UTUSAN KRISTUS

May 13, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Senin 13 Mei 2024

Yohanes 20:19-23,  Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!”Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”

Keseharian waktu kita, anak-anak muda semakin padat oleh berbagai macam aktivitas, yang kadangkala tanpa disadari sekedar rutinitas belaka, kosong makna. Padahal, tujuan Tuhan untuk hidup anak muda Kristen adalah menjadi murid yang melakukan kehendak Kristus. seringkali Mereka lalai bahwa Allah memberikan tugas kepada mereka di dunia ini. Oleh karena itu, kita kembali diingatkan agar

rekan-rekan youth, pada bacaan kita hari ini, Para murid Yesus melanjutkan pertemuan setelah peristiwa kematian Yesus, namun pertemuan-pertemuan itu dilakukan ditempat tersembunyi di ruang atas rumah. Mereka berkumpul dalam suasana ketakutan. Mereka mengetahui kebencian orang-orang Yahudi telah merencanakan kematian Yesus, sehingga mereka takut menjadi sasaran berikutnya. Pintu-pintu yang terkunci menjadi simbol dari ketakutan mereka. Oleh karena itu, mereka berkumpul dalam suasana berjaga-jaga dalam kekuatiran, mendengarkan baik-baik setiap suara langkah dan ketukan di pintu; jangan-jangan utusan dari Sanhedrin akan datang untuk menangkap mereka juga.

Pada saat mereka sedang duduk-duduk, sekonyong-konyong Yesus ada di tengah-tengah mereka Yesus memberi salam, “Damai sejahtera bagimu.” Kata-kata itu memiliki arti, “Kiranya Tuhan memberimu segala hal yang baik.” Mungkin reaksi para murid masih menunjukkan ketakutan kebingungan dan pertanyaan dalam hati mereka, siapakah yang hadir ini? Kebingungan ini nampak dari kalimat sapaan, “Damai sejahtera bagi kamu!” yang dilakukan dua kali (lihat ayat 21). Sapaan yang pertama tidak mendapat respon. Oleh karena itu, Yesus segera menunjukkan bekas luka tangan dan lambung-Nya. Yesus tampaknya memahami keadaan para murid yang waspada terhadap; pihak dari luar kelompok mereka. Yesus pun memberikan kepastian kepada para murid-Nya bahwa Dia adalah Yesus yang tangan dan lambung-Nya tertusuk pada saat penyaliban.

Kemudian Yesus memberikan kepada murid-murid-Nya amanat yang tidak pernah boleh dilupakan oleh gereja yaitu PENGUTUSAN UNTUK MELANJUTKAN KARYA ALLAH DIATAS MUKA BUMI INI

Pertama, Yesus mengatakan bahwa sama seperti Allah mengutus Dia demikianlah Dia mengutus mereka. Perkataan ini memiliki pengertian: 

  • Hal ini berarti bahwa Yesus memanggil para murid-Nya (Paulus menyebut para murid sebagai “tubuh Kristus” (Ef 1:23; IKor. 12:12). Yesus telah datang dengan berita untuk semua manusia dan Dia akan kembali ke dalam kerajaan-Nya. Yesus ingin agar para murid-Nya meneruskan kabar baik ini kepada semua umat manusia. Para murid hendak dijadikan “mulut” untuk berbicara bagi Yesus; “kaki” untuk berjalan mengerjakan pesan-pesan-Nya; “tangan” untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan-Nya, 
  • Pengutusan para murid oleh Yesus adalah paralel dengan pengutusan Yesus oleh Allah. Yesus adalah Anak Allah yang patuh dan memiliki kasih yang sempurna. Ada otoritas ilahi dalam Kristus yang diteruskan pada para murid. Hal ini berarti bahwa para murid pun seharusnya menjadi utusan yang menampakkan sikap patuh dan kasih yang sempurna seperti Yesus. Para murid harus berusaha untuk memberitakan dan mengikuti kehendak Kristus.

Kedua, Yesus menghembuskan Roh Kudus-Nya pada para murid. 

Kedatangan Roh Kudus adalah wujud penyertaan dan kehadiran Allah bagi orang percaya. Roh Kudus yang akan berkarya dalam kehidupan orang percaya untuk senantiasa mengenal dan bertumbuh dalam kehendak Allah

Roh Kudus menjadi tanda bahwa Allah senantiasa hadir dalam gereja-Nya. Roh Kudus

adalah Pribadi ketiga dari Tritunggal Allah yang memberikan kekuatan untuk memampukan para murid berkarya dalam setiap kehidupan pelayanan, persekutuan dan kesaksian

Ketiga ada kuasa pada para murid dalam melakukan tugasnya. 

Tuhan Yesus memberikan otoritas kepada orang percaya untuk melanjutkan pekerjaan Allah diatas muka  bumi ini (Ayat 23) dan memperlengkapi kita dengan kuasa Roh Kudus.  Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang utusan Kristus, Tuhan memperlengkapi kita dengan kuasaNya.  Dan jaminan bagi kita adalah bahwa Tuhan menyertai kita sampai kesudahan zaman seperti yang dijanjikan Tuhan Yesus pada waktu terangkat ke sorga.

rekan-rekan youth, mari berikan responmu untuk panggilan Tuhan ini. betapa indahnya jika kita menjadi seorang utusan Kristus yang berdampak bagi kehidupan orang lain. Inilah tujuan Tuhan bagi orang-orang muda.

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

EYC 11052024 – YDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *