“Selamat Berbahagia”

November 11, 2023 0 Comments

Renungan Harian Sabtu, 11 November 2023

“Selamat berbahagia” – ungkapan yang kita temukan saat pesta pernikahan. Semua orang ingin berbahagia, mengusahakan kebahagiaan dan bahkan mengejarnya dan merelakan banyak hal demi kebahagiaan. Kadang ada banyak fakta didunia ini yang tidak bisa dimengerti, ada orang yang begitu bergelimangan dengan harta tetapi hidupnya tidak menikmati sukacita dan damai sejahtera … ada orang-orang yang memiliki popularitas dengan sangat luar biasa tetapi malah menghabisi nyawanya sendiri …  

Umumnya kebahagiaan seseorang tergantung pada situasi: ketika semua hutang terbayar lunas, ketika anak-anak berhasil lulus ujian dengan nilai bagus, saat menerima hadiah dari suami/isteri tercinta, dan sebagainya. Berbahagia karena mengalami hal-hal yang menyenangkan adalah wajar. Tapi bagaimana jika berada di situasi yang sebaliknya: terbaring lemah karena sakit, anak-anak susah diatur, ekonomi keluarga sedang morat-marit, dapatkah hati berbahagia? tetapi sebaliknya ada fakta dimana orang yang hidupnya pas-pasan tetapi hidup penuh dengan damai sejahtera dan bahagia …

BERBAHAGIA adalah sebuah PILIHAN

Bergembira, susah senang merupakan pilihan dari setiap pribadi masing-masing, siapapun tidak bisa memaksakan hati kita untuk bergembira jika kita sendiri tidak menciptakannya, semua bergantung dari keputusan kita untuk hidup berbahagia. Cara pandang mana yang kita mau pakai

ARTI KEBAHAGIAAN … menjadi sebuah perenungan .. bagaimanakah kita menikmati kebahagiaan??? Belajar dari Pengkhotbah 2:22-25 Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Inipun sia-sia. Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah. Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia?

Pengkhotbah 2:22-25 …. benar apa kata Firman Tuhan “siapakah yang dapat menikmati kenikmatan diluar Tuhan ?”

Kemudian aku sadar bahwa kesenangan ini pun berasal dari tangan Allah. Siapakah yang dapat makan dan merasakan kenikmatan kalau terpisah dari Dia? Karena Allah memberikan kebijaksanaan, pengetahuan, dan sukacita kepada orang yang menyukakan hati-Nya (FAYH)

1. Berbahagia itu anugerah dari Tuhan

Karena itu penting untuk kita menyadari betapa pentingnya anugerah untuk menikmati anugerah dan berkat yang dari Tuhan . Didalam Tuhanlah kita bisa menikmati setiap berkat yang dari Tuhan, didalam Tuhanlah ada kebijaksanaan … hanya didalam Tuhan dan hanya didalam Tuhan. ~ Karena itulah jangan pernah mau untuk tinggal diluar kasih Tuhan.

“Menikmati” berkat jauh lebih bermakna dan berbahagia daripada hanya “menerima” berkat …

Menikmati anugerah adalah mengerti, memahami, mengaplikasikannya dan belajar bagaimana cara untuk menggunakan Anugerah bagi kehidupan kita..

2. Berbahagia karena RASA “CUKUP”

Pengkhotbah 2:20-22, Dengan demikian aku mulai putus asa terhadap segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari. Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar. Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? (TB)

Tanpa memiliki rasa cukup – maka tidak pernah ada kepuasan dalam batin kita dan hati kita akan dipenuhi rasa kesia-siaan

Nasehat Rasul Paulus

Filipi 4:11-13. Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Banyak orang yang “menerima” berkat tetapi tidak banyak orang yang bisa “menikmati” berkat tersebut… Bukan masalah Banyak atau sedikit tetapi bagaimana kita menikmatinya Rasa cukup bukanlah sikap hati yang menandakan lemahnya iman tetapi sebaliknya rasa cukup adalah Ekspresi Iman kita kepada Allah yang sanggup memenuhi segala kebutuhan dan keperluan kita.

3. BERBAHAGIA DENGAN “UCAPAN SYUKUR”

Pengkhotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.(TB)

Ucapan Syukur adalah kesadaran akan kedaulatan Allah dalam kehidupan kita. Kesadaran ini akan mengarahkan hati kita untuk mengembalikan semuanya kepada Allah. Ucapan Syukur akan mengalirkan Bahagia dan mengubahkan arah hati kita dari masalah kepada Allah

I Tesalonika 5:8. “ Mengucap Syukurlah dalam segala hal, sebab inilah yang dikehendaki Allah didalam Kristus Yesus bagi kamu”

Ucapan Syukur Adalah Hal Yang Sederhana Tetapi Mempunyai Kuasa Yang Besar – Ucapan Syukur Seperti Sebuah Kunci Yang Kecil Tetapi Sangat Berguna Untuk Membuka Pintu Berkat Allah Dalam Kehidupan Kita

Ternyata BAHAGIA bukanlah TUJUAN tetapi KEBAHAGIAAN adalah berkat ketika kita hidup dalam Anugerah, Rasa Cukup dan Ucapan Syukur.

YNP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *