Adakah Kamu Mempunyai Lauk Pauk ?

May 8, 2024 0 Comments

Renungan Harian Rabu, 08 Mei 2024

Bacaan: Yohanes 21:1-14Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.”

Ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias, hal pertama yang Ia lakukan adalah bertanya tentang sesuatu kebutuhan yang sedang dihadapi murid-murid. Ia tahu bahwa murid-murid sedang mengalami kesulitan, bahwa mereka tidak menangkap apa-apa di pantai danau itu semalaman (Yohanes 21:3). Kehadiran Yesus adalah sebagai seorang Bapa yang mengerti dan memahami kondisi anak-anak-Nya dan Ia rindu menjadi penjawab kebutuhan mereka.

Hidup yang kita jalani ini tidak terlepas dari banyak kebutuhan. Mulai dari kebutuhan yang paling kecil sampai kepada kebutuhan yang paling besar. Terkadang dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan tersebut, kita sering kesulitan mengatasinya, bahkan tak jarang kita kuatir memikirkan seperti apa dan bagaimana caranya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kecenderungan kita suka lupa bahwa Tuhan hadir dan IA suka menampakkan diri di tengah-tengah kebutuhan demi kebutuhan kita.

1 Petrus 5:7 (FAYH), “Serahkanlah segala kekuatiran dan kesusahan Saudara kepada-Nya, karena Ia selalu memikirkan Saudara serta mengawasi segala sesuatu yang berkenaan dengan Saudara”

Jadi percayalah, bahwa TUHAN PENJAWAB KEBUTUHAN kita. IA suka menampakkan diri di tengah kebutuhan demi kebutuhan hidup kita. Ia rindu memberikan solusi buat segala perkara yang kita hadapi hari demi hari, sebab IA adalah Bapa yang baik. Tetapi pertanyaannya, adakah kita peka terhadap kehadiran Tuhan? Adakah kita menyadari bahwa Tuhan sedang bertanya tentang sesuatu yang kita butuhkan? Untuk itu, mari semakin dekat dan melekat kepada Tuhan, supaya kita benar-benar merasakan kehadiran dan solusiNya untuk segala kebutuhan kita.

“Tebarkan jalamu di sebelah kanan” juga menunjuk ketaatan murid-murid. Petrus dan kawan-kawan taat dengar-dengaran untuk menebarkan jala sekalipun tidak sesuai dengan pikiran dan perasaan. Taat dengar-dengaran adalah uluran tangan kita kepada Tuhan. Tuhan akan mengulurkan tangan pada kita untuk mengadakan mujizat-mujizat.

Yohanes 21:11

Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

“Marilah dan sarapanlah” berarti meja yang sama, lauk yang sama; ya, dan kadang-kadang berarti duduk berdampingan, dan menyandarkan kepala kita pada dada Sang Juruselamat. “Marilah dan sarapanlah,” memberi kita visi akan kesatuan dengan Yesus, karena satu-satunya makanan yang dapat kita santap ketika kita makan bersama Yesus adalah diri-Nya sendiri.

Yohanes 6:56, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.”

Ajakan ini juga merupakan undangan untuk menikmati persekutuan dengan Yesus dan orang-orang kudus. Jika kita lebih dekat dengan Yesus kita seharusnya semakin dekat satu sama lain. Kita juga melihat kata-kata ini sebagai sumber kekuatan bagi setiap orang Kristen. Melihat Kristus berarti kita hidup, tapi untuk memiliki kekuatan melayani Dia, kita harus “datang dan sarapan. Maka dari itu, jika kita ingin mewujudkan kedekatan dengan Yesus, persekutuan dengan Yesus, cinta kepada umat-Nya, dan kekuatan dari Yesus, “marilah dan sarapanlah” bersama Dia melalui iman, bersekutu dengan-Nya dan dekat dengan Dia.

Tuhan Yesus memberkati.

CM

Bacaan Alkitab hari ini : Ulangan pasal 18 dan 19

https://elohim.id/baca-alkitab-rabu-08-mei-2024/

IBADAH KENAIKAN TUHAN YESUS KRISTUS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *