WASPADA PENCURI SUKACITA

Renungan Harian Youth, Rabu 07 September 2022
Syalom rekan-rekan youth, semoga rekan-rekan dalam keadaan sehat ya… Yuk kita mau mempersiapkan hati kita untuk merenungkan Firman Tuhan hari ini.
Minggu lalu kita belajar tentang Siasat iblis yang selalu berusaha untuk mencuri sukacita kita. Pada faktanya seringkali begitu mudah sukacita kita hilang karena emosi negatif dalam diri kita dan kita harus mewaspadai pencuri sukacita dalam kehidupan kita.
Pencuri sukacita itu adalah (1) Kesibukan Hidup; (2) Dosa; dan (3) Mementingkan diri sendiri. Ada 2 hal lagi yang harus kita antisipasi dalam kehidupan kita sehari-hari yang bisa menyerap energi sukacita dalam diri kita.
4. Tidak Mau Mengampuni
Awan kelam lain yang membayangi kehidupan kita, menyembunyikan sukacita kita, adalah sikap hati tidak mau mengampuni. Yuk kita mau koreksi hati kita apakah ada orang-orang dalam hidupmu sekarang yang perlu kamu ampuni?
Mungkin ada yang perlu mengampuni orangtua? Atau ada sahabat yang sudah mengkhianatimu? Apakah dengan kemarahan dalam hatimu diwaktu yang sama kamu bisa tetap menjaga aliran sukacita itu tetap mengalir dalam diri kita. Tentu jawabannya adalah TIDAK.
Hati yang tidak mengampuni seperti spons yang menyerap aliran sukacita dalam diri kita, bahkan ada begitu banyak orang yang memilih untuk menyimpan itu sangat dalam dihatinya sehingga menutup pintu pengampunan.
Rekan-rekan berkat dari pengampunan Tuhan adalah SUKACITA yang Ilahi, karena kita manusia yang sudah berdosa tetapi Allah mengulurkan tangan pengampunan-Nya yang hangat dan ajaib bagi kita, sekalipun kita ini buruk dan penuh dosa. Melalui kematian Kristus di kayu salib, dosa kita telah dibasuh. Disanalah kita mengalami pengampunan akan mengalirkan sukacita. Jadi, kita juga harus mengulurkan tangan pengampunan yang sama bagi orang lain
Di dalam Efesus 4:32, Paulus menulis, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
5. Kekhawatiran
Salah satu awan tergelap yang dapat menyembunyikan sukacita kita itu sama sekali tidak berkaitan dengan keadaan, melainkan dengan kemungkinan dan ketakutan yang ada didepan kita. Kekhawatiran adalah perusak sukacita yang dapat dengan mudah menguras pikiran dan perasaan kita. Bukan karena ada peristiwa buruk yang terjadi; tetapi hanya perkiraan dan ketakutan akan kemungkinan sesuatu mungkin bisa terjadi.
Seperti halnya pengampunan … Kita tidak bisa hidup dalam kekhawatiran dan tetap memiliki sukacita sekaligus. Sebaliknya, kita harus menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Dia yang mengetahui hari esok dan dapat memikul beban kita.
Seperti 1 Petrus 5:7 mengingatkan kita, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
Apa yang harus kita lakukan? Kita semua dapat menjalankan menu sehat, yaitu dengan mengurangi kekhawatiran dan menambah porsi kasih dan doa. Jujur saja, ada saatnya kami juga mengalami kekhawatiran, jangka pendek maupun jangka panjang. Mudah sekali mengkhawatirkan masa depan. Bagaimana kalau aku tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi? Bagaimana kalau aku tidak diterima di perguruan tinggi yang kuinginkan? Bagaimana kalau aku tidak bisa menemukan jalan karier yang tepat? Belum lagi kekhawatiran dalam kehidupan sehari-hari, mengenai tugas sekolah, teman-teman, dan hubungan-hubungan.
Percayalah ketika kita melepaskan segala kekhawatiran kepada Allah, kita akan melihat tangan-Nya berkarya di dalam hidup kita.
Yuk belajarlah untuk berserah, Jangan memikul beban yang akan mengalihkan pandangan kita dan mengalihkan kita dari rencana Allah bagi kita! Sebaliknya, mari kita menjadi anak muda yang hidup di dalam sukacita Allah dan yang setiap saat memilih untuk menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Kristus.
Mari cek hati kita dan lihatlah jika ada pencuri sukacita, mari segeralah untuk menganggulanginya. Jangan biarkan iblis mencuri terus sukacita dan kedamaian didalam diri kita
Kiranya Roh kudus akan menolong dan memampukan kita untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan sukacita dan kemenangan didalam Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati
YNP – YDK