“Seperti Gigi yang Rapuh”
Renungan Harian Anak, Sabtu 07 Desember 2024
Syalom, adik-adik yang dikasihi Tuhan! Hari ini kita akan belajar tentang bagaimana menjadi sahabat yang setia. Firman Tuhan dalam Amsal 25:19 menggambarkan seperti apa seseorang yang tidak setia
Adik-adik, apakah kalian pernah merasakan sakit gigi? Rasanya pasti sangat tidak nyaman, bukan? Sakit gigi bisa terjadi karena kita tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik, misalnya malas menggosok gigi atau terlalu sering makan makanan manis tanpa merawat gigi kita. Ketika gigi kita rapuh atau berlubang, makan pun jadi sulit, kepala ikut pusing, bahkan kita sulit bermain dan belajar karena rasa sakit itu sangat mengganggu.
Nah, Alkitab memberikan perumpamaan yang menarik tentang sakit gigi ini. Dalam Amsal 25:19, kepercayaan kepada pengkhianat itu diibaratkan seperti gigi yang rapuh dan kaki yang goyah. Coba bayangkan, kalau gigimu rapuh, kau tidak bisa makan dengan nyaman. Kalau kakimu goyah, kau tidak bisa berjalan dengan baik. Begitu juga dengan pengkhianatan, adik-adik.
Pengkhianat adalah seseorang yang tidak setia dan tidak jujur. Mereka adalah orang yang pura-pura menjadi teman, tetapi sebenarnya hanya memikirkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Misalnya, adik-adik punya teman yang awalnya baik, tetapi ketika adik-adik butuh bantuan, dia malah meninggalkan adik-adik. Atau mungkin dia menjanjikan sesuatu, tetapi tidak menepatinya, bahkan berbohong untuk keuntungannya sendiri. Pengkhianat itu seperti orang yang tidak bisa dipercaya. Dia hanya mau berteman ketika keadaan baik, tetapi ketika kita sedang kesulitan, dia memilih pergi. Ini tentu bukan sikap yang baik, ya. Tuhan mengajarkan kita untuk menjadi teman yang setia dan selalu ada, baik saat senang maupun susah.
Misalnya, suatu hari kamu sedang dalam kesulitan dan membutuhkan bantuan teman. Tapi temanmu yang kamu percayai justru meninggalkanmu atau malah memanfaatkan situasimu untuk keuntungannya sendiri. Rasanya pasti sangat mengecewakan, bukan? Inilah sebabnya Alkitab mengingatkan kita untuk berhati-hati memilih teman. Jangan mudah percaya kepada orang yang tidak setia atau egois.
Belajar Menjadi Teman yang Setia. Adik-adik juga harus belajar untuk tidak menjadi pengkhianat. Jadilah teman yang setia, yang mau menolong di saat senang maupun susah. Jika ada teman yang sedang membutuhkan bantuan, berusahalah untuk mendukungnya, bukan malah meninggalkannya. Tuhan Yesus adalah contoh sahabat sejati yang selalu ada untuk kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita, bahkan saat kita sedang menghadapi masa-masa sulit. Kalau kita meneladani Yesus, kita juga akan belajar menjadi teman yang setia.
Apa ya yang bisa adik-adik lakukan … yuk praktekkan Firman Tuhan dengan :
- Pilih teman dengan bijaksana: Bertemanlah dengan orang yang baik, setia, dan saling mendukung.
- Jadilah sahabat yang setia: Jangan hanya berteman saat senang, tetapi juga saat temanmu dalam kesusahan.
- Berdoa untuk teman-temanmu: Mintalah agar Tuhan membimbing mereka dan kamu menjadi sahabat yang saling menguatkan.
Adik-adik hari ini kita belajar menjaga hati dan kepercayaan kita, sama seperti kita menjaga kesehatan gigi agar tetap kuat dan sehat. Jangan menjadi seperti gigi yang rapuh atau kaki yang goyah karena pengkhianatan. Jadilah anak Tuhan yang setia dan dapat dipercaya oleh teman-temanmu.
Ayat Hafalan:
“Kepercayaan kepada pengkhianat di masa kesesakan adalah seperti gigi yang rapuh dan kaki yang goyah.” (Amsal 25:19)
Komitmenku hari ini
Jadilah teman yang Jujur dan saling mendukung dengan hati yang tulus. Jauhkan diri dari sikap mementingkan diri sendiri dan berkhianat terhadap kesetiaan sahabat kita.
Tuhan Yesus memberkati kita semua! 😊
YNP – NJ
PENGUMUMAN
Jangan lupa adik-adik semuanya, untuk mengikuti ibadah Anak Elohim di Gedung Gereja ya besok hari minggu jam 8.00 … Ayo ajak teman-teman kita semuanya ya ..
“SIMEON dan HANA“
Lukas 2:21-40 Belajar dari Simeon dan Hana tentang Penggenapan Janji Tuhan
Kiat mau belajar bahwa Tuhan selalu menepati janji-Nya, seperti yang dilakukan-Nya kepada Simeon dan Hana, yang diberi kesempatan untuk melihat Yesus, Sang Juruselamat, sebelum mereka meninggal. Melalui kisah ini, kita juga diajarkan untuk bersyukur dan percaya bahwa Tuhan akan selalu menggenapi janji-Nya dalam hidup kita semuanya.
Ayo kita bersukacita Bersama memuji Tuhan dan juga yang paling penting kita belajar Firman Tuhan. Sampai jumpa besok …
Tuhan Yesus memberkati