“Apakah boleh menangis?”

December 2, 2022 0 Comments

Renungan Harian Anak, Jumat 02 Desember 2022

Syalom adik-adik Elohim Kids. Selamat Pagi, Bagaimana kabar adik-adik. Hari ini? Pasti luar biasa khan….Pagi ini kita mau Kembali untuk belajar Firman Tuhan Bersama-sama.

Adik-adik boleh ga ya kita menangis? Nah sebelum menjawab pertanyaan ini kakak punya sebuah cerita

Pada waktu pandemi beberapa bulan yang lalu, pada suatu sore setelah mandi, Doni menangis diruang tamu. “Kenapa kamu menangis, Doni ?” Tanya mama. “Aku sedih banget , Ma, karena bosan belajar terus dari rumah,”ucap Doni. Mama menghampiri Doni dan memeluknya. Tangis Doni semakin menjadi. Tangan mama membelai lembut kepala Doni. “Menangislah Don. Tidak mengapa kok, kalau kamu mau menangis,” kata mama sambil menghibur Doni. Sudah lebih dari 8 bulan Doni tidak bisa berlatih bersama teman-temannya di klub sepak bola. Dengan penuh kasih sayang mama memeluk Doni dan berkata, ”Doni mama tahu kalau kamu sedih, karena kamu bosan tinggal di rumah . Mama juga belum tahu kapan pandemi ini akan berlalu. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah mengerjakan kita dirumah. Keluar rumah hanya ketika kia punya urusan yang sangat penting saja. Kita harus menjaga diri kita , agar tidak terkena virus corona. Semua demi kebaikan kita Don.”

Adik-adik.., Doni menangis karena ia merasa sangat sedih. Merasa sedih dan menangis tidaklah salah. menangis BISA membantu kita mengungkapkan sesuatu yang kita rasakan karena sebuah kejadian. Anak laki-laki juga boleh menangis, menangis bukanlah tanda kelemahan, namun menangis adalah ekspresi dari perasaam kita. Perasaan kita harus kita ungkapkan dengan cara yang baik, seringkali setelah menangis, kita bisa berbagi cerita kepada orang tua, kakak atau teman kita dan ternyata itu memberikan perasaan yang lega.

Dalam Injil Yohanes 11: 33,35 Ketika Yesus melihat Marta menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu….Maka menangislah Yesus.

Seperti kata “menangis”, Alkitab juga menulis ratusan peristiwa “meratap”. Tuhan Yesus menangis,  Petrus menangis, Abraham, Yusuf, Daud menangis juga. Begitupun Hana yang menangis dalam doanya dengan hati pedih. Alkitab menuliskan ratusan peristiwa menangis dari tokoh-tokoh di dalamnya.

Apalagi ketika adik-adik juga bisa membawa kesedihan hati kepada Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan mengerti Bahasa tetesan air mata, Tuhan memahami kesedihan hati dan Tuhan akan memberikan kita kelegaan.

Ayat Hafalan:

Nahum 1: 7 Tuhan itu Baik: Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang yangberlindung kepadaNya

Komitmenku hari ini

Tuhan Yesus, saat air mata tak tertahankan lagi, tolong yakinkan aku bahwa Kau mengerti bahasa air mataku dan Engkau akan memberikan kelegaan dan pertolongan-Mu kepadaku

Yu – YC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *