Remah-remah Roti
3 Pelajaran yang luarbiasa dari wanita Kanaan

Renungan Harian Senin, 05 Desember 2022
Didalam Injil Matius ada dua orang yang mendapat sebutan sebagai seseorang yang memiliki iman yang luarbiasa. Dan sebutan ini tidak pernah disampaikan kepada orang-orang Yahudi, bahkan tidak pernah disampaikan kepada mereka yang disebut sebagai “The Twelve/12 Murid Yesus”. Didalam Injil Matius sebutan kepada seseorang yang memiliki iman yang besar atau luar biasa diberikan kepada orang asing, bukan orang Yahudi. Yang pertama yang mendapat sebutan ini adalah seorang perwira Romawi, dan yang kedua adalah wanita Kanaan.
Matius 15:21-28
Didalam awal perikop dikatakan; ”Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon”. Tirus dan Sidon terletak di Utara daerah Libanon. Didalam Alkitab Tirus dan Sidon punya sejarah yang Panjang. Tirus dan Sidon adalah tempat kediaman bangsa Funisia atau daerah Kanaan. Kanaan dalam sejarah dicatat bahwa mereka tidak memiliki hubungan yang baik dengan Israel.
Pelajaran yang dapat kita ambil dari Matius 15:21-28 :
Harus berani terus meminta, walaupun kelihatannya Tuhan membisu
Kita harus terus berani meminta kepada Tuhan, sekalipun mungkin kelihatannya Tuhan itu membisu.
Ayat 22 : Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”
Dia menyebut Yesus sebagai Anak Daud. Orang Yahudi saja sangat susah menyebut Yesus sebagai Anak Daud. Sebutan Anak Daud itu berbicara mengenai “PENGAKUAN”. Pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias. Namun disini kita melihat bahwa wanita yang tidak mengenal Yesus ini berani mengakui bahwa Yesus adalah Anak Daud. Dia mengakui Yesus, karena dia telah mendengar cerita tentang Yesus dari banyak orang, sehingga imannya timbul .
Ayat 23: “Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya”.
Didalam kata kata seorang pengkhotbah besar diawal-awal gereja yang bernama “John Chrysostom”, dikatakan “Sang Firman membisu, mata air kehidupan berhenti mengalir, dan sang Tabib menahan obat penawar sakit”.
Mengapa DIA membisu? Didalam tradisi Biblika atau Alkitab Allah yang mendorong umatNya berdoa, berseru kepadaNya, namun didalam tradisi Alkitab Allah juga kadang digambarkan sebagai Allah yang kelihatan yang membisu, dan ini bukanlah sesuatu yang aneh atau ganjil. Kita melihat hal tersebut khususnya dalam beberapa pasal dalam Kitab Mazmur (Mis. Maz 22). Sedangkan didalam tradisi para nabi yang tercatat didalam kitab Habakuk pasal 1, disana kita dapat menemukan bahwa Tuhan seolah-olah tidak mendengar seruan sang nabi.
Lalu menjadi pertanyaan adalah, kenapa Allah yang mendorong umatNya berdoa, namun disaat yang sama Dia membisu? Ini adalah misteri besar yang jawabannya, tidak ada jawaban yang benar-benar memuaskan. Namun ada satu jawaban yang bisa kita berikan
“Terkadang Allah membisu untuk menguji ketangguhan dan kesungguh-sungguhan iman dari umat-Nya”
Ada cukup banyak tanah yang dangkal, cukup banyak tanah yang berumput liar, dan saya percaya bahwa Dia ingin menguatkan dan menguji serta menarik iman wanita ini hingga berbunga penuh. Dan karena itu Dia memasang penghalang-penghalang yang harus dilalui wanita itu untuk menunjukkan realitas iman yang sejati.
Ketika kita mempercayai karakter Tuhan yang bisa dipercaya, walaupun Dia membisu, pada akhirnya kita bisa mendapatkan apa yang kita butuhkan.
“Penundaan dari Allah, bukanlah berarti penolakan. Hanya karena anda tidak mendapat jawaban doa anda dengan segera, bukan berarti pada akhirnya anda tidak mendapatkan jawaban-jawaban dari doa anda”
Penundaan doa yang Allah lakukan bukan berarti DIA berkata tidak, seperti kasus wanita Kanaan ini, karena jawaban Tuhan pada akhirnya adalah YA. Demikian juga dalam kehidupan kita, kitapun harus berani terus meminta, ketika Tuhan terlihat membisu.
Berani terus berusaha, meskipun oranglain membuat kita patah semangat
Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.”
κράζει (Krazei) = berteriak-teriak dengan suara yang nyaring secara terus menerus
Inilah yang perlu kita lakukan. Didalam kehidupan kita dalam mengikut Tuhan, kadang-kadang ketika memiliki sesuatu yang kita pergumulkan dan doakan, kadang-kadang kita bukan saja berhadapan dengan Tuhan yang membisu, tapi kita berhadapan juga dengan situasi yang tidak kondusif. Namun ketika kita berusaha dengan sungguh-sungguh, dengan serius, walaupun kelihatannya Tuhan diam, walaupun lingkungan tidak membantu, tapi pada akhirnya kita akan mendapatkan terobosan dari Tuhan yang menciptakan kehidupan.
Berani terus meminta, meskipun sebenarnya kita tidak layak
Pada waktu itu orang-orang Israel setiap pagi, kalau sembahyang di sinagoge. Sinagoge bukan Bait Allah . Dan setiap pagi bunyi doa mereka seperti ini ; “Terberkatilah Engkau Tuhan penguasa semesta, karena tidak menciptakanku bukan sebagai Yahudi. Terberkatilah Engkau Tuhan penguasa semesta,karena tidak menciptakanku bukan sebagai Budak. Terberkatilah Engkau Tuhan penguasa semesta,karena tidak menciptakanku bukan sebagai seorang wanita”.
Sekalipun wanita ini diberikan jawaban yang tidak enak, jawaban yang mungkin menyakitkan, namun dia tidak berpaling dan meninggalkan Yesus.
Wanita ini berseru “Tuhan, jika orang Yahudi adalah anak-anak yang duduk di meja makan, dan orang bukan Yahudi adalah anjing yang duduk di kaki mereka, maka tidak apa-apa – karena anjing mendapatkan remah-remah dan remah-remah adalah semua yang saya butuhkan. Sisa-sisa dari kuasa-Mu lebih dari cukup bagi-Ku.”
Orang-orang dengan iman yang besar tidak mendasarkannya pada kelayakan mereka sendiri, mereka mendasarkannya pada belas kasihan Tuhan. Orang-orang dengan iman yang besar menyadari bahwa paling banter, mereka hanya layak mendapatkan remah-remah berkat Tuhan – tetapi mereka juga memahami bahwa remah-remah itu lebih dari cukup.
Pikirkanlah kemampuan Allah yang tidak terbatas untuk memberkati sebuah pernikahan. Bahkan jika Anda hanya menerima sebagian kecil dari kuasa-Nya dalam pernikahan Anda – pernikahan Anda tidak akan pernah sama. Pikirkan kemampuan Tuhan yang tidak terbatas untuk memberkati sebuah bisnis. Bahkan jika Anda hanya menerima sebagian kecil dari kuasa-Nya dalam bisnis Anda – bisnis Anda tidak akan pernah sama. Pikirkan kemampuan Tuhan yang tidak terbatas untuk memberkati kehidupan. Bahkan jika Anda hanya menerima sebagian kecil dari kuasa-Nya dalam hidup Anda – hidup Anda tidak akan pernah sama.
Ketiadaan kesombongan, ketiadaan rasa layak pada diri sendiri, ketiadaan rasa layak untuk dihargai dan mendapat berkat dari yang maha kuasa bukan saja tanda dari iman yang besar melainkan juga kunci untuk mendapatkan “remah-remah” kasih dan kuasa Allah yang luar biasa
Tuhan YESUS MEMBERKATI
Rangkuman Khotbah
Pdt. Gani Wiyono