Pribadi yang Paling Beruntung

Renungan Harian Jumat, 14 April 2023
Sebuah artikel menuliskan tentang orang-orang paling beruntung yang pernah ada di muka bumi ini.
Joan R. Ginther warga Texas, yang berhasil 4x memenangkan lotere, padahal kesempatan untuk memenangkan lotere adalah 1 berbanding 200 juta orang
- Di tahun 1993, ia memenangkan 5.4 juta Dolar
- Tahun 2003, ia memenangkan 2 juta dolar
- Tahun 2005, ia kembali memenangkan 3 juta dolar
- Dan tahun 2010, ia memenangkan 10 juta dolar
- Total hadiah yang dia menangkan 20.4 juta dolar, setara dengan 309,6 miliar rupiah
Yang kedua adalah Tsutomu Yamaguchi, seorang karyawan di Mitsubishi Heavy Industries yang selamat dari hantaman bom atom ketika ia berada di Hiroshima tanggal 6 agustus 1945, yang menewaskan 120.000 orang dan ketika dia ada di Nagasaki Pada tanggal 9 agustus 1945, saat bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki.
Yang ketiga adalah Maarten de Jonge yang selamat dari kematian dua kali dalam empat bulan. Maarten dijadwalkan untuk berada di MH370, penerbangan yang hilang dan tidak pernah ditemukan, pada 8 Maret 2014. Ia juga telah memesan kursi di penerbangan MH17 Pada tanggal 17 juli 2014, yang kemudian jatuh di atas Ukraina. Namun Maarten menjadwal ulang tiketnya pada saat terakhir.
Orang-orang yang disebut beruntung ini bisa saja mengalami keberuntungan mereka secara KEBETULAN, sebuah KEBETULAN yang luar biasa. Namun bagi kita anak-anak Tuhan, keberuntungan kita bukanlah faktor kebetulan.
Firman Tuhan berkata bahwa siapa yang merenungkan Firman Tuhan siang dan malam sehingga bertindak hati-hati sesuai dengan Firman Tuhan, maka hidupnya akan berhasil dan akan mengalami keberuntungan senantiasa.
KUNCI hidup BERUNTUNG
Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Lalu Tuhan berkata bahwa Israel akan mendapat daerah baru. Namun tanah itu berpenghuni, maka harus direbut melalui peperangan.
Ini berat. Allah memahami keraguan Yosua, maka sampai tiga kali Ia berkata, “…..Kuatkan dan teguhkanlah hatimu…..” (6-9).
Dan tiap kali Allah mengatakan hal ini, Ia juga memberi alasan mengapa Yosua harus kuat dan meneguhkan hatinya? karena kuasa Allah dan jaminan kemenangan-Nya.Memang jika kita sadari bahwa tangan Allah yang kuat itu akan menolong kita, kita pasti dapat menghadapi apa saja. Apa pun tantangan yang kita hadapi, kita tahu bahwa kita punya kekuatan untuk mengatasi semua itu, dan kekuatan itu adalah Allah!
Dengarlah apa yang Allah katakan kepada Yosua, “… bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu …” Dengan kata lain, Allah berkata kepada Yosua bahwa cara terbaik untuk menghadapi tantangan hidup adalah dengan hidup sesuai firman Allah.
MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN dan MELAKUKANNYA, akan MENJADIKAN kita manusia BERUNTUNG (menemukan yang PALING BERNILAI)
“Merenungkan” (Ibr. _hagah_) berarti membaca dalam hati atau bicara kepada diri sendiri.
Hal ini meliputi memikirkan firman dan jalan-jalan Allah dan menerapkannya kepada seluruh kehidupan kita (Mazm 1:2; Mazm 63:7; 77:13; 143:5)
Seorang PAULUS
Ada seseorang yang mengaku bahwa dirinya adalah manusia PALING BERUNTUNG, Orang itu tidak lain adalah Paulus. Ya, Paulus mengetahui bahwa saat hidupnya “ditangkap” oleh Kristus Yesus adalah sebuah keberuntungan!
1 Korintus 15 : 9-10, Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus. (Filipi 3:8)
Filipi 1 : 21-22, Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.
Keberuntungan itulah yang membuat Paulus menganggap segala kelebihan yang dicapainya di masa lalu kini tidak lagi berarti. Malahan, dibanding pengenalan akan Kristus, ia rela melepaskan semua hal di dunia ini dan menganggapnya sampah.
Bagi Paulus, kehidupan baru di dalam Kristus sungguh keberuntungan yang tiada tara!
SAAT KRISTUS MENJADI BAGIAN DALAM HIDUP KITA,
SAAT ITULAH, KITA MENJADI ORANG YANG PALING BERUNTUNG
Pdt. Budi Wahono