TERBANG SEPERTI RAJAWALI
Renungan harian Youth, Jumat 05 Juli 2024
Syalom rekan-rekan Youth semuanya, semoga kita semua tetap semangat
Burung rajawali adalah burung pemangsa yang besar dan kuat. Mereka memiliki sayap yang lebar dan ekor yang panjang, serta paruh yang tajam dan kuat untuk menangkap mangsa. Mereka mampu terbang dalam jarak yang sangat jauh dan tinggi, menggunakan termal udara panas untuk membantu mereka mendapatkan ketinggian. Rajawali sering kali menjadi simbol kekuatan, kebebasan, dan ketajaman penglihatan dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Mereka sering kali digambarkan dalam lambang negara, lambang militer, atau sebagai maskot untuk tim olahraga.
Dalam Alkitab, Tuhan sering menggunakan metafora burung rajawali. Rajawali memiliki sayap yang lebar, mencapai dua setengah meter, dan dapat terbang tanpa perlu mengepakkan sayap secara terus-menerus. Rajawali bahkan dapat kelelahan dan berisiko kehilangan hidup jika terlalu banyak mengeluarkan energi untuk mengepakkan sayap saat terbang. Saat mereka belajar terbang, mereka harus mempelajari cara terbang seperti rajawali, menggunakan termal udara yang membantu mereka naik ke udara.
Saat baru menetas, anak-anak rajawali tidak berbulu dan terlihat kurang menarik, dilindungi dari angin kencang di sarang mereka yang berada di tempat tinggi. Ketika mereka tumbuh menjadi rajawali muda, mereka naik ke tepi sarang, menghadapi angin, membuka sayap mereka, membungkuk ke depan, dan membiarkan angin mengangkat mereka. Terkadang, rajawali muda tidak berhasil membuka sayap mereka cukup lebar dan akhirnya jatuh. Induk rajawali selalu memantau anak-anaknya saat mereka belajar terbang. Terkadang, induk rajawali akan mendorong anaknya keluar dari sarang untuk terbang sendiri, tetapi selalu siap untuk menopang mereka jika mereka lelah.
Ulangan 32:9-12, Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia
Ayat ini menggambarkan bagaimana Allah memimpin umat-Nya, seperti seorang induk elang yang mengajar anak-anaknya untuk terbang dan memimpin mereka di atas tempat-tempat yang tinggi. Ini adalah gambaran tentang pemeliharaan, bimbingan, dan kekuatan yang diberikan Allah kepada umat-Nya.
“Sebagaimana rajawali yang tidak takut akan kesulitan, kita harus memiliki semangat pemenang yang tak kenal takut.” — Joyce Meyer
Seperti rajawali muda, kita juga perlu belajar dengan keberanian untuk terbang. Kita harus melompat dengan percaya agar bisa terbang.
Seperti rajawali muda yang belajar terbang di atas angin, kita harus menghadapi masalah dan kesulitan, membuka sayap kita, menunggu saat yang tepat, dan membiarkan Roh Kudus mengangkat kita. Memang selalu ada resiko, namun ingatlah bahwa ada Tuhan yang senantiasa menopang dan menjaga kita. Kita tidak pernah menghadapinya sendirian. Seperti induk rajawali, Tuhan selalu menjaga kita, membimbing kita, dan memberikan kekuatan kepada kita. Dia tidak akan membiarkan kita terpuruk, tetapi akan membantu kita terbang lebih tinggi dan lebih kuat.
Namun ada bagian yang harus kita lakukan dan kerjakan
1. Mau Dibentuk dan Diproses
Seperti anak-anak elang harus diajari dan dibimbing untuk terbang, kita juga harus mau untuk dibentuk dan diproses oleh Allah. Ini berarti membuka hati dan kehidupan kita untuk belajar, mengikuti kehendak-Nya, dan bertumbuh dalam iman.
Dibentuk dan diproses membutuhkan kerelaan hati dan tidak mudah untuk menyerah. Dengan kesadaran bahwa setiap proses akan membentuk kita semakin kuat.
2. Berani Menghadapi Badai
Terbang seperti Rajawali bukanlah tanpa tantangan. Rajawali terbang tinggi di atas badai, bukan untuk lari dari badai tersebut, tetapi dengan keberanian dan kekuatan. Begitu juga dalam kehidupan kita, kita diajarkan untuk tidak takut menghadapi cobaan dan tantangan, karena Allah ada bersama kita dan memberikan kekuatan-Nya.
3. Mencari Kekuatan dari Allah
Seperti anak Rajawali yang senantiasa dibentuk oleh Induknya, demikian juga kita diajarkan untuk mencari kekuatan dan penyertaan Allah dalam setiap kehidupan kita. Kekuatan kita bukan berasal dari diri kita sendiri, tetapi dari Tuhan yang memimpin dan memelihara kita. Tepat seperti apa yang dinyatakan dalam Yesaya 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Hidup ini adalah sebuah proses perjalanan Iman, bukan tentang bagaimana tantangan yang harus kita hadapi namun yang terpenting adalah Kehadiran Allah yang senantiasa menuntun kehidupan kita. Tetaplah percaya penuh akan perlindungan dan pertolongan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati
YNP – TVP