Tanda Kedewasaan Rohani
Bacaan: 1 Timotius 1:12-17
Nats: 1 Timotius 1:14, Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
Syalom Bapak Ibu Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . . .
“Aku menjadi jauh lebih peka terhadap kejahatan dan keburukan hatiku, justru setelah aku berobat… Tampaknya aku adalah yang terburuk dari seluruh umat manusia dari semua yang telah kulakukan, sejak awal kehidupan hingga sekarang, aku seharusnya sudah ditempatkan di tempat terendah di dalam neraka.”
Demikianlah kesaksian yang ditulis oleh Jonathan Edwards, pengkhotbah dan teolog besar Amerika Serikat dari abad ke-18.
Kurang lebih seperti itu pula pandangan Rasul Paulus atas dirinya. Ia tidak menganggap dirinya hebat dan saleh secara rohani. Justru, ia menilai dirinya sebagai orang yang paling berdosa.
Apa saja anugerah Allah bagi Rasul Paulus (ay. 12-14)?
1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku. 1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. 1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
Demikianlah Rasul Paulus memandang kehidupannya setelah menerima anugerah Kistus.
Perhatikan, Rasul Paulus menuliskan bahwa dirinya adalah orang yang paling berdosa justru pada tahun-tahun terakhir hidupnya. Ia telah melakukan begitu banyak pekerjaan Tuhan. Pemahaman teologinya sudah begitu kuat dan mendalam. Ia sudah matang di dalam Tuhan. Tetapi, kematangannya tidak membuat dirinya sombong dan meremehkan dosa.
Bagaimana Rasul Paulus memandang dirinya (ay. 15-16) ?
1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, ” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. 1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. 1:17 Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa!
Tampaknya, inilah tanda penting dari kedewasaan rohani. Orang yang dewasa dalam iman dan cinta kepada Tuhan menjadi semakin peka akan dosa.
Apakah Anda masih peka akan dosa dan segala hal yang tidak benar dalam diri kita?
Kepekaan dan kebencian dirimu atas dosa merupakan tanda bahwa Anda memiliki kerohanian yang bertumbuh dan sehat.
Mintalah kepekaan tersebut pada Tuhan sehingga kita dapat semakin dewasa baik dalam akal dan budi kita.
Orang yang ingin menjadi dewasa tidak akan bosan dengan teguran dan kritikan kemudian dia akan memperbaikinya bukannya malah tersinggung dan marah
Tuhan Memberkati
TC