TUHAN SUMBER KUATKU

May 1, 2023 0 Comments

Renungan Harian Youth, 01 Mei 2023

Habakuk 3:19 ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: la membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).

Alkitab tidak pernah menyebutkan bahwa kehidupan umat Allah akan senantiasa berlangsung dengan aman, nyaman, dan tanpa masalah. Ada kalanya Allah mengizinkan sesuatu yang buruk terjadi dan Dia ingin melihat respons kita terhadap hal tersebut. Habakuk mengalami hidup yang karenaNya, dia harus terus mencucurkan air mata. Habakuk hidup di dalam sebuah kondisi dimana “seakan-akan” Allah tidak merespon kepada sebuah kebenaran di dalam waktu kronos.

Kegagalan Habakuk melihat sebuah rencana Tuhan dan karya Tuhan di dalam sebuah pergolakan hatinya membuat Habakuk menjadi seorang yang berlamentasi (meratap). Habakuk berteriak kepada Allah yang bukan hanya saja adil, tetapi pada diri-Nya tidak mungkin bisa tidak adil.  Habakuk berteriak kepada Allah yang pada dirinya sangat mengenal dan mengerti diri Habakuk sebelum Habakuk sendiri mau mulai mengerti dirinya sendiri.  Orang fasik seakan-akan hidup damai, dan orang benar seakan-akan hidup dengan suatu keadaan yang sulit, itulah keadaan dimana kitab Habakuk ini ditulis. Keadaan seperti ini mengakibatkan sebuah lamentasi dari anak Tuhan yang gagal melihat rencana Tuhan. Lamentasi boleh saja, namun tenggelam di dalam sebuah ratapan, adalah suatu kebodohan. Habakuk gagal mengenal dirinya sendiri, Habakuk gagal melihat apa yang Tuhan lihat. Namun Tuhan tidak gagal,

Tuhan tidak pernah gagal melihat keadaan diri Habakuk yang terus-menerus menuntut keadaan diri seperti yang selalu diingini dirinya.

Habakuk 3:19 merupakan suatu pengakuan di ujung pergumulan yang amat melelahkan. Segala pertanyaan tentang Tuhan berakhir di sini. Penggubah atau nabi bangkit dari rasa galaunya dan mengakui apa yang dilakukan Tuhan atas umat-Nya.” Iman senantiasa mengangkat kita lebih tinggi dan membuat kita lebih berbahagia. Bahkan sekalipun anda tidak dapat bersukacita dalam hal ekonomi, anda dapat bersukacita di dalam Tuhan.

Rekan-rekan youth, Rusa adalah binatang lemah, tetapi kekuatan kaki-kakinya sangat mengagumkan karena mampu dengan lincahnya menjejak di atas bukit berbatu, melewati rintangan, hingga akhirnya sampai pada tempat tinggi dan jauh di puncak bukit.  Itulah sebabnya rusa kerap kali dipakai dalam Alkitab untuk menggambarkan kekuatan dan daya tahan yang diberikan Tuhan bagi orang percaya untuk menghadapi dan melewati masa-masa sulit dalam kehidupan. Rusa punya sepasang kaki yang kuat, yang diperlukannya untuk dapat hidup di lingkungan hutan yang keras dan sulit. Kaki mereka juga diperlukan untuk dapat melarikan diri dari para pemburu mereka, entah itu manusia ataupun hewan buas seperti harimau. Karena itulah, kaki rusa tercipta dengan kekuatan yang mampu menanggung semuanya. Habakuk mengungkapkan bahwa kakinya menjadi seperti kaki rusa, karena Tuhan yang memberikan kekuatan kepadanya. Tuhanlah kekuatan Habakuk, dan Tuhan yang sama juga yang akan memberikan kekuatan kepada kita.

Berbagai macam bukit masalah, derita, dan persoalan kita hadapi dan kita mampu menaklukkannya. Hanya saja, kita perlu bersandar pada Tuhan yang menjadi kekuatan kita.

Kita hidup di dunia ini melihat keindahan-keindahan, kita menyukai satu hal dan hal lainnya, kita pecinta banyak hal. Pertanyaannya bagaimana kalau hal yang kita cintai itu justru mengecewakan? Pasangan kita mengecewakan kita? Orang tua kita mengecewakan kita? Studi kita mengecewakan kita? Dan begitu banyak hal yang anda dan saya sukai, dan hal itu mengecewakan. Lalu bagaimanakah sikap anda? Habakuk mengatakan bahwa atas hal itu dia tetap bersukacita kepada Allah. Sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang: Ini klimaks dari Habakuk tentang kebutuhan pokok yang akan terus bersorak-sorak kepada Allah, sekalipun hal ladang tidak menghasilkan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi di dalam kandang, Habakuk akan tetap bersorak-sorak kepada Tuhan di dalam ketidaknyamanan hidupnya.

Bersukacita karena Tuhan

Habakuk 3:18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

Dengan iman, Habakuk memilih untuk percaya kepada Tuhan. Sekalipun penderitaan tidak juga berakhir, sang nabi percaya bahwa Allah akan senantiasa menjadi kekuatannya.

Di Habakuk 3: 18 Habakuk mengatakan bahwa ia tetap mau bersorak-sorak kepada Allah. Bersorak-sorak di dalam bahasa Ibraninya adalah (âlaz): artinya bukan hanya beria-ria dengan senyuman dan dengan mata yang menangis untuk terus tetap tegar. Bukan itu lebih mirip orang-orang yang sebenarnya hanya menahan sebuah kekecewaan dengan pendamaian emosi psikologis yang tidak berarti, tetapi dalam bahasa Ibraninya justru Habakuk sampai mengatakan bahwa dia seperti melompat untuk bahagiah.  Hal tentang kejadian-kejadian dan keadaan-keadaan buruk yang ditulis dan dikondisikan sedang dan mungkin akan saja terjadi oleh Habakuk tidak membuat Habakuk sedikit pun menjadi sedih, kecewa, dan kehilangan sukacita ilahi. Justru Habakuk bersukacita sampai melompat, sebab ia tahu bahwa kesusahan itu pun dapat dipakai Tuha untuk dia bersorak-sorak, dan dia melakukan sorak-soraknya.

Rekan-rekan youth, Kita tidak bisa menghambat pergumulan itu datang, namun bagaimana supaya kita siap manakala penderitaan itu datang. Sekalipun hal terburuk terjadi, kita sudah bersiap oleh iman pengharapan kita kepada Tuhan.

Kita bukan mau berharap supaya kesusahan itu datang, tetapi jika kesusahan itu datang maka semuanya akan berlalu tanpa merenggut sukacita kita di dalam Tuhan.

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

EYC 29042023-YDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *