuan kehidupan kita dari perspektif Allah yang menempatkan tujuanNya kepada manusia. Filipi 3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Ini adalah Goal dan tujuan hidup dari Rasul Paulus dan seharusnya ini juga yang menjadi tujuan hidup semua orang percaya.

Sukses adalah bagaimana kita bisa mengetahui panggilan Allah dalam hidup kita, merealisasikan dan menyelesaikan panggilan itu. Apapun pekerjaan dan panggilan kita tujuannya adalah apa yang benar dan berkenan kepada Allah

“Allah merancang anda untuk mengadakan sesuatu yang berbeda melalui kehidupan anda: untuk menambah semarak kehidupan di bumi ini & memberikan sumbangsih.” – Rick Warren

… Aku telah memelihara iman

Rasul Paulus senantiasa melatih Imannya kepada Allah, sehingga Rasul Paulus memiliki Iman yang kokoh dan kesetiaannya kepada Kristus tidak mudah goyah. Kesetiaan kita harus dirawat didalam Tuhan supaya kerohanian kita sehat dan kuat

1 Korintus 9:26-27  Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Hanya orang yang memelihara imannya dengan setia, dialah yang akan mengakhiri pertandingan imannya dengan baik. Masihkah kita mencari Tuhan setiap hari, masihkah kita menjaga hati dan kerohanian kita senantiasa melekat kepada Tuhan? Jangan abaikan hal ini supaya rohani kita tetap kuat.

MULAI DENGAN TUJUAN AKHIR memulai dengan pengertian yang jelas dengan tujuan kita, kemana kita pergi karena itu kita harus sadar sedang dititik mana kita berada dan memastikan kita sedang ada didalam jalur yang tepat.

 “berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Filipi 4:13

Rangkuman Khotbah

Pdt. Toni Irawan

Bacaan Alkitab hari ini : Keluaran pasal 33 dan 34

https://elohim.id/baca-alkitab-senin-25-maret-2024/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *