Tetap Setia dalam Mengiring Yesus
Bacaan: Yosua 7:1-26
Nats: Yosua 7:11, Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya.
Syalom, saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . . .
Kisah ini adalah perjalanan Israel dibawah kepemimpinan Yosua yang sudah memasuki Tanah Perjanjian, yakni tanah Kanaan. Ternyata masih banyak daerah yang harus diduduki untuk tempat tinggal mereka. Bangsa Israel baru saja mengalami kemenangan besar dalam mengalahkan Yerikho kota yang berbenteng kokoh dan besar. Sekarang Bangsa Israel akan merebut kota Ai, yang penduduknya hanya ” bilangan kecil” saja atau hanya berjumlah sedikit.
Tetapi justru melawan Ai, Bangsa Israel dikalahkan. Kekalahan ini membuat Bangsa Israel menjadi tawar hati. Kekalahan ini disebabkan karena Bangsa Israel berubah setia kepada Allah. Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, suku Yehuda telah mengambil barang-barang yang dikhususkan Tuhan. Perbuatan Akhan ini membangkitkan murka Allah, sehingga Israel kalah melawan kota Ai yang kecil. Sebab itu jangan pernah mengingini yang menjadi milik Tuhan, karena menyebabkan ketidak perkenanan Allah.
Saudara yang terkasih apa yang menjadi milik Tuhan harus dipersembahkan kepada Tuhan,
Akhan menggambarkan ketamakan . Ketamakan akan mengubah kesetiaan kepada Allah menjadi keinginan memiliki barang atau benda.
Tamak selain mendatangkan cela, juga mengakibatkan kekalahan bahkan kehancuran.
Ketamakan adalah sifat mementingkan diri sendiri, yaitu perbuatan daging yang berlawanan dengan keinginan Roh. Dalam perjuangan mewujudkan janji-janji Tuhan, karena itu janganlah kita dialihkan kepada keinginan untuk memiliki sesuatu yang menjadi milik Tuhan.
Tetaplah setia dalam mengiring Yesus. Janganlah dikalahkan oleh keinginan daging yang berlawanan dengan kehendak Roh.
Saudara sekalian melalui kisah diatas dpat kita jadikan pelajaran, bahwa ketamakan diatas dapat menjadi salah satu bentuk ketidaksetian bangsa Israel kepada Allah. Saudara mungkin ketidaksetiaan kita bisa berbentuk yang lainnya tetapi pada dasarnya sama, yaitu hati kita tidak lagi berpaut kepada Allah.
Mari kita periksa setiap hati kita masing-masing-masing. Apakah ada hal-hal yang membuat kita tidak setia dalam mengiring Allah?
Tuhan Yesus memberkati…
EW