TUHAN DI TEMPAT PERTAMA
Renungan Harian Youth, Sabtu 26 Oktober 2024
Shalom, salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Apa kabarnya hari ini, rekan-rekan youth Elohim?
Setiap orang tentunya mempunyai prioritas masing-masing dan prioritas itu tentunya beda-beda. Bicara tentang prioritas hidup, menunjukkan kepada suatu sikap hidup mengutamakan yang terpenting. Terkadang kita sering diperhadapkan antara Tuhan, keluarga, pelayanan, dan pekerjaan. Ada yang memilih lebih mengutamakan keluarga, hobi, kariir, dan lain-lain. Ditambah lagi tawaran-tawaran dari dunia ini yang sangat menggoda kita untuk kita kehilangan fokus kehidupan. Bahkan bisa saja menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk pacar, atau bisa lupa waktu ketika bekerja. Sehingga kesibukan membuat kita mengabaikan hal-hal lain yang sebenarnya lebih penting.
Alkitab menjelaskan bahwa mengasihi Tuhan harus menjadi prioritas utama dan terutama Tuhan adalah sumber segala sesuatunya dalam kehidupan kita.
Keluaran 20:2-3 mengatakan,”Akulah Tuhan Allah-mu yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku.”
Pada zaman Israel Allah memberikan hukum-hukum kepada bangsa Israel yang disebut dengan hukum taurat. Hukum taurat juga disebut sebagai hukum moral (keluaran 20:1-17). Hukum ini terdiri dari 2 bagian, yang pertama dalam hubungannya dengan Allah, yaitu hukum kesatu sampai keempat; dan yang kedua dalam hubungannya dengan sesame manusia yaitu hukum kelima sampai hukum kesepuluh. Hukum pertama memiliki larangan kepada bangsa Israel, supaya mereka tidak menyembah kepada allah lain selain Tuhan Allah. Dan hukum ini berlaku sampai sekarang. Melalui hukum Allah inilah kita dapat memahami apa yang Allah inginkan yakni bahwa hanya Allah yang layak menduduki tempat yang utama dan yang pertama dalam hidup kita. Allah menjadi prioritas dalam kehidupan kita.
Mengapa Allah layak mendapat tempat pertama?
Pertama; karena prinsip penciptaan. Allah adalah Pencipta yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya termasuk manusia.oleh sebab itu, Dia sumber segala sesuatu dan yang memerintah segala sesuatu. Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia bahwa Dia-lah Allah Sang Pencipta. Dengan iman, kita dapat mengakui bahwa Allah yang layak menduduki tempat yang utama dan terutama dan menjadi prioritas dalam kehidupan kita manusia.
Kedua; prinsip penebusan. Ayat diatas mencatat bahwa hukum yang diberikan kepada umat-Nya ketika mereka dibebaskan dari perbudakan. Bagi bangsa Israel;, Allah menebus mereka dengan membebaskan mereka dari perbudakan. Bagi bangsa Israel, Allah menebus mereka dengan membebaskan mereka dari perbudakan dan kerja paksa di Mesir. Karena itu Allah harus menjadi yang terutama dan utama karena Dia telah menebus kita dari dosa dan penghukuman Allah karena dosa kita. Hanya Tuhan saja yang layak ditinggikan selama-lamanya.
Ketiga, prinsip pemeliharaan Allah. Allah menuntun dan memelihara bangsa Israel dalam perjalanan dari Mesir ke Kanaan, memberi mereka makanan dan minuman, menudungi mereka dengan tiang awan dan tiang api selama 40 tahun. Demikian juga dalam hidup kita. Allah telah memelihara hidup kita dan Ia layak menerima kemuliaan.
Rekan-rekan Youth yang dikasihi Tuhan, sudahkah kita menempatkan Tuhan Allah kita sebagai yang utama dan terutama dan juga sebagai prioritas dalam kehidupan kita?
Matius 22:37-38, jawab yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.”
Tuhan memberkati
AdS – MW
PENGUMUMAN
Mengundang rekan-rekan semuanya untuk bisa hadir dalam Youth ang akan diadakan pada hari SABTU, 26 Oktober 2024 jam 17.00 di Gedung Gereja Elohim Batu
Tema youth celebration kita sore ini adalah – “Meaningless or Meaningful”
Filipi 3:7-8 “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus,Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.”
Ayat ini berbicara tentang perubahan yang terjadi dalam hidup, di mana hal-hal yang sebelumnya dianggap berharga dan bermakna (meaningful) dalam hidup, kini dianggap tidak berarti (meaningless) jika dibandingkan dengan pengenalannya akan Kristus. Banyak hal-hal dunia yang kita kejar seperti pendidikan, pekerjaan, kekayaan, kekuasaan terlihat berarti, namun sebenarnya kita “rugi” jika hidup kita tidak mengakar pada Kristus, jika kita tidak memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan Kristus. Jadi, melalui tema “Meaningless or Meaningful”, membawa kita untuk mau memeriksa kembali prioritas hidup kita, dan mengarahkan kita kepada pengenalan yang lebih dalam akan Kristus sebagai sumber dari segala sesuatu yang bermakna.
Yuk datang semuanya ya … jangan lupa ajak rekan-rekan kita yang lain ya… Dan jangan lupa Ibadah besok jam 06.00 WIB serta Sekolah minggu jam 08.00 di GPdI Elohim Batu